Emas merupakan logam mulia yang lumayan mahal. Banyak masyarakat Indonesia yang sudah memahami bahwa emas merupakan sarana investasi jangka panjang. Mereka menyimpan uang dalam bentuk emas dan bila suatu saat mereka membutuhkan uang, emas tersebut dapat mereka jual kembali. Apabila ditelaah lebih mendalam, ternyata emas memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan sarana investasi lain, tentunya dengan beberapa kondisi yang menunjang. Saat ini investasi emas dapat dilakukan melalui bursa berjangka.
Jika Anda berminat berinvestasi dalam bentuk perhiasan khususnya emas, Anda perlu memahami tentang kadar emas. Kandungan kadar emas dinilai berdasarkan standar internasional dalam satuan yang disebut karat. Kadar kandungan emas dari suatu perhiasan emas ditentukan oleh campuran logam emas dan logam lainnya (tembaga dan perak) yang digunakan. Saat membeli emas, sebaiknya Anda menanyakan mengenai kadar karat dan sertifikat keasliannya.
Pergerakan harga emas di Indonesia sangat berhubungan erat dengan nilai tukar US Dollar terhadap rupiah. Intinya, harga emas dinyatakan dalam satuan US dollar berdasarkan harga pasaran emas dunia yang berpusat di London Metal Exchange. Jadi apabila mata uang dollar menguat terhadap rupiah maka harga emas juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Harga emas juga tergantung pada perkembangan permintaan dan penawaran di seluruh dunia sehingga harga emas yang terbentuk merupakan harga terbaik saat itu. Investasi emas atau logam mulia relatif lebih aman dari peluang dipermainkan oleh investor besar atau spekulan.
Kondisi perekonomian suatu negara sangat berpengaruh terhadap perubahan harga di satu negara. Tingkat inflasi suatu negara dapat menjadi indikatornya. Tidak demikian dengan emas. Semakin tinggi laju inflasi akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Jadi dapat dikatakan bahwa investasi emas merupakan sarana investasi anti atau tahan inflasi. Oleh karena itu banyak banyak investor yang menempatkan emas dalam komposisi portfolionya sebagai sarana lindung nilai (hedging) khususnya terhadap inflasi. Dalam kondisi keamanan tidak menentu atau kondisi keuangan bergejolak secara makro, orang pada umumnya akan berlindung dari gejolak moneter tersebut dengan mengalihkan dananya dalam bentuk emas. Jadi, selama inflasi suatu negara masih relatif tinggi dan keadaan pada umumnya masih penuh ketidakpastian, emas merupakan sarana investasi yang cukup menarik.
Jenis-jenis investasi dalam bentuk emas:
- Emas perhiasan (jewelry)
Investasi emas dalam bentuk ini memiliki dua keunggulan sekaligus yaitu sebagai sarana investasi dan sebagai perhiasan yang dapat digunakan. Banyak masyarakat masih yakin bahwa investasi dalam bentuk emas akan memberikan keuntungan dan tingkat rasa aman yang lebih tinggi. Emas perhiasan merupakan bentuk investasi emas dasar yang yang sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu.
Salah satu kelemahan investasi emas perhiasan adalah biaya pembuatan perhiasaan tersebut. Biaya inilah yang menyebabkan harga per-gram emas tersebut menjadi lebih mahal. Semakin rumit dan sulit bentuk perhiasan tersebut, semakin mahal pula biaya pembuatan dan harga yang harus dibayar. Dan pada saat Anda akan menjual kembali perhiasan emas tersebut, biaya pembuatan perhiasan emas tersebut biasanya tidak diperhitungkan oleh toko emas. Emas perhiasan tersebut dijual hanya berdasarkan berat dan kadar yang dimiliki. Oleh karena itu, berinvestasi emas dalam bentuk emas perhiasan ini menjadi lebih mahal meskipun memiliki dua keunggulan sekaligus yaitu berinvestasi dan bergaya.
- Emas batangan (bar)
Jenis investasi emas dalam bentuk batangan memberikan tingkat keuntungan dan rasa aman yang lebih tinggi. Investasi dan membeli emas batangan (bar) lebih terjamin karena akan diberikan sertifikat keaslian yang di dalamnya memberikan informasi mengenai nomor id, berat, ukuran, dan tingkat kadar emasnya. Logam mulia yang umumnya diterima (jual-beli) pasar Indonesia adalah logam mulia dari PT. Aneka Tambang, Tbk. dengan berat logam mulia adalah 1, 2, 2.5, 3, 5, 10, 25, 50, 100, 250, 1000 gram, dan kadar emas 999.9 persen. Sekarang banyak investor yang berinvestasi dalam emas batangan dengan cara berkebun emas untuk memperbesar keuntungan.
- Koin emas (coin)
Penerbitan koin emas akan mempermudah perencanaan jangka panjang keluarga yang ingin mencapai harapan seperti Naik Haji. Investasi koin emas juga dapat dihubungkan dengan koleksi barang-barang antik. Harga koin emas antik yang ditawarkan akan jauh lebih tinggi dibandingkan harga koin emas biasanya yang hanya dinilai berdasarkan tingkat kemurnian atau kadar karatnya. Bagi Anda yang memiliki uang berlebih dan mengenal seluk beluk barang antik, investasi emas jenis ini dapat menjadi alternatif pilihan menarik untuk jangka panjang.
- Dinar (Emas) dan Dirham (Perak)
Salah satu bentuk inovasi investasi emas adalah Dinar dan Dirham yang diperkenalkan dan dipasarkan oleh Gerai Dinar milik Muhaimin Iqbal. Dinar emas ini diproduksi oleh logam mulia, PT Aneka Tambang. Dinar emas ini mengacu pada sejarah umat Islam pada zaman khalifah Umar bin Khattab (642 M) hingga berakhirnya kekhalifahan Ustmaniyah Turki tahun 1924. Dinar emas saat itu menjadi mata uang yang digunakan untuk transaksi. Dinar emas yang dipasarkan oleh Gerai Dinar ini menekankan pada berat dan kadarnya, yakni 22 karat dengan berat 4,25 gram bukan pada tulisan, jumlah, ukuran, dan bentuk kepingnya. Standar kadar dan berat ini tidak hanya disertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia Internasional, London Bullion Market Association (LBMA). Lebih jauh mengenai Dinar emas ini, Anda bisa langsung menuju Geraidinar.com.
Emas merupakan jenis investasi yang cukup menarik apalagi bila Anda memiliki prespektif jangka panjang. Fluktuasi harga emas dalam satuan rupiah sangat dipengaruhi oleh nilai tukar dolar terhadap rupiah. Harga emas juga sangat dipengaruhi oleh tigkat inflasi. Semakin tinggi tingkat inflasi, biasanya semakin tinggi pula kenaikan harga emas.
Selamat berburu dan berinvestasi emas!
(CAA)