Analisis laba kotor (gross profit analysis) digunakan untuk menentukan penyebab dari suatu perubahan dalam laba kotor. Varian (selisih / perbedaan) apapun yang mempengaruhi gross profit dilaporkan kepada manajemen sehingga langkah perbaikan dapat diambil.
Penyebab varian laba kotor meliputi (1) perubahan dalam harga jual dan biaya, (2) perubahan dalam volume produk yang terjual, (3) perubahan dalam bauran penjualan (sales mix).
Metodologi penghitungan gross profit variance untuk suatu produk tunggal disajikan berikut:
Perhitungan varian laba kotor untuk multiple product (beberapa produk) berbeda dari metode yang sebelumnya.
Varian volume total (total volume variance) dalam situasi multiple product terdiri dari varian bauran penjualan (sales mix variance) dan varian kuantitas penjualan (sales quantity variance).
Seringkali, menggunakan pendekatan marjin kontribusi (contribution margin approach) untuk analisis lebih unggul dibandingkan menggunakan pendekatan laba kotor (gross profit approach). Ini karena dalam “laba kotor” sudah termasuk pengurangan biaya tetap, yang mungkin berada di luar kendali suatu tingkat manajemen tertentu.
Contoh soal. Sebuah perusahaan ritel menjual dua jenis barang, model X dan model Y. Untuk tahun 19X1 dan 19X2, perusahaan memperoleh gross profit sebesar $246.640 dan $211.650.
Sebagai eksekutif, tidak bisa memastikan mengapa gross profit turun pada tahun 19X2, meskipun faktanya volume penjualan total dalam dolar dan dalam unit lebih tinggi di tahun 19X2 dibandingkan tahun 19X1.
Hasil operasional perusahaan untuk tahun 19X1 dan 19X2 tampak di bawah ini. Tidak ada aktiva tetap (fixed asset) yang dimasukkan dalam harga pokok penjualan (HPP, cost of good sold) per unit.
Dengan melakukan analisis, dapat dijelaskan alasan penuruan gross profit sebesar $34.990 dan termasuk penjelasan rinci tentang analisis varian dari perubahan harga dan perubahan volume baik terhadap penjualan maupun biaya.
Varian volume total dikelompokkan ke dalam perubahan harga dan perubahan kuantitas.
Varian harga penjualan dan varian volume penjualan mengukur dampak terhadap marjin kontribusi perusahaan (atau marjin kotor, gross margin) dari perubahan harga penjualan per unit dan volume penjualan.
Dalam menghitung berbagai varian ini, seluruh biaya dipertahankan konstan untuk menekankan perubahan dalam harga dan volume.
Varian harga pokok (cost price) dan varian volume biaya (cost volume) dihitung denga cara yang sama, pada harga dan volume konstan.
Manajer pemasaran dan Analis Biaya. Perubahan laba kotor dapat diamati oleh manajer pemasaran dan analis biaya, baik yang berkaitan dengan seluruh perusahaan atau untuk setiap lini produk.
Dalam usaha untuk memperbaiki profitabilitas, menganalisis perubahan dalam karakter penjualan atau bauran penjualan sama pentingnya dengan menganalisis kenaikan volume total.
Misalnya, jika volume total yang dianggarkan konstan, tetapi produk dengan marjin yang tinggi terjual dalam proporsi yang lebih besar dibandingkan yang dianggarkan, maka hasilnya adalah laba yang lebih tinggi.
Manajer dari departemen penjualan bertanggungjawab terhadap komponen pendapatan penjualan (sales revenue) dan manajer departemen produksi bertanggungjawab terhadap komponen harga pokok penjualan.
Manajer departemen penjualan harus tetap konsisten dengan harga, volume dan baurannya. Supervisor departemen produksi harus mengendalikan biaya bahan baku, upah, kuantitas dan overhead pabrik.
Manajer pembelian (purchasing manager) harus membeli bahan baku sesuai harga yang dianggarkan. Manajer personalia harus mempekerjakan orang yang tepat pada tingkat upah yang tepat.
Namun, merupakan tugas manajemen puncak untuk memastikan bahwa laba yang ditargetkan tercapai. Departemen audit internal harus memastikan bahwa angka yang dianggarkan untuk penjualan dan biaya dipatuhi semua departemen. Hal ini ikut menyumbang untuk menghasilkan laba rugi perusahaan.
Meskipun varian bauran penjualan (sales mix variance) merupakan bagian dari analisis laba, varian bauran produksi untuk bahan baku dan upah (production mix variance for material and labor) merupakan bagian yang penting dari analisis varian biaya (cost variance).
Namun, analisis varian biaya yang standar harus dipahami sebagai bagian dari apa yang dikenal dengan analisis laba. Dalam industri yang didalamnya setiap komponen biaya dapat saling dipertukarkan dan produksi berada dalam atau mendekati kapasitas penuh, dapat dimaksimalkan.
Secara keseluruhan, analisis terhadap laba kotor melibatkan evaluasi yang hati-hati terhadap seluruh jenis analisis varian. Pengaruh dari perubahan dalam bauran, volume dan dampaknya atas laba harus secara khusus dipisahkan dan dianalisis.
Analisis varian ini memberikan kepada manajemen sebuah dimensi tambahan bagi responsibilty accounting, karena memberikan tambahan pemahaman yang mendalam terhadap peningkatan atau penurunan laba.
Menganalisis perubahan dalam laba kotor melalui sistem responsibility accounting yang efektif, berdasarkan pengendalian varian biaya dan varian penjualan adalah satu langkah kemajuan menuju pemaksimalan laba.
Referensi Tambahan: www.accounting-financial-tax.com
Bagaimana menyusun anggaran keuangan keluarga? Ini salah satu pertanyaan yang dicari dan terkadang tidak semua…
Ada hal terpenting yang bisa dilakukan untuk mengelola uang, yaitu dengan membuat anggaran keuangan pribadi.…
Agar menjadi investor / trader saham sukses, Anda harus mengerahkan upaya maksimal untuk mencapainya. Investor…
Tak banyak yang mengetahui tentang rahasia kebebasan finansial. Banyak orang beranggapan bahwa bebas secara finansial…
Apabila Anda ingin mengontrol pengeluaran dan mencapai tujuan finansial Anda, maka dibutuhkan anggaran keuangan. Bagaimana…
Ingin menjadi pengusaha sukses? Bisa jadi ini idaman bagi sebagian orang yang bercita-cita menjadi wirausaha.…