– Profil Usaha Daur Ulang Plastik LUMINTU – Plastik merupakan salah satu jenis sampah yang tak mudah terurai oleh alam dan butuh waktu yang lama.
Sementara itu, sangat jarang orang yang mengetahui dan memahami dengan baik proses daur ulang plastik secara mekanik karena mahalnya harga mesin yang bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Para pemulung sampah plastik yang melakukan daur ulang tersebut menyalurkan ke perusahaan-perusahaan yang memang khusus menyediakan mesin daur ulang plastik.
Tetapi, tidak bagi seorang bernama Slamet Riyadi. Beliau memiliki solusi alternatif atas permasalahan sampah plastik tersebut.
Jika melewati kali pertama rumah Slamet Riyadi, pasti tergerak untuk mampir sebentar melihat kegiatan yang dilakukan olehnya di halaman rumahnya.
Di sisi kanan rumah, ada tumpukan limbah dari aluminium foil dan alat penyisir. Di sekelilingnya ada berbagai variasi aluminium foil. Ada yang sudah dibentuk anyaman, ada yang masih setengah proses pengerjaan.
Yang menarik dari rumah tersebut adalah telah dihasilkannya berbagai produk bernilai jual yang cukup mahal serta digemari oleh para wisatawan asing dan kalangan menengah atas.
Dimulai pada tahun 1998, Slamet Riyadi memulai menjalankan usaha daur ulang sampah non-organik. Pada awalnya, dia mengolah sampah jenis plastik dan kertas.
Tetapi, setelah mengamati dengan seksama, Slamet Riyadi akhirnya lebih memilih fokus di bahan aluminium foil.
Memang, bahan ini menjadi standar internasional yang digunakan untuk beberapa produk seperti susu, kemasan deterjen, pasta gigi, makanan dan obat-obatan.
Menurut BPPT, bahan aluminium foil membutuhkan waktu sekitar 170 tahun lebih agar bisa terurai sempurna oleh alam.
Bagi pak Slamet, pemilihan bahan ini untuk proses daur ulang plastik bukanlah tanpa alasan. Dia memilihnya karena pada dasarnya aluminium foil memang tahan lama, bagus, elastis dan mudah dibentuk.
Pengadaan Bahan
Bahan-bahan yang didapatkan oleh Pak Slamet, merupakan kerjasama dirinya dengan para pemulung. Berbeda dengan sampah plastik kemasan gelas air mineral dan botol yang bernilai lumayan tinggi, aluminium foil bagi pengepul tidak ada nilainya.
Namun, setelah mendengar kabar bahwa ada yang memanfaatkannya, pemulung pun mulai mengumpulkan beberapa kilo aluminium foil dan dijual kepada Slamet.
Sekitar 20 pemulung mengumpulkan sampah tube pasta gigi, dibersikan, lalu dijual kepada Slamet. Namun, karena Slamet membutuhkan limbah plastik ini dalam jumlah yang besar untuk sekali proses produksi, maka dia tak mengandalkan cuma dari pemulung saja.
Dia juga memiliki kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak limbah plastik tube pasta gigi rejected (tak layak jual), yaitu perusahaan PT. Delident Internasional.
Selain itu, dia juga bekerjasama dengan PT Tetrapack yang khusus memproduksi berbagai kemasan minuman. Namun, sampai sekarang, dia pun masih menerima sampah plastik yang dikumpulkan oleh pemulung.
Bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk proses daur ulang plastik, beberapa diantaranya adalah:
Proses pembuatannya adalah sebagai berikut:
Produk-produk yang dihasilkan dari daur ulang plastik tube pasta gigi ini, beberapa diantaranya:
Berbekal modal awal sekitar Rp 500.000 di tahun 1998, kini omset rata-rata usaha daur ulang plastik ini per bulan sekitar 8 juta hingga 10 juta rupiah, dengan profit bersih 20-50%.
Untuk promosi itu sendiri, Slamet hanya menggunakan sarana pameran internasional dan nasional, seperti yang biasa diselenggarakan di JHCC, Sarbini, Hotel Indonesia, Hilton, Semanggi Expo, karena undangan dari Kementrian Lingkungan Hidup.
Pemberdayaan Warga
Menurut Slamet, keuntungan ekonomis yang diperoleh dari usaha daur ulang plastik ini memang tak terlalu besar, tetapi dampak positif secara sosial dan lingkungan sangatlah besar.
Selain mengurangi limbah plastik, dalam menjalankan usaha daur ulang plastik ini, Slamet memberdayakan warga sekitar. Hingga sekarang, pekerjanya sudah mencapai sekitar 60-an orang.
Slamet memberdayakan para lansia dan ibu-ibu dengan upah Rp 50.000 – Rp 80.000. Semua pekerja mengerjakan bagiannya di rumah masing-masing saat waktu senggang.
Rata-rata dalam seminggu, ada sekitar 10-15 lembaran anyaman dasar yang siap dibentuk.
Untuk rencana jangka panjang, Slamet ingin mengembangkan usahanya dan mencari modal tambahan. Tetapi, dia mengaku harus membenahi terlebih dahulu pembukuan keuangan usahanya.
Cita-cita dirinya adalah ingin membuka outlet / store khusus kerajinan tangan dari daur ulang plastik. Dia ingin sekali bekerjasama dengan orang berbagai pihak yang punya satu visi tentang proses daur ulang plastik ini, bukan sekedar menanamkan modal.
Untuk info lebih lanjut tentang usaha daur ulang plastik Lumintu, bisa cek di website Lumintu.
Bagaimana menyusun anggaran keuangan keluarga? Ini salah satu pertanyaan yang dicari dan terkadang tidak semua…
Ada hal terpenting yang bisa dilakukan untuk mengelola uang, yaitu dengan membuat anggaran keuangan pribadi.…
Agar menjadi investor / trader saham sukses, Anda harus mengerahkan upaya maksimal untuk mencapainya. Investor…
Tak banyak yang mengetahui tentang rahasia kebebasan finansial. Banyak orang beranggapan bahwa bebas secara finansial…
Apabila Anda ingin mengontrol pengeluaran dan mencapai tujuan finansial Anda, maka dibutuhkan anggaran keuangan. Bagaimana…
Ingin menjadi pengusaha sukses? Bisa jadi ini idaman bagi sebagian orang yang bercita-cita menjadi wirausaha.…