Daur ulang merupakan suatu kegiatan mengolah limbah atau sampah yang awalnya tak berguna lagi, menjadi barang yang bisa bernilai guna. Termasuk juga daur ulang kertas.
Dari proses daur ulang ini, dapat dihasilkan beragam kerajinan tangan yang cantik nan unik. Bahan daur ulang yang bisa digunakan salah satunya adalah kertas.
Usaha daur ulang kertas itu sendiri, adalah usaha yang sebenarnya tak memerlukan modal yang besar, karena beberapa peralatan yang digunakan pun bisa didapatkan dengan murah dan mudah.
Itulah beberapa daftar peralatan yang dibutuhkan sebelum memulai usaha daur ulang kertas. Selanjutnya, juga dibutuhkan beberapa bahan untuk usaha daur ulang kertas.
Pastinya, tak perlu mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk pengadaan bahan-bahan ini. Anda bisa menemukan semua bahan di sekitar rumah, sehingga bisa menghemat pengeluaran.
1. Kertas bekas yang telah dikelompokkan berdasarkan warna dan jenisnya.
Anda bisa menemukan bahan ini di sekitar rumah. Mulailah menengok kembali gudang tempat menyimpan barang-barang bekas, mungkin disana juga terdapat koran bekas atau kertas bekas yang hendak dibuang atau dijual.
Sekarang, berbekal barang-barang bekas tersebut, Anda bisa memulai usaha kerajinan daur ulang kertas. Pada prinsipnya, semua jenis kertas dapat didaur ulang, mulai dari kertas bekas fotokopi, koran, kardus, karton, dan lain sebagainya.
Tetapi, ada kertas bekas yang wajib dihindari untuk digunakan kembali, yaitu kertas bekas pembungkus bahan berbahaya dan beracun (B3), sebagai contoh kertas pembungkus pestisida.
Limbah kertas ini akan jauh lebih baik untuk tidak digunakan kembali karena sudah tercemar oleh bahan kimia yang bisa membahayakan bagi si pengrajin serta lingkungan sekitar.
Jika usaha daur ulang kertas Anda sudah berkembang dan membutuhkan kiloan kertas dengan rutin, sementara stok kertas sudah habis di rumah, Anda bisa kerjasama dengan institusi kantor, sekolah, atau tetangga.
Sekolah dan kantor biasanya menghabiskan banyak kertas dalam kegiatan sehari-hari mereka. Daripada terbuang sia-sia, Anda bisa membeli kertas-kertas tersebut per kilo secara mingguan atau harian.
Anda juga bisa meminta tetangga untuk menjual sampah kertas mereka. Per kilogram sampah kertas bisa dibeli dengan rentang harga antara Rp 1000 hingga Rp 1.500
2. Air diperlukan untuk mencampur adonan dan memblender.
3. Pewarna cat sablon, dengan harga bermacam-macam dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000. Tergantung dari warna yang digunakan.
4. Beberapa bahan untuk pewarna alami, seperti:
5. Kertas duplex untuk memproses daur ulang kertas menjadi berbagai bentuk, seperti kotak aksesoris, buku, bingkai foto, dan sebagainya.
6. Serat pengisi, bahan-bahan yang bisa ditambahkan ke dalam campuran bubur kertas, sehingga bisa menghasilkan kertas yang bertekstur dan indah. Bisa berupa serat tumbuhan, atau bunga-bunga, dan lain sebagainya.
7. Aksesoris tambahan, seperti kerang, bunga kering, pita, dan lain sebagainya.
Hal pertama yang dilakukan adalah memisahkan jenis kertas sesuai dengan kelompoknya, seperti HVS (bekas fotokopi, buku tulis, makalah, dll), kardus, karton, koran, buku pelajaran, majalah, poster dan lain sebagainya.
Untuk kertas jenis Carbonless Paper (NCR), jika ingin didaur ulang, harus dicampurkan dengan jenis HVS, dengan skala perbandingan NCR 25% dan HVS 75%. Contoh kertas jenis NCR adalah faktur dan kwitansi.
Setelah kertas dipisahkan berdasarkan jenisnya, kertas dirobek-robek dengan ukuran 6 x 15 cm.
Langkah selanjutnya dari rangkaian daur ulang kertas, adalah dengan merendam kertas ke dalam bak selama 4 hari. Untuk jenis kertas kardus, lakukan selama 7 hari karena kertas jenis ini lebih keras.
Setelah 4 hari perendaman, jika kertas terlihat mengambang di atas permukaan (berarti berat jenis kertas sudah turun), maka kertas sudah busuk dan siap untuk diblender atau digiling.
Untuk jenis kertas yang sudah di-slider (kertas panjang seperti mie), dibutuhkan hanya 2-3 hari perendaman. Limbah kertas ini biasanya berasal dari perkantoran.
Setelah kertas membusuk, kertas dirobek kembali menjadi ukuran yang lebih kecil, kira-kira 3×3 cm. Lalu, robekan kertas tersebut ditampung di wadah / bak yang sudah diberi air. Ini bertujuan untuk memudahkan proses penggilingan kertas.
Selanjutnya, kertas yang sudah sobek tadi dimasukkan ke dalam gelas blender dan beri air secukupnya dengan perbandingan 1 kertas dan 4 air.
Proses ini berlangsung kurang lebih 1 menit, dan sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan dengan interval 30 detik saja.
Langkah selanjutnya adalah dengan menyaring bubur kertas pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas ember berisi air.
Dengan demikian, bubur kertas dapat dicuci sekaligus dapat dipisahkan potongan-potongan kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan. Begitu seterusnya.
Bubur kertas diberi lem untuk memperkuat sel-sel kertas. Lem tersebut sebelumnya juga diblender, setelah itu masukkan bubur kertas, dan aduk hingga rata.
Masukkan bubur kertas yang telah diberi lem ke dalam bak yang sudah terisi air, aduk hingga rata dan mengental.
Langkah lebih lanjut dari usaha daur ulang kertas bekas ini adalah melalui proses pewarnaan dan pengisian serat.
Bubur kertas yang telah siap diolah, dapat dicetak langsung atau bisa juga dilakukan pencampuran warna dan serat.
Masukkan bubur kertas yang hanya dicampur dengan serat dan warna saja, sedangkan bubur kertas tanpa campuran ke dalam ember kotak tempat cetakan.
Perbandingan antara bubur kertas dan jumlah air adalah 1:4 seperti sebelumnya. Aduk-aduk hingga campuran air dan bubur kertas rata.
Jika ingin kertas berwarna, dapat dilakukan pencampuran dengan pewarna cat sablon atau pewarna alami. Untuk cat sablon dapat langsung dicampurkan secukupnya ke adonan bubur.
Sedangkan untuk pewarna alami, dapat mengikut proses berikut ini:
Langkah selanjutnya dari daur ulang kertas ini adalah dengan membuat art paper.
Pegang bingkai yang dilapisi kassa dengan kedua tangan. Masukkan bingkai cetakan ke dalam bak dengan posisi bingkai cetak yang memakai kain kassa berada di bawah, dan bingkai kosong di bagian atas kain kassa.
Masukkan hingga ke dasar ember cetak yang telah diisi bubur yang mengental tadi sambil diaduk agar pulp (bubur) naik ke permukaan air dan menempel pada bingkai.
Atur posisi bingkai cetak agar datar dan sejajar dengan permukaan air. Lalu angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi datar.
Bubur kertas akant tercetak di permukaan bingkai dengan bentuk seperti selembar kertas yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai airnya terkena lembaran kertas yang masih basah tadi.
Kemudian, tiriskan dalam posisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya, kertas basah tersebut siap untuk ditransfer ke atas permukaan alas cetak sebagai bagian dari proses pengeringan.
Bingkai cetak dibalik sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai cetak dengan kertas basah tersebut pada alas cetak yang telah dibungkus dengan kain hati-hati.
Pada bagian atas bingkai cetak, atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan pengeringan dengan menggunakan spons.
Selain untuk mempercepat pengeringan, juga mempermudah proses pemindahan kertas. Sesudah cukup kering, angkat bingkai cetak dari alas cetak.
Lakukan dengan hati-hati agar kertas tersebut tidak cacat. Besar kecilnya kertas tergantung besar kecilnya bingkai.
Langkah akhir dari proses daur ulang kertas adalah kertas dijemur dalam posisi berdiri. Dalam cuaca panas, proses penjemuran ini membutuhkan waktu 2-3 jam.
Jika agak mendung bisa mencapai 1 hari. Setelah kertas kering, dapat diambil secara perlahan-lahan.
Itulah salah satu proses daur ulang kertas untuk pembuatan Art Paper. Untuk berbagai produk dari daur ulang kertas ini, Anda bisa melihat video berikut ini:
Bagaimana menyusun anggaran keuangan keluarga? Ini salah satu pertanyaan yang dicari dan terkadang tidak semua…
Ada hal terpenting yang bisa dilakukan untuk mengelola uang, yaitu dengan membuat anggaran keuangan pribadi.…
Agar menjadi investor / trader saham sukses, Anda harus mengerahkan upaya maksimal untuk mencapainya. Investor…
Tak banyak yang mengetahui tentang rahasia kebebasan finansial. Banyak orang beranggapan bahwa bebas secara finansial…
Apabila Anda ingin mengontrol pengeluaran dan mencapai tujuan finansial Anda, maka dibutuhkan anggaran keuangan. Bagaimana…
Ingin menjadi pengusaha sukses? Bisa jadi ini idaman bagi sebagian orang yang bercita-cita menjadi wirausaha.…