Banyak diantara Anda, dari dulu hingga sekarang, selalu beranggapan bahwa uang hanya bisa dicari dengan bekerja. Sebagai contoh, Anda atau suami Anda kebetulan lagi bokek sekali. Lalu, Anda berdua berunding, dan akhirnya memutuskan bahwa Anda atau suami harus kerja untuk mendapatkan penghasilan.
Itu memang tidak salah. Bagaimana pun, untuk mendapat uang Anda harus bekerja. Tapi yang salah adalah bahwa kalau Anda berpikir bahwa hanya Anda yang bisa bekerja. Padahal, ada pihak lain yang bisa Anda pekerjakan untuk cari uang dalam keluarga. Siapa dia?
Jika sekarang hanya Anda bekerja, maka Anda bisa minta suami untuk bekerja juga. Jika Anda sudah punya anak yang dewasa, maka tidak ada salahnya memintanya untuk ikut membantu Anda bekerja. Selain anggota keluarga, ada sumber penghasilan lain yang Anda bisa minta tolong untuk mencari uang. Siapa dia? Uang Anda sendiri. Betul, uang yang Anda punya sekarang, bisa Anda pekerjakan untuk ikut mencari uang sendiri. Lho, maksudnya gimana?
Iya, katakan saja pada saat ini suami Anda bekerja. Dari pekerjaan tersebut, suami Anda bisa mendapatkan pemasukan yang rutin sekitar Rp 1,5 juta sebulan. Lalu, katakan saja Anda juga bekerja, dan bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 1 juta per bulan. Jadi, total penghasilan Anda berdua adalah Rp 2,5 juta per bulan. Dalam perjalanannya, Anda berdua bisa memiliki tabungan yang cukup lumayan. Besarnya – katakan saja – sebesar Rp 20 juta. Uang itu ditaruh di tabungan. Jarang sih dipakai, karena toh untuk pengeluaran bulanan Anda berdua selalu mengambilnya dari penghasilan rutin.
Sekarang pertanyaannya, kalau Anda masih ingat, berapa pemasukan rutin yang didapat untuk keluarga Anda? Jawabannya jelas: Rp 2,5 juta per bulan. Pertanyaan berikut, siapa yang bekerja untuk bisa mendapatkan Rp 2,5 juta per bulan tersebut? Jawabannya jelas: Anda dan suami Anda. Bagaimana kabarnya Rp 20 juta yang Anda punya? Nganggur. Lho, kok nganggur? Ya jelas nganggur, wong cuma ditaruh di tabungan. Bunganya toh nggak seberapa.
Kalau Anda kreatif, Anda bisa memiliki penghasilan tambahan dengan memproduktifkan sebagian dari Rp 20 juta yang Anda punya tadi. Sebagai contoh, Anda bisa memakai Rp 10 juta saja dari uang tersebut untuk Anda investasikan dan mendapatkan penghasilan tambahan yang baru, sama ibaratnya seperti kalau Anda punya anggota keluarga yang ikut bekerja menyumbang penghasilan kepada keluarga.
Masalahnya sekarang, bagaimana menginvestasikan uang tersebut supaya ia bisa menghasilkan pemasukan untuk keluarga Anda? Hanya ada dua jawabannya:
a. Menginvestasikannya ke Usaha
b. Menginvestasikannya ke Produk
Kalau Anda menginvestasikannya ke Usaha, Anda mungkin bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan dari situ. Untuk awalnya, sambil tetap Anda melakukan pekerjaan Anda yang utama, Anda bisa menjalankan usaha tersebut dengan mengajak – misalkan – anggota keluarga Anda. Lama kelamaan, setelah beberapa bulan misalnya, Anda bisa menyerahkan sepenuhnya pengelolaan usaha tersebut kepada anggota keluarga Anda, sementara Anda tetap bekerja di pekerjaan awal Anda. Dengan demikian, saat ini bukan hanya Anda yang cari uang, tapi juga uang Anda bisa ‘digerakkan’ untuk cari uang juga. Walaupun mungkin pada awalnya ia tetap butuh bantuan Anda untuk bisa ‘digerakkan’.
Selain ke usaha, Anda juga bisa menginvestasikan uang Anda ke produk. Di sini, hasil yang Anda dapatkan mungkin lebih kecil daripada kalau Anda melakukan investasi ke usaha. Tapi, usaha awal yang Anda lakukan untuk menggerakkan uang tersebut untuk mencari uang lagi akan lebih ringan dibanding kalau Anda melakukannya lewat membuka usaha. Umumnya, produk-produk yang bisa Anda pilih untuk bisa membuat uang Anda bekerja mencari uang lagi adalah produk-produk yang minimal bisa memberikan hasil sebesar deposito. Tentunya, kalau Anda bisa mencari produk lain yang memberikan hasil lebih besar akan lebih bagus.
Jadi , kalau saat ini cuma Anda dan suami Anda yang bekerja cari uang, mulai sekarang jangan lagi ada anggapan bahwa cuma Anda berdua yang bisa bekerja mendapatkan uang. Tapi juga uang Anda bisa ‘digerakkan’ untuk mendapatkan uang lagi. Kalau Anda terus yang harus bekerja untuk cari uang, capek dong Bu! Jadi, jangan biarkan cuma Anda sendiri yang bekerja cari uang. Libatkan juga uang Anda untuk bisa cari uang juga.
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 884/XVI