Jika Anda sedang mencari usaha yang tidak terlalu rumit, namun memberikan keuntungan yang cukup lumayan, maka usaha toko kelontong jawabannya.
Prinsip sederhana dari usaha ini adalah Anda membeli barang dalam jumlah yang banyak (grosir) dengan mencari harga termurah, tetapi kualitas tetap terjaga, lalu dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Tentunya, usaha toko kelontong ini banyak dijumpai di sekitar rumah kita. Ini adalah salah satu jenis toko yang mudah dan cepat dijangkau, jika kita sedang tidak ingin pergi jauh atau membutuhkan waktu lama hanya sekedar membeli kebutuhan sehari-hari.
Ternyata, usaha toko kelontong ini cukup memberikan angin segar bagi pemiliknya, walaupun margin keuntungan yang didapatkan tidak terlalu besar.
Usaha ini juga cocok dilakukan bagi Anda yang tak bisa melakukan aktivitas diluar rumah lebih banyak karena harus mengurus anak atau memang tidak ingin banyak menghabiskan waktu membuat sesuatu untuk dijual.
Bagaimana sistem produk dari usaha toko kelontong?
Jika Anda tertarik ataupun berniat untuk membuka usaha ini di rumah, berikut beberapa hal yang harus masuk dalam pertimbangan Anda.
1. Tempat dan perlengkapan
Usaha ini tak memerlukan ruangan yang terlalu besar. Ruangan seluas 3×4 meter pun bisa digunakan untuk memulai usaha. Selain itu, tak perlu banyak melakukan renovasi untuk ruangan tersebut.
Yang terpenting adalah calon pelanggan mengetahui bahwa Anda membuka toko kelontong. Barang yang bervariasi dan banyak, biasanya mengundang orang-orang di sekitar usaha Anda untuk datang.
Beberapa perlengkapan inti yang dibutuhkan:
- Etalase yang digunakan untuk menempatkan barang-barang tertentu yang memerlukan penyimpanan khusus.
- Rak untuk menempatkan sebagian besar barang-barang yang akan dijual.
- Timbangan untuk menakar barang-barang kebutuhan pokok.
- Kalkulator
2. Pengadaan barang
Pengadaan barang dapat dilakukan sendiri sehari atau dua hari sekali. Untuk mendapatkan harga barang yang termurah, bisa langsung didapatkan dari pasar induk.
Untuk barang-barang kebutuhan pokok / sembako, seperti telur, beras, minyak, dan lain sebagainya, bisa didapatkan langsung dari agen. Agen-agen ini biasanya berlokasi juga di pasar induk. Atau, bisa juga ditanyakan pada warung di pasar tempat Anda bisa membeli barang secara grosir.
Selalu pastikan untuk melakukan survei terlebih dahulu sebelum membeli setiap jenis barang. Jika sudah menemukan barang dengan harga termurah di toko A, belum tentu juga produk lain juga berharga termurah dibandingkan dengan toko lainnya. Pada prinsipnya, lihat dulu barang apa yang dibutuhkan, datangi beberapa toko yang menjual barang tersebut.
Dengan melakukan survei tersebut, kita bisa mengetahui toko mana yang menjual produk tersebut dengan harga paling murah sehingga margin / selisih harga yang diperoleh bisa semakin besar.
Luangkan waktu beberapa hari untuk fokus melakukan survei dan mencatat barang apa yang termurah dari beberapa toko tersebut.
3. Konsinyasi
Tidak semua barang yang akan dijual di toko kelontong adalah barang yang dibeli sendiri. Anda juga bisa menerima titipan barang dari orang lain dengan mengambil keuntungan dari harga jualnya.
Misalkan, sebanyak 20 kue dititipkan dengan harga jual Rp 1.000. Anda bisa menjualnya dengan harga Rp 1.200, sehingga Rp 200 menjadi keuntungan yang didapatkan per kue.
Usahakan barang yang dititipkan tersebut adalah barang yang tahan lama, seperti aksesoris, atau jika bentuknya makanan dapat berupa makanan kecil.
4. Diversifikasi Produk
Usaha toko kelontong dikenal oleh banyak orang sebagai toko yang menjual berbagai macam produk / barang. Anda satu jenis barang yang kebutuhannya menyamai kebutuhan barang sehari-hari seperti makanan, yaitu pulsa HP / listrik.
Anda bisa melakukan diversifikasi produk dengan menjual pulsa HP / listrik. Cukup memasang keterangan harga pulsa di depan toko. Pelanggan yang membeli barang kebutuhan sehari-hari, juga bisa mengisi pulsa di toko Anda.
5. Kerjasama dengan pelaku usaha lainnya
Tahukah Anda bahwa usaha toko kelontong yang berada di rumah ini, biasanya banyak dicari oleh pelaku usaha lainnya untuk diajak kerjasama bisnis? Diantaranya, beberapa usaha jasa laundry dan dry clean. Mereka membutuhkan Anda untuk menjangkau pasar yang ada di perumahan-perumahan seperti usaha toko kelontong yang Anda miliki.
Caranya adalah tinggal memasang plang mereka di depan toko. Orang-orang yang ingin mencucikan barang-barangnya pada usaha laundry tersebut, dapat menaruh cucian mereka di toko Anda sekaligus membayar biayanya.
Cucian ini akan diambil 3 kali dalam seminggu oleh pihak laundry, dan akan dikembalikan kembali setelah selesai dicuci, sehingga dapat diambil kembali oleh pelanggan di toko Anda. Anda bisa mengambil keuntungan kurang lebih 10-20 persen dari keuntungan yang didapatkan laundry tersebut.
6. Membeli lemari es
Jika usaha Anda sudah stabil, pertimbangkan untuk membeli lemari es pada beberapa perusahaan minuman ringan, sehingga Anda juga dapat menjual produk mereka dan mendapatkan keuntungan.
Harga lemari pendingin ini berkisar di harga dua juta rupiah. Lemari pendingin yang dibeli sepenuhnya menjadi milik Anda.
Untuk memperjualbelikan minuman ini, Anda harus membeli krat sendiri dengan harga satuan kurang lebih Rp 20.000. Botol juga menjadi milik Anda yang akan ditukarkan jika sudah terjual.
Karena membutuhkan biaya listrik yang cukup besar untuk mengoperasikan lemari pendingin tersebut, maka akan lebih baik jika Anda juga menjual variasi makanan dan minuman dingin lainnya. Anda bisa menjual produk seperti susu kedelai, atau menjual puding hasil buatan sendiri.
7. Layanan Plus
Meskipun jarak dekat, ada orang yang terlalu sibuk atau enggan untuk keluar rumah membeli sesuatu ke tempat Anda. Untuk itu, Anda bisa memberikan pelayanan plus berupa pesan antar.
Pelanggan hanya cukup menelepon ke toko Anda, kemudian diantarkan barangnya ke rumah pelanggan tersebut dengan tambahan biaya antar.
Barang yang diantarkan ini pun beragam, mulai beras, air galon, dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya.
Itulah ketujuh trik jitu membuka usaha toko kelontong yang langsung bisa dipraktekkan. Dan pastinya, kesuksesan usaha tetap membutuhkan proses, dan tidak instan.
Jika di awal-awal membuka usaha, masih belum mendapatkan keuntungan yang signifikan, bahkan rugi, jangan langsung menyerah. Tetap fokus dan berusaha keras dalam mengembangkan usaha toko kelontong Anda tersebut hingga sukses!