Bagi seorang pemula, mengambil kredit di bank, memang memiliki tantangan tersendiri. Bisa jadi karena rasa enggan, takut, atau ketidaktahuan informasi yang mendetail tentang hal tersebut. Dan berbagai faktor lainnya. Berikut beberapa tips mudah tentang langkah-langkah yang perlu anda lakukan jika memiliki niat untuk mengambil kredit dari bank.
Sebagai contoh, anda saat ini adalah seorang karyawan yang tiap bulan mendapatkan gaji Rp. 5 juta. Untuk meningkatkan pendapatan, Anda ingin membuat usaha sehingga membutuhkan suntikan dana. Anda berniat untuk mengajukan kredit bank. Apa saja yang harus dilakukan? Apa saja yang dilihat bank mengenai diri Anda?
Berikut ini beberapa langkah yang harus dilakukan oleh Anda:
1. Menghitung berapa kebutuhan uang yang diperlukan untuk usaha Anda.
Sebagai seorang calon pengusaha, anda harus sudah memiliki hitung-hitungan sederhana tentang bisnis anda. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari pengambilan kredit yang berlebihan sehingga malah tidak digunakan untuk usaha melainkan konsumsi. INGAT, Anda perlu menetapkan dahulu sebelumnya apa tujuan mengambil kredit bank. Apakah untuk keperluan konsumsi seperti membeli mobil atau memang diperuntukkan mengembangkan usaha. Jika usaha baru saja berjalan, berarti Anda belum bisa mengharapkan penghasilan tambahan dari usaha tersebut. Untuk membayar angsuran, anda perlu mengambil dana dari gaji anda.
Lalu, berapa persen gaji digunakan untuk membayar utang? Menurut pendapat bank, sebaiknya angsuran anda maksimal 30% dari gaji yang anda bawa pulang. Perinciannya sebagai berikut:
- 30% untuk membayar cicilan
- 30% untuk tabungan
- 30% untuk biaya hidup
- 10% untuk keperluan mendadak
Jadi, dalam contoh kasus anda dengan gaji Rp. 5 juta, maksimal cicilan utang per bulan sebesar Rp 1,5 juta.
2. Langkah berikutnya adalah mencocokkan kondisi anda dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank.
Dari sini, anda dapat mengetahui jenis kredit apa yang perlu diajukan ke bank.
3. Cari bank yang lokasinya dekat dengan rumah.
Bank memiliki banyak cabang dengan tujuan agar dapat menjangkau para nasabah dan juga untuk memudahkan pengawasan ke nasabah.
4. Menyiapkan persyaratan administrasi yang dibutuhkan oleh bank
5. Setelah semua siap, jangan takut untuk datang ke bank terdekat.
6. Untuk proposal usaha yang dibutuhkan oleh bank tergantung pada berapa banyak kredit yang ingin diambil.
Jadi, jika anda mengajukan di bawah Rp. 50 juta, anda tidak perlu membuat proposal.
Setelah langkah-langkah di atas, apa saja yang dilihat bank dari anda? Ketika datang ke bank umum untuk mengajukan kredit, anda akan diarahkan ke departemen marketing kredit. Selanjutnya, marketing akan menanyakan hal-hal seputar kredit yang ingin anda ambil. Kalau anda sudah membawa data-data yang dibutuhkan oleh bank, data tersebut akan diverifikasi. Misal, karena anda adalah seorang karyawan, maka akan di-crosscheck ke perusahaan tempat anda bekerja. Apakah benar anda adalah karyawan yang bekerja di tempat tersebut. Selanjutnya, bank juga akan melihat beberapa hal berikut ini:
- Prospek usaha anda dan bagaimana prospek industrinya secara makro di tanah air.
- Lama anda bekerja di perusahaan yang sekarang
- Gaji anda dan kemampuan membayar angsuran
Bank umum mensyaratkan minimal usaha telah berjalan 6 bulan – 2 tahun untuk pengambilan kredit. Jika usaha anda belum sesuai dengan persyaratan di bank umum, anda bisa mengajukan ke unit yang lebih kecil seperti BPR dan Koperasi Simpan Pinjam. Persyaratan yang diminta relatif tidak seketat di bank umum. Bahkan, jika anda memiliki jaminan seperti BPKB Kendaraan atau sertifikat rumah, bisa dijadikan jaminan untuk mengambil kredit.
Referensi: Wikipedia