Tips Keuangan Untuk Pengantin Baru

1 222

Jika Anda baru saja menikah, Selamat! Anda telah membawa perubahan yang luar biasa dalam hidup anda, dan cepat atau lambat anda akan segera menyadari bahwa salah satu perubahan yang paling drastis dan penting melibatkan uang.

Mengelola keuangan pada saat bujangan dan menikah sangatlah berbeda, saat setelah menikah banyak perubahan pola pikir keuangan yang harus dilakukan. Dari berbagi rekening bank, menetapkan tujuan keuangan, asuransi yang dibutuhkan, dan masih banyak lagi yang harus dibicarakan. Dan karena uang merupakan hal yang cukup emosional – dan salah satu penyebab utama perceraian – keberhasilan pernikahan Anda juga dapat ditentukan oleh kebiasaan keuangan yang Anda dan pasangan bangun sejak awal.

Untuk membangun start yang baik, ada 10 langkah untuk mulai menggabungkan keuangan anda:

1 | Mulai Menabung

Anda mungkin telah memakai menghabiskan seluruh tabungan untuk melangsungkan pernikahan. Nah sekarang adalah waktu untuk membangunnya kembali. Untuk awal kumpulkan paling tidak sebanyak 6 bulan pengeluaran bulanan sebagai dana darurat. Selain itu mulai juga perencanaan pensiun anda dari tempat kerja dengan menginvestasikan uang anda dalam portofolio yang terdiversifikasi sesuai dengan tujuan keuangan keluarga.

2 | Ucapkan selamat tinggal pada rekening terpisah

Ketika telah menikah, uang bukan milikmu atau milikku tapi milik berdua. Buatlah satu rekening giro atau tabungan untuk tujuan keuangan bersama.

3 | Update penerima manfaat

Ubah semua penerima manfaat pada polis asuransi, program pensiun, reksadana, dan surat berharga lainnya dengan nama pasangan anda. Hal ini sebenarnya tidak mutlak dilakukan, terutama apabila anda dan pasangan belum mempunyai anak. Namun terkadang sangat diperlukan, terutama apabila anda tidak punya orang lain lagi untuk dipercaya.

4 | Hutang

Jika pasangan anda belum tahu menahu tentang utang anda, hal tersebut lebih baik dibicarakan. Dengan itu Anda dapat memutuskan bagaimana Anda berdua akan melunasi pinjaman tersebut

5 | Cari tahu kemana uang anda habis

Anda dan pasangan bekerja sama untuk melacak pengeluaran keluarga. Lebih mudah untuk melakukan evaluasi dan mencapai tujuan keuangan bila Anda mengerti dengan seksama kemana saja uang anda dihabiskan dan pola pengeluaran anda.

6 | Buatlah kesepakatan tentang pengeluaran keluarga

Seperti layaknya lajang, Anda berdua pasti telah mendapatkan dan menghabiskan uang selama bertahun-tahun tanpa berkonsultasi siapa pun. Sayangnya hari-hari tersebut akan berakhir setelah menikah. Bisa dicoba untuk mendiskusikan dengan pasangan tentang pendekatan dan kebiasaan Anda untuk menangani uang. Apakah satu orang pemboros dan satu lagi hemat? Buatlah aturan untuk menangani perbedaan, mungkin menetapkan batas pengeluaran bulanan untuk setiap orang atau menjanjikan untuk menyimpan sejumlah tertentu setiap bulan untuk mencapai suatu tujuan bersama.

7 | Prioritaskan pembelian.

Bagian dari menikah berarti bersama-sama memutuskan bagaimana membelanjakan uang Anda. Buatlah daftar pembelian yang akan datang – biaya sekolah anak, rumah, mobil, furnitur ruangan atau hewan peliharaan – dan memprioritaskan mereka daripada pengeluaran lain.

8 | Konsolidasi kartu kredit Anda.

Hindari memiliki kartu kredit lebih dari yang Anda butuhkan. Hal ini juga membuat lebih mudah untuk melacak pengeluaran rumah tangga.

9 | Beli asuransi jiwa.

Jika Anda perlu kedua dari pendapatan Anda untuk membayar pengeluaran bulanan Anda – dan sebagian besar pasangan melakukan – pastikan Anda berdua memiliki asuransi jiwa yang cukup untuk saling melindungi. Hal ini mutlak dilakukan apabila anda berdua sudah mempunyai tanggungan, misalnya anak atau orang tua.

10 | Mengatur dokumen.

Pastikan Anda berdua tahu di mana dokumen penting disimpan. Ini termasuk akte kelahiran dan pernikahan, kartu Jaminan Sosial, bank dan informasi rekening investasi, dan catatan pajak. Hal ini memudahkan kita untuk mencari dokumen tersebut saat dibutuhkan.

Sumber:

devinorizki.com

Loading...
Tampilkan Komentar (1)