Rasio kas mengindikasikan kecukupan dana likuid perusahaan untuk memenuhi biaya dan kewajibannya. Arus kas (Cash Flow) yang cukup diperlukan tidak hanya agar perusahaan tetap bertahan tetapi juga untuk mencapai pertumbuhan modal (capital growth).
Bagaimana Menghitung Rasio Kas?
Beberapa rasio kas yang seringkali digunakan, antara lain:
1. Arus kas / Hutang Total
2. Arus kas / Hutang jangka panjang
3. (Kas+marketable securities) / Aktiva lancar total
4. (Kas+marketable securities) / Kewajiban lancar total
5. (Kas+marketable securities+piutang) / Biaya kas tahunan
6. Rasio kas terhadap pengeluaran modal (cash flow to capital expenditure):
(Arus kas dari operasi – dividen) / Pengeluaran untuk pabrik dan peralatan
7. Rasio kecukupan arus kas (cash flow adequacy ratio):
Jumlah 5 tahun arus kas dari operasi / Lima tahun pengeluaran modal, penambahan persediaan, dan dividen tunai.
Contoh.
Dua rasio kas dihitung berdasarkan informasi berikut ini.
19X1 (dalam $) | 19X2 (dalam $) | |
---|---|---|
Arus kas | 600.000 | 300.000 |
Hutang total | 2.000.000 | 2.500.000 |
Hutang jangka panjang | 1.000.000 | 1.300.000 |
Rasio yang relevan adalah sebagai berikut:
19X1 | 19X2 | |
---|---|---|
Arus kas terhadap utang total | 30% | 12% |
Arus kas terhadap hutang jangka panjang | 60% | 23% |
Dari tahun 19X1 ke tahun 19X2, perusahaan mengalami kemerosotan yang signifikan dalam likuiditasnya. Perusahaan mungkin sedang menghemat uang tunainya dan tidak akan mampu memenuhi kewajibannya saat jatuh tempo.
Siapa yang Menggunakan ini dan Bagaimana Caranya?
Manajer Keuangan. Rasio arus kas terhadap hutang total mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya.
Itu berguna dalam memprediksi kebangkrutan. Arus kas hutang jangka panjang untuk menaksir kecukupan dana yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tidak lancarnya.
Rasio kas ditambah marketable securities terhadap kewajiban lancr mengindikasikan jumlah dari kas segera tersedia untuk memenuhi hutang jangka pendeknya.
Rasio ini jauh lebih konservatif dibandingkan dengan acid test ratio. Perhatian juga ditujukan pada berapa kali sumber daya likuid suatu perusahaan yang segera dan cukup untuk memenuhi biaya kas.
Rasio arus kas terhadap pengeluaran modal mengindikasikan kemampuan perusahaan memelihara pabrik dan peralatan dengan kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi, dibandingkan dengan meminjam atau mengeluarkan saham baru.
Tujuan dari rasio kecukupan arus kas (cash flow adequacy ratio) yaitu untuk menentukan tingkat ketika perusahaan menghasilkan arus kas dari kegiatan operasional (cash flow from operation).
Cukup untuk menutupi pengeluaran modal, investasi bersih dalam persediaan (net investment in inventories) dan dividen tunai.
Untuk menghapus pengaruh siklus dan pengaruh tak menentu lainnya, digunakan total 5 tahun dalam perhitungan. Rasio 1 menunjukkan bahwa perusahaan telah menutupi kebutuhannya karena telah mencapai level pertumbuhan tanpa membutuhkan dana dari luar.
Jika rasionya turun hingga kurang dari 1, kas yang dihasilkan secara internal mungkin tidak mencukupi untuk membiayai dividen dari tingkat pertumbuhan kegiatan operasi saat ini.
Rasio ini juga mungkin merefleksikan pengaruh inflasi atas dana yang dibutuhkan perusahaan.