Apa Strategi Investasi Anda? 9 Poin Ini Dapat Membantu

Diperlukan strategi investasi yang efektif untuk merancang masa depan Anda lebih baik.

0 495

Mengelola portofolio investasi adalah sebuah proses, bukan keputusan satu kali. Strategi investasi yang efektif melibatkan disiplin, penelitian dan proses yang pasti. Seperti apakah strategi investasi yang Anda miliki untuk masa depan yang lebih baik?

Mengapa strategi investasi itu penting? Tanpa pensiun dan masa depan Jaminan Sosial yang tidak diketahui, hasil investasi Anda akan membantu menentukan berapa banyak yang dapat dibelanjakan dan berapa lama Anda harus bekerja.

Oleh karena itu, investasi yang membabi buta (tanpa perencenaan) juga merupakan strategi investasi tapi bukan yang direkomendasikan.

Mengembangkan Strategi Investasi

Mulai dari mana? Setiap investor memiliki strateginya tersendiri. Bagi Anda yang masih pemula dan bingung untuk mengembangkan strategi investasi yang tepat, mulai dari beberapa poin berikut.

  • Rencana Jangka Panjang vs Kebutuhan Jangka Pendek

Diperlukan fleksibilitas dalam mengatur perencanaan investasi untuk jangka panjang dan memenuhi kebutuhan jangka pendek. Ekuitas untuk jangka panjang dan obligasi berkualitas tinggi / uang tunai untuk kebutuhan kas jangka pendek.

Portofolio Anda harus disesuaikan berdasarkan arus kas yang diharapkan (kapasitas risiko) dan toleransi risiko.

  • Proses investasi didorong oleh penelitian

Berinvestasi yang dimulai dengan proses penelitian tidak dapat mengendalikan hasil jangka pendek, namun dapat meningkatkan peluang sukses Anda dalam jangka panjang.

  • Kendalikan emosi Anda

Orang-orang yang terlalu mengikuti emosional mereka (yaitu, terlalu percaya diri, minus rasa enggan, dll.) dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas (yaitu, membeli dengan harga tinggi dan penjualan rendah).

Vanguard’s Advisor Alpha paper mencatat bahwa penasihat keuangan dapat menambahkan ~ 1,5% per tahun untuk hasil investasi dengan meminimalkan kesalahan ini.

  • Alokasi aset menentukan keuntungan jangka panjang

Meskipun banyak fokus untuk menemukan investasi yang sempurna, pendekatan yang lebih baik adalah menentukan alokasi aset yang tepat dan tetap menggunakannya di pasar yang baik dan buruk.

  • Rugi rata-rata itu ada

Kelas aset (saham, saham internasional, obligasi, dll.) dapat menjadi di bawah / dinilai terlalu tinggi dan Anda harus mengarahkan portofolio Anda ke kelas aset dengan tingkat pengembalian yang diharapkan maksimal.

  • Diversifikasi

Sering disebut “satu-satunya makan siang gratis dalam investasi” karena ini adalah cara terbaik untuk meminimalkan risiko meski tidak mengurangi pengembalian yang diharapkan.

  • Efisiensi pajak

Anda membelanjakan pengembalian setelah pajak bukan pra-pajak, jadi Anda harus mengoptimalkan portofolio investasi untuk situasi pajak Anda.

  • Pilih investasi berkualitas tinggi dengan biaya yang wajar

Karakteristik umum yang harus dicari dalam pilihan investasi meliputi: kemandirian, pengalaman, biaya yang wajar dan budaya perusahaan yang etis.

  • Kembangkan rencana investasi tertulis

Buat dokumen yang merinci seberapa sering Anda akan menyeimbangkan, meninjau kembali kepemilikan dan melacak kinerja investasi Anda.

Mengukur Performa Strategi Investasi

Sekarang setelah mengembangkan strategi investasi Anda sendiri, bagaimana mengukur kinerja? Sangat sedikit investor yang melacak pengembalian dari investasi tersebut.

Orang akan mudah mengingat seberapa bagus sebuah investasi, tetapi seringkali terlupakan mengukur kinerjanya. Tanpa mengukur kinerja investasi dengan menggunakan tolok ukur yang berbeda, Anda tidak akan pernah tahu apakah Anda memiliki rencana investasi yang berhasil.

Akhirnya, jika Anda tidak punya waktu, minat dan pengetahuan untuk melakukan semua ini mungkin sudah waktunya bekerja dengan perencana keuangan yang profesional. Risiko membuat kesalahan besar pada portofolio investasi Anda sangatlah tinggi jika tidak dilakukan melalui perencanaan dan atau dikelola secara profesional.

Referensi: www.investopedia.com

Loading...
Sumber www.investopedia.com
Tinggalkan komentar