Banyak trader dan investor menganalisis saham berdasarkan fundamentalnya, seperti pendapatan, kondisi ekonomi, tren industri. Akan tetapi, tidak semua faktor fundamental tercerminkan di harga pasar. Ada investor yang memilih menggunakan analisis teknikal saham dalam strateginya.
Analisis teknikal saham akan membantu trader dan investor dalam menavigasi kesenjangan antara harga pasar dengan nilai intrinsik. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknik seperti analisis statistik dan ekonomi perilaku.
Sebagian besar investor menggunakan kombinasi antara analisis fundamental dan teknikal dalam membuat keputusan di trading sahamnya.
Terdapat 2 cara yang berbeda dalam menggunakan analisis teknikal saham, yaitu pendekatan top-down dan pendekatan bottom-up. Bagi trader jangka pendek seringkali menggunakan pendekatan top-down sedangkan investor jangka panjang lebih menggunakan pendekatan bottom-up.
Bagaimana strategi top-down dan bottom-up tersebut?
Top-Down. Menggunakan pendekatan top-down meliputi penyaringan saham yang sesuai dengan kualifikasi / kriteria teknis tertentu. Sebagai contoh, seorang trader mungkin tertarik dengan saham yang keluar dari 50-hari moving average-nya, yang merupakan peluang membeli.
Bottom-Up. Untuk pendekatan bottom-up melibatkan analisis saham yang terlihat sangat menarik secara fundamental untuk poin masuk dan keluar yang potensial. Misalkan, seorang investor bisa menemukan saham undervalued di tren turun dan menggunakan analisa teknikal saham dalam mengidentifikasi titik masuk tertentu, saat saham dapat keluar dari posisi terbawahnya.
Selain pertimbangan tersebut, para trader lainnya mungkin lebih menyukai untuk menggunakan beragam bentuk analisis teknikal saham yang berbeda. Trader harian, misalnya, menggunakan trendlines sederhana dan indikator volume dalam membuat keputusan. Sementara itu, swing atau trader posisi, lebih memilih pola grafik dan indikator teknis.
Trader yang menggunakan platform trading otomatis bisa jadi memiliki persyaratan yang berbeda dalam menggunakan kombinasi indikator volume dan teknis dalam pengambilan keputusan perdagangan saham.
Setidaknya, ada 5 langkah utama yang bisa diterapkan untuk memulai menggunakan analisis teknis tersebut, yaitu:
Ini yang dilakukan kali pertama yaitu mengidentifikasi strategi atau mengembangkan sistem trading saham. Misalkan, bagi trader pemula dapat memutuskan untuk mengikuti strategi crossover moving average. Dengan strategi ini, trader melacak 2 moving average (50-hari dan 200-hari) pada pergerakan saham tertentu.
Jika rata-rata pergerakan 50-hari jangka pendek bergerak di atas rata-rata pergerakan 200-hari jangka panjang, maka menunjukkan tren harga naik sehingga menghasilkan sinyal beli. Jika kondisi terjadi sebaliknya, maka menunjukkan tren harga turun dan menghasilkan sinyal jual.
Tidak semua sekuritas atau saham sesuai dengan strategi di atas, yang ideal untuk saham yang likuid dan volatile, bukan saham tidak likuid dan stabil. Saham / kontrak yang berbeda mungkin juga membutuhkan parameter yang berbeda pula. Dalam hal ini, paramater moving average yang berbeda, seperti moving average 15-hari dan 50-hari.
Investor cerdas tentunya cermat dalam memilih broker saham yang tepat untuk kebutuhan trading sahamnya. Pilihlah akun trading yang tepat dalam mendukung jenis sekuritas yang dipilih, misalkan saham biasa, opsi, futures, dll.
Akunt tersebut harus menyediakan fungsionalitas yang diperlukan dalam melacak dan memantau indikator teknikal yang dipilih. Selain itu, biaya rendah juga harus dipertimbangkan untuk memaksimalkan profit. Untuk penggunaan seperti strategi di atas, akun dengan moving average di chart candlestick dapat berfungsi baik.
Setiap trader pasti membutuhkan tingkat fungsionalitas yang berbeda, tergantung pada strategi yang digunakan. Misalkan, trader harian memerlukan akun margin yang memberikan akses ke quote level II dan visibilitas market maker.
Bisa jadi, ada fitur-fitur lain yang dibutuhkan dalam rangka memaksimalkan kinerja strategi saham. Beberapa trader mungkin membutuhkan fitur notifikasi via email / handphone, atau pun akses ke akun trading mobile.
Sementara trader lainnya memilih memanfaatkan sistem trading otomatis dalam melakukan perdagangan saham.
Perdagangan saham bisa menjadi tantangan besar. Hal ini berarti Anda harus melakukan pekerjaan rumah lainnya diluar kelima poin yang disebutkan di atas. Beberapa poin yang perlu dipertimbangkan, seperti:
Ada banyak investor yang memanfaatkan analisis fundamental dan teknikal dalam membuat keputusan investasi trading. Hal ini karena analisis teknikal dapat membantu mengisi kesenjangan pengetahuan.
Dengan mengembangkan pemahaman tentang analisis teknikal saham, trader dan investor dapat meningkatkan imbal hasil yang disesuaikan dengan risiko jangka panjang. Akan tetapi, penting untuk dipahami dan dipraktikkan teknik-teknik tersebut di akun demo sebelum menggunakan akun dengan modal real.
Bagaimana menyusun anggaran keuangan keluarga? Ini salah satu pertanyaan yang dicari dan terkadang tidak semua…
Ada hal terpenting yang bisa dilakukan untuk mengelola uang, yaitu dengan membuat anggaran keuangan pribadi.…
Agar menjadi investor / trader saham sukses, Anda harus mengerahkan upaya maksimal untuk mencapainya. Investor…
Tak banyak yang mengetahui tentang rahasia kebebasan finansial. Banyak orang beranggapan bahwa bebas secara finansial…
Apabila Anda ingin mengontrol pengeluaran dan mencapai tujuan finansial Anda, maka dibutuhkan anggaran keuangan. Bagaimana…
Ingin menjadi pengusaha sukses? Bisa jadi ini idaman bagi sebagian orang yang bercita-cita menjadi wirausaha.…