Bagi Anda yang memiliki perusahaan, tentu sangat membutuhkan informasi tentang rumus current ratio atau biasa juga disebut sebagai rasio aktiva / kewajiban lancar.
Current Ratio yang nilainya sangat bergantung pada fluktuasi musiman, digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva lancarnya.
Karena menunjukkan margin of safety yang tersedia untuk menutupi segala kemungkinan berkurangnya nilai aktiva lancar (current asset), rasio ini adalah suatu indikator likuiditas.
Current ratio memberitahukan tentang sejauh mana aktiva lancar tersedia untuk menutupi setiap uang dari hutang jangka pendek.
Bagaimana Rumus Current Ratio?
Untuk menghitung rumus current ratio bisa dilihat dalam rumus sederhana berikut.
Current Ratio = Aktiva Lancar : Kewajiban Lancar
Catatan:
Aktiva lancar yang dijadikan jaminan atas kewajiban jangka panjang (long-term liabilities) tidak tersedia untuk memenuhi hutang lancar.
Jika aktiva lancar ini dimasukkan dalam perhitungan rasio, hasil perhitungannya akan terdistorsi.
Umumnya, current ratio setidaknya bernilai 2:1. Kecukupan current ratio bergantung pada industri yang berkaitan. Untuk memahami penuh implikasinya, harus dibuat perbandingan dengan perusahaan pesaing.
Contoh:
Suatu perusahaan melaporkan neraca untuk tahun 19X1 dan 19X2 sebagai berikut.
19X1 | 19X2 | |
---|---|---|
Aktiva lancar (current asset) | $110.000 | $120.000 |
Kewajiban lancar (current liabilities) | 70.000 | 55.400 |
Current Ratio | 1,57 | 2,17 |
Tren rasio ini membaik selama tahun yang bersangkutan, menunjukkan bahwa likuiditas semakin baik pada tahun 19X2 dibandingkan tahun 19X1.
Misalkan, di tahun 19X2, untuk setiap $1 dalam hutang lancar, perusahaan memiliki $2,17 dalam aktiva lancar untuk menutupinya.
Implikasi Analitis dan Peringatan. Jika current ratio meningkat tajam sementara rasio cepat (quick ratio) pada dasarnya tetap konstan, ini berarti bahwa terjadi penambahan dalam persediaan (inventory).
Current ratio yang tinggi dibutuhkan ketika suatu perusahaan mengalami kesulitan memperoleh pinjaman dalam waktu singkat.
Keterbatasan penggunaan rasio ini bahwa rasio ini mungkin naik sesaat sebelum terjadinya tekanan keuangan.
Ini bisa disebabkan oleh keinginan perusahaan untuk memperbaiki posisi uang tunainya, misalkan dengan menjual aktiva tetap, pengaturan seperti ini memiliki dampak yang merusak terhadap kapasitas produksi.
Keterbatasan lain yang secara khusus berlaku pada rasio ini adalah nilainya menjadi sangat tinggi ketika persediaan dikelola dengan cara LIFO (last ini first out, masuk terakhir keluar pertama).
Siapa yang menggunakan Rumus Current Ratio dan bagaimana caranya?
Kreditor Jangka Pendek. Penurunan current ratio yang tajam mengindikasikan melemahnya likuiditas perusahaan.
Ini dapat berarti bahwa perusahaan tidak akan mampu memenuhi hutang lancarnya saat hutang itu jatuh tempo.
Likuiditas berarti kesiapan dan kecepatan untuk mengkonversi aktiva lancar menjadi uang tunai.
Jajaran Manajemen Keuangan. Current ratio yang lebih rendah dapat berarti bahwa suatu perusahaan akan lebih sulit dalam meminjam dana jangka pendek.
Rasio yang sangat rendah dapat menunjukkan bahwa perusahaan itu tidak akan mampu membayar kewajibannya.
Current ratio mengukur cadangan dana likuid yang melebihi kewajiban lancar yang ada sebagai suatu margin of safety terhadap ketidakpastian dan terhadap random shock (benturan tak terduga).
Random shock akan berdampak pada aliran dana dalam suatu perusahaan. Contohnya, pemogokan, kerugian yang luar biasa besarnya serta berbagai ketidakpastian yang lain, untuk sementara dan secara tak terduga dapat menghentikan aliran masuknya dana.
Referensi: