Rasio Aktiva Tetap (Fixed-Asset Ratio) & Analisisnya

0 6,926

Rasio aktiva tetap (fixed asset ratio) mencerminkan produktifitas dan efisiensi properti, pabrik dan peralatan dalam menghasilkan pendapatan dan laba.

Perputaran aktiva tetap (fixed-asset turnover) yang tinggi merefleksikan positifnya kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan aset tetapnya dalam operasi bisnis.

Bagaimana Menghitungnya?

Setidaknya ada 5 jenis rasio aktiva tetap yang umum digunakan, yaitu:

1. Perputaran aktiva tetap (fixed-asset turnover)

Penjualan / Aktiva tetap rata-rata

2. Laba dari aktiva tetap (return on fixed-asset)

Laba bersih / Aktiva tetap rata-rata

3. Aktiva tetap terhadap hutang jangka pendek (fixed-asset to short-term debt)

Aktiva tetap / Hutang jangka pendek

4. Aktiva tetap terhadap ekuitas pemegang saham (fixed-asset to stock holders’ equity)

Aktiva tetap / ekuitas pemegang saham

5. Rasio modal yang didanai (funded capital ratio)

(Hutang jangka panjang + ekuitas pemegang saham) / Aktiva tetap

Contoh.

Berikut ini adalah data dari sebuah perusahaan.

19X1 (dalam $)19X2 (dalam $)
Penjualan500.000600.000
Laba bersih200.000180.000
Aktiva tetap700.0001.000.000
Hutang jangka pendek300.000400.000

Rasio aktiva tetap yang relevan adalah:

19X119X2
Perputaran aktiva tetap71,4%60,0%
Laba dari aktiva tetap28,6%18,0%
Aktiva tetap terhadap hutang jangka pendek2,332,5

Aktiva tetap kurang produktif dan kurang menguntungkan pada tahun 19X2, sebagaimana ditunjukkan oleh tingkat perputaran dan tingkat pengembalian yang rendah.

Namun, lebih sedikit hutang jangka pendek relatif terhadap aktiva tetap, yang merupakan pertanda baik bagi para investor jangka pendek.

Siapa yang Menggunakan Rasio Aktiva Tetap dan Bagaimana Caranya?

Pihak manajemen. Rasio perputaran sangat membantu dalam mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan menggunakan basis asetnya secara efektif dalam menghasilkan pendapatan.

Rasio aktiva tetap yang rendah mungkin disebabkan oleh banyak faktor, dan penting bagi manajemen untuk mengidentifikasi alasan yang menyebabkannya.

Manajer mungkin bertanya, misalkan, apakah investasi dalam aset terlalu berlebihan ketika dibandingkan dengan nilai dari output yang diproduksi.

Jika demikian, perusahaan mungkin perlu mengkonsolidasi operasinya yang sekarang, mungkin dengan menjual beberapa asetnya dan menginvestasikan hasilnya untuk return yang lebih tinggi atau menggunakannya untuk perluasan bidang yang lebih menguntungkan.

Jika return dari aktiva tetap dapat diterima pihak manajemen, keputusan investasi yang layak adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan fasilitas produksi.

Demikian pula, jika return dalam industri sangat tinggi atau jika industri dalam proses pertumbuhan, pihak manajemen mungkin perlu mempertimbangkan investasi dalam peralatan baru.

Rasio aktiva tetap (fixed asset ratio)
Rasio aktiva tetap (fixed asset ratio)

Pada sisi lain, jika laba dari aktiva tetap tidak memuaskan, perusahaan dibenarkan jika tidak mempertahankan modal tersebut.

Demikian pula, jika suatu industri dalam kondisi menurun, pihak manajemen mungkin akan membatasi penggantian dan perbaikan peralatan.

Rasio aktiva tetap terhadap ekuitas pemegang saham yang tinggi bisa berarti penumpukan aktiva tetap yang tidak tetap, sehingga menyebabkan biaya yang berlebihan, sehingga akan meningkatkan BEP / titik impas.

Rasio modal yang didanai (funded capital ratio) memperlihatkan sejauh mana aktiva tetap didanai oleh komitmen jangka panjang, baik oleh kreditor maupun investor.

Rasio penjualan terhadap luas ruangan mesin (sales to floor space) yang tinggi mengindikasikan penggunaan yang efisien dari ruangan.

Kreditor. Perusahaan dengan hutang jangka pendek berjumlah besar mungkin tidak akan mampu memenuhi kewajiban lancarnya jika kebanyakan uangnya terikat dalam aset jangka panjang (long-term asset).

Pembiayaan aktiva tetap dengan hutang lancar adalah suatu strategi pembiayaan yang berbahaya, sebagai gantinya, aset harus didanai dengan kewajiban yang memiliki jatuh tempo yang sama panjangnya.

Untuk mengetahui tentang rasio arus kas, cek disini.

Loading...
Tinggalkan komentar