Setelah kita mengenal tentang investasi, ada baiknya kita mulai bertindak dengan melakukan investasi pada produk-produk investasi yang banyak ditawarkan. Secara garis besar, berinvestasi itu dibedakan menjadi dua macam: melakukan investasi secara periodik dan investasi sekali saja. Setiap pilihan ini ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Anda tinggal menyesuaikan dengan tujuan investasi, hasil yang diharapkan, dan tentu saja uang yang Anda miliki untuk berinvestasi.
Investasi Periodik
Apabila Anda memutuskan untuk berinvestasi secara periodik, ini artinya Anda melakukan investasi secara rutin. Anda dapat berinvestasi setahun sekali, enam bulan sekali, atau bahkan sebulan sekali. Beberapa produk investasi menawarkan setiap satu atau dua minggu sekali. Biasanya, berinvestasi secara periodik adalah cara yang paling ampuh untuk mengejar target dana yang besar kelak. Anda tak perlu memiliki jumlah dana yang besar pada saat ini. Anda cukup menyisihkan sebagian kecil penghasilan untuk diinvestasikan ke dalam sebuah produk investasi. Lama kelamaan, Anda akan memiliki saldo investasi yang begitu besar, karena Anda juga mendapatkan bunga.
Berinvestasi secara periodik sama seperti seorang tukang bangunan yang sedang membuat dinding. Apa yang ia lakukan adalah mengambil sebuah bata, mengoleskannya dengan semen, lalu menempelkannya. Ambil lagi sebuah bata, memberikan semen, dan menempelkannya di sebelah kiri atau kanan bata yang tadi. Begitu seterusnya sampai ia bisa menyelesaikan satu lapis. Setelah itu, ia akan melanjutkannya dengan lapis kedua. Lapis kedua selesai, dilanjutkan dengan lapis ketiga, begitu seterusnya. Lama kelamaan, Anda akan melihat sebuah dinding. Persis seperti itulah gambarannya bila Anda berinvestasi secara periodik. Hanya bedanya, dengan berinvestasi, Anda juga mendapatkan bunga. Sementara tukang bangunan tadi, tidak mendapatkan ‘bunga’. Yang ia lakukan hanyalah seperti menabung ke dalam celengan saja secara rutin. Tetapi prinsipnya sama saja: sedikit-sedikit, akan menjadi bukit.
Investasi Sekali Saja
Anda juga bisa berinvestasi sekali saja (lump sum). Artinya, Anda cukup memasukkan uang sekali saja ke dalam sebuah produk investasi. Deposito, umpamanya, Anda endapkan selama—katakanlah—sepuluh tahun. Setiap tahun, Anda akan mendapatkan bunga yang bisa ditambahkan ke uang pokok. Kemudian didepositokan lagi sehingga bunganya makin lama makin besar. Tapi, selama Anda tidak pernah menyentuhnya—sampai selama sepuluh tahun misalnya. Setelah sepuluh tahun, Anda akan memiliki jumlah dana yang sangat besar.
Berinvestasi secara lump sum persis seperti kalau Anda naik ke sebuah gunung bersalju. Dari atas, Anda ambil sekumpulan salju dengan tangan Anda, lalu membentuknya menjadi sebuah bola. Setelah itu, Anda lepaskan bola salju itu dari atas, untuk digelindingkan ke bawah. Apa yang terjadi? Dalam perjalanannya dari atas sampai bawah, bola salju itu makin lama akan makin besar. Dan pertumbuhan bola salju itu persis seperti deret ukur:
1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, 512, 1024, 2048, 4096, dan seterusnya.
Nah, seperti itulah gambarannya bila Anda berinvestasi secara lump sum.
Gunakan Hukum 72
Kapan investasi Anda berlipat menjadi dua? Kalau Anda melakukan investasi sekali saja, maka ada saatnya jumlah investasi Anda akan berlipat dua. Sebagai contoh, bila Anda menginvestasikan 1 juta pada deposito yang memberikan suku bunga 12 persen per tahun (di-roll over setiap tahun). Maka uang 1 juta Anda akan berlipat dua dalam waktu enam tahun.
Cara menghitungnya adalah dengan menggunakan “Hukum 72”. Bagi angka 72 dengan suku bunga (misalnya 12 persen) dari produk investasi Anda. Sebagai contoh: (72/12) x 1 tahun = 6 tahun.
Itulah jangka waktu yang dibutuhkan agar investasi Anda bisa berlipat menjadi dua.
(CAA)
Referensi: Detik.com