Operating Leverage, Rumus dan Penggunaannya
Operating leverage merujuk pada keberadaan biaya tetap dalam struktur biaya perusahaan, dan digunakan sebagai alat ukur resiko operasional (operating risk).
Bagaimana menghitungnya?
Tiga rasio berikut ini dapat digunakan untuk mengukur operating leverage:
1. Biaya tetap / biaya total
2. Persentase perubahan laba usaha (operating income) / persentase perubahan volume penjualan.
3. Laba bersih / beban tetap
Implikasi Analitis. Peningkatan rasio (1) dan (2) atau penurunan rasio (3), mengindikasikan beban tetap yang lebih tinggi bagi perusahaan.
Situasi ini mengindikasikan resiko operasional yang lebih besar, karena perusahaan harus segera membayar hutang biaya tetapnya, yang tidak dapat dikurangi sejalan dengan penurunan volume penjualan dalam jangka pendek.
Beban tetap yang lebih tinggi juga menghasilkan ketidakstabilan penghasilan, karena leverage yang tinggi memperbesar dampak perubahan dalam penghasilan akibat perubahan kecil dalam penjualan.
Contoh 1. Operating leverage dihitung berdasarkan data dari laporan laba rugi komparatif berikut ini.
19X0 | 19X1 | |
---|---|---|
Laba bersih | $100.000 | $102.000 |
Biaya tetap | 40.000 | 55.000 |
Biaya variabel | 25.000 | 27.000 |
Biaya total | 65.000 | 82.000 |
Leverage perusahaan di tahun 19X1 lebih tinggi dibandingkan tahun 19X0. Ini dibuktikan dengan peningkatan dalam rasio biaya tetap (fixed cost) terhadap biaya total (total cost) dan penurunan dalam rasio laba bersih (net income) terhadap biaya tetap (fixed cost).
19X0 | 19X1 | |
---|---|---|
Biaya tetap terhadap biaya total | 61,5% | 67,10% |
Laba bersih atas biaya tetap | 2,5 | 1,86 |
Contoh 2. Manajemen keuangan ingin mengevaluasi operating leveragenya berdasarkan data berikut ini:
- Harga jual per unit = $2,00
- Biaya tetap = $50.000
- Biaya variabel = $1,1
Laba ditentukan sebagai berikut:
Volume Penjualan | Penjualan dolar | Biaya tetap | Biaya variabel | Laba |
---|---|---|---|---|
$100.000 | $200.000 | $50.000 | $110.000 | $40.000 |
130.000 | 260.000 | 50.000 | 143.000 | 67.000 |
Rasio persentase perubahan dalam laba usaha (operating income) terhadap persentase perubahan dalam volume penjualan adalah:
($67.000 – $40.000) / $40.000 = $27.000 / $40.000 = 67,5% = 2,25
(130.000 – 100.000) / 100.000 30.000 / 100.000 30,0%
Siapa yang menggunakan Operating Leverage dan bagaimana caranya?
Jajaran Manajemen Keuangan & Analisis Keuangan. Manajer dan analis tertarik untuk mengetahui tingkat operating leverage suatu perusahaan.
Operating leverage yang tinggi berarti lebih banyak komitmen biaya tetap yang harus dipenuhi, meskipun ketika volume penjualan menurun.
Manajer dan analis harus waspada bahwa tingkat operating leverage yang tinggi dan dikombinasikan dengan permintaan produk yang sangat elastis, akan menghasilkan tingkat variababilitas penghasilan tinggi.
Meskipun kondisi seperti itu mungkin inheren dalam suatu industri (misalkan industri penerbangan dan industri mobil).
Manajer keuangan harus memperhatikan bahwa dampak operating leverage berkurang seiring meningkatnya pendapatan di atas titik impas (break even point, BEP).
Ini karena dasar-dasar yang menjadi pembanding kenaikan pendapatan menjadi lebih besar secara progresif. Oleh karena itu, manajer keuangan harus menguji hubungan antara penjualan dan BEP.