Berbeda dengan bisnis jasa dan produksi barang yang lain, usaha rumah makan adalah salah satu bisnis yang tak kenal dengan musim. Saat krisis, orang bisa saja tidak membeli baju baru, tetapi tak bisa bertahan jika tidak makan.
Semua orang butuh makan, tetapi di zaman sekarang, terutama di kota-kota besar, semakin sedikit orang yang bisa atau punya banyak waktu untuk memasak, apalagi menekuninya.
Oleh karena itu, peluang usaha rumah makan terbilang cukup besar. Hal penting yang harus dilakukan adalah berusaha mencari cara untuk menyiasati persaingan antara warung rumah makan.
Daripada menyimpan keahlian dan resep andalan hanya untuk keluarga, Anda bisa gunakan keterampilan dan dapur Anda untuk mendapatkan keuntungan. Tak perlu menyewa tempat dulu, semua bisa dimulai dari rumah sendiri.
A. Lokasi, Rasa, dan Harga
Jika ingin berkembang menjadi besar, usaha rumah makan memang memerlukan lokasi strategis. Tapi, pada kenyataannya, Anda tetap bisa membuka warung makan sekalipun rumah Anda terletak di ujung gang.
Caranya, dengan menyesuaikan harga dan makanan yang dijual dengan kondisi lingkungan sekitar.
Misalnya, jika rumah Anda terletak di dekat kampus, Anda bisa menyediakan makanan rumahan yang harganya terjangkau kantong mahasiswa. Untung sedikit tak apa, asal banyak orang yang datang membeli.
Bagaimanapun, yang membuat orang kembali membeli di warung makan Anda adalah rasa makanan yang disajikan. Oleh karena itu, pastikan citarasa makanan Anda memang enak bagi kebanyakan orang.
Sebagai permulaan, Anda bisa menguji cobanya dengan membuatkan masakan untuk saudara atau tetangga. Meminta mereka mencoba, dan menanyakan apa kekurangannya.
B. Tempat
Anda bisa menggunakan halaman, ruang tamu, atau garasi sebagai lokasi warung makan. Usahakan untuk mempercantik warung makan Anda agar pengunjung merasa nyaman makan di tempat tersebut.
Paling tidak, dengan mengecat ulang, menempatkan kipas angin, dan menata perabot di ruangan agar lebih longgar.
Karena ini usaha makanan, yang paling penting adalah selalu menjaga kebersihan ruangan. Letakkan tempat sampah di lokasi yang tepat dan jauhkan binatang yang mungkin keluar masuk.
Jika dana mencukupi, Anda bisa juga membuat wastafel supaya pengunjung bisa mencuci tangan sebelum dan sesudah mereka makan.
Tempatkan meja dan kursi, serta atur sedemikian rupa sehingga membuat pengunjung betah berlama-lama. Jika konsep warung atau usaha rumah makan Anda adalah rumah makan keluarga, maka tempatkan meja yang cukup besar dengan minimal 4 kursi mengelilinginya.
Sedangkan untuk warung makan khusus mahasiswa, atur sedemikian rupa agar banyak tempat tersedia untuk duduk.
Bisa dengan cara menempatkan meja secara memanjang atau menempel pada tembok dengan kursi panjang, yang kapasitasnya dapat diisi secara maksimal.
Kadang ada pelanggan yang ingin meminta tambahan sendok atau garpu, atau mungkin juga gelas. Jika tak ingin repot, Anda bisa menempatkan sendok, garpu, gelas, dan juga tisu makan di atas meja.
Rajin-rajinlah untuk mengisinya kembali jika sudah habis terpakai.
C. Peralatan yang Dibutuhkan
Perabotan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat warung makan yang sederhana, tergantung kapasitas dan besar kecilnya usaha, sebagai berikut:
- Peralatan memasak
- meja dan kursi
- peralatan makan
- dispenser
- etalase
- lemari es untuk menyimpan bahan makanan
- dll
Agar bisa mendapatkan harga relatif lebih murah, Anda sebaiknya memiliki supplier atau toko tempat Anda membeli bahan makanan sehari-hari.
D. Pelayanan
Salah satu hal terpenting dalam usaha rumah makan adalah pelayanan. Supaya pelanggan kembali datang ke rumah makan Anda, sangat penting untuk membuat menu andalan.
Menu ini tak harus berupa sesuatu yang mewah. Makanan biasa yang dimasak dengan cara berbeda, seperti ayam kremes, tempe goreng yang diiris tipis-tipis kemudian digoreng dengan bumbu unik, sudah cukup menjadikan masakan andalan Anda.
Ada juga rumah makan yang menarik perhatian pelanggan dengan memberikan nama-nama unik untuk makanannya, misalnya nasi goreng udang tante (tanpa telur), dll.
Anda bisa juga memberikan pelayanan gratis, seperti air minum. Anda bisa menempatkan dispenser di ruang makan sehingga pengunjung bisa bebas mengambil air minum.
Tapi, tentu saja biaya penyediaan air minum gratis ini sudah tertutupi dengan produk lain yang dijual di usaha rumah makan Anda.
Harga di warung makan rumahan berbeda dengan harga makanan di rumah makan berskala besar. Harga seporsi nasi di warung mulai Rp 1.000 – Rp 2.000.
Sementara itu, di rumah makan sekitar Rp 2.000 – Rp 3.000. Sepotong lauk berupa daging (ayam, empal) harganya Rp 2.500 – Rp 5.000. Seporsi sayur Rp 1.000, dan telur (dadar, rebus, mata sapi, dll) Rp 1.000 – Rp 1.500
Di warung rumahan, satu porsi lengkap dengan daging harganya sekitar Rp 8.000 hingga Rp 12.000 sedangkan rumah makan harganya bisa mencapai Rp 15.000 – Rp 20.000
Beberapa warung atau rumah makan membebaskan tamunya untuk mengambil sendiri makanan yang akan mereka konsumsi, yang disebut prasmanan.
Ada juga yang hanya membebaskan pembeli untuk mengambil nasi. Di beberapa warung, pembeli harus membayar semuanya di depan, ada juga yang membayarnya setelah makan.
Jika pembeli membayar setelah makan, biasanya pelayan tidak secara khusus mengawasi sehingga sistem pembayaran seperti ini memerlukan kepercayaan antara pemilik warung dengan pengunjung.
Bisa saja pengunjung membayar dengan jumlah lebih sedikit dari yang telah dikonsumsi. Sistem prasmanan akan memberikan nilai tersendiri karena pengunjung merasa bebas mengambil makanan dengan porsi sesuai keinginannya.
Pastikan juga Anda menggunakan rice cooker untuk menyimpan nasi agar selalu hangat dan tahan lama.
Atur waktu usaha rumah makan Anda sehingga orang bisa makan pagi, siang, dan malam disana. Biasanya, warung makan buka sekitar pukul 6 pagi hingga jam 9 malam.
E. Menerima Pesanan dan Katering
Jika masih ada waktu dan SDM untuk mengerjakan hal lain selain warung makan, Anda bisa juga menerima pesanan nasi kotak dan tumpeng untuk berbagai acara, seperti arisan, pengajian, syukuran, ulang tahun, dan lain sebagainya.
Harga nasi kotak di wilayah Jakarta berkisar antara Rp 8.000 – Rp 25.000, tergantung menu yang ditawarkan.
Anda juga bisa membuka usaha katering karena usaha ini tak terlepas, bahkan bisa mendukung usaha rumah makan Anda.
Jika warung atau rumah makan sedang sepi, Anda bisa mengandalkan pendapatan dari katering.
Di wilayah kos-kosan, Anda bisa melayani katering untuk anak kos dengan harga mulai Rp 7.000 – Rp 15.000 per porsi dengan layanan pesan antar. Pelanggan bisa memilih menu tapi tetap disesuaikan dengan harga.
Untuk skala yang lebih besar, Anda bisa juga mengajukan proposal ke kantor-kantor, perusahaan, atau sekolah untuk melayani makan siang mereka.
Dengan demikian, pendapatan usaha rumah makan Anda akan lebih stabil. Siapkan tester agar pihak kantor atau sekolah dapat mencoba makanan.
Harga katering prasmanan per porsinya juga disesuaikan dengan menu dan kesepakatan dengan kantor. Hanya saja, Anda memerlukan peralatan tambahan dan juga kendaraan pengantar makanan untuk katering.
Apalagi, banyak juga kantor-kantor yang ingin makanannya disiapkan secara prasmanan. Beberapa kantor atau perusahaan umumnya memiliki standar ketat untuk menyeleksi katering yang akan mereka gunakan.
Oleh karena itu, Anda harus menyediakan seorang pelayan profesional untuk melayani mereka.
F. Analisis Usaha
Analisis usaha ini didasarkan pada perkiraan kotor dan berbagai asumsi dari beberapa sumber. Sangat mungkin ada informasi-informasi lain yang belum diperhitungkan. Asumsi yang digunakan sebagai berikut,
- Masa pakai kompor dan tabung gas adalah 3 tahun
- Masa pakai lemari es adalah 5 tahun
- Masa pakai etalase adalah 3 tahun
- Masa pakai meja dan kursi adalah 2 tahun
- Masa pakai dispenser adalah 2 tahun
- Masa pakai rice cooker adalah 1 tahun
- Masa pakai perlengkapan memasak (frypan, panci, sodet, dll) adalah 1 tahun
- Masa pakai perlengkapan makan (sendok, garpu, piring, gelas) adalah 1 tahun
1. Biaya Investasi
Berikut ini adalah asumsi investasi yang harus dikeluarkan untuk membuka usaha rumah makan.
Keterangan | Harga (Rp) |
---|---|
Biaya renovasi untuk rumah makan | 2.000.000 |
Meja dan kursi | 1.000.000 |
Lemari es | 1.000.000 |
Kompor dan tabung gas | 700.000 |
Etalase | 1.500.000 |
Rice cooker | 200.000 |
Dispenser dan galon | 220.000 |
Peralatan memasak a. wajan b. frypan c. saucepan d. panci e. peralatan lain | a. 180.000 b. 25.000 c. 110.000 d. 85.000 e. 100.000 |
Peralatan makan (sendok, garpu, piring) | 200.000 |
Total Investasi | 13.820.000 |
2. Biaya Operasional per Bulan
Keterangan | Nilai (Rp) |
---|---|
Biaya Tetap | |
Penyusutan lemari es 1/60 x 1.000.000 | 17.000 |
Penyusutan etalase 1/36 x 1.500.000 | 41.700 |
Penyusutan kompor gas 1/36 x 700.000 | 5.600 |
Penyusutan meja dan kursi 1/24 x 1.000.000 | 41.700 |
Penyusutan dispenser & galon 1/24 x 220.000 | 9.200 |
Penyusutan rice cooker 1/12 x 200.000 | 42.000 |
Penyusutan peralatan masak 1/12 x 500.000 | 17.000 |
Penyusutan peralatan makan 1/12 x 200.000 | 17.000 |
Gaji Karyawan 2 orang | 500.000 |
Total Biaya Tetap | 690.900 |
Biaya Variabel | |
Pembelian bahan a. Beras b. Ayam c. Sayur, ikan, telur, bumbu d. Gas 2 tabung per bulan e. Biaya komunikasi f. Biaya promosi g. Biaya transportasi h. Biaya listrik | a. 2.400.000 b. 3.150.000 c. 9.000.000 d. 108.000 e. 100.000 f. 300.000 g. 100.000 h. 100.000 |
Total Biaya Variabel | 15.258.000 |
Total Biaya | 15.948.900 |
3. Penerimaan Rata-rata per Bulan
Dalam sebulan, Anda bisa mendapatkan pemasukan dari beberapa sumber. Berikut ini adalah beberapa perinciannya.
Keterangan | Nilai (Rp) |
---|---|
Penjualan makanan (50 porsi) x 6.000 x 30 hari | 9.000.000 |
Penjualan minuman (30 gelas es teh manis) x 1.500 x 30 hari | 1.350.000 |
Penerimaan pesanan katering 100 kotak x 15.000 x 5 hari | 7.500.000 |
Penerimaan katering 100 porsi x 10.000 x 30 hari | 30.000.000 |
Total Penerimaan | 47.850.000 |
4. Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan – total biaya operasional
= Rp 47.850.000 – Rp 15.948.900 = Rp 31.901.100
Pay back period = (Total Investasi : keuntungan) x 1 bulan
Rp 14.119.000 : Rp 31.901.100 x 30 = 14 hari
Referensi Tambahan: TokoMesin.com