Haruskah Saya Membeli Rumah atau Lebih Baik Sewa / Kontrak?
Ada beberapa poin yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan membeli atau menyewa rumah.
Membeli rumah merupakan salah satu impian yang ingin diwujudkan oleh sebagai besar masyarakat. Kepemilikan rumah dianggap sebagai salah satu investasi terbaik dan tonggak penting untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Manakah yang lebih tepat untuk kita, apakah memiliki rumah sendiri atau justru lebih baik menyewa / kontrak lebih dahulu?
Membeli rumah seringkali dilakukan oleh banyak orang dengan dua metode yaitu secara tunai langsung ataupun melalui cicilan. Jika memiliki modal yang cukup, maka banyak yang menyarankan untuk langsung membeli secara tunai. Bagaimana jika modal kita pas-pasan? Ada yang menyarankan untuk beli saja secara kredit / cicilan daripada sewa / kontrak.
Membeli rumah masih merupakan tujuan keuangan yang penting, dan ini bisa menjadi cara yang bagus untuk membangun kekayaan dari waktu ke waktu. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa itu selalu merupakan pilihan investasi yang terbaik. Anda perlu mempertimbangkan tujuan untuk jangka panjang dan situasi keuangan Anda saat ini.
Mempertimbangkan hal-hal berikut akan membantu Anda memutuskan apakah ini saat yang tepat untuk membeli rumah atau lebih baik untuk menyewa / mengkontraknya lebih dahulu.
Apakah Anda Sudah Siap Menetap?
Banyak orang yang memutuskan untuk membeli rumah karena mereka bosan ‘membuang uang’ begitu saja untuk membayar uang sewa. Tetapi, jika dilihat dari sudut pandang lain, menyewa / mengkontrak memberikan fleksibilitas dan kebebasan dibandingkan Anda harus ‘terpenjara’ jika Anda membeli rumah secara cicilan untuk jangka waktu 10-15 tahun.
Di satu sisi, harga sewa / biaya kontrak mungkin saja naik, tetapi di sisi lain bagi yang memilih untuk kepemilikan rumah maka ada kemungkinan kenaikan pajak properti dan biaya perawatan rumah.
Lalu, apa keputusan yang terbaik? Itu tergantung dari diri Anda. Jika Anda tidak berencana untuk menetap di rumah dan lingkungan / daerah yang sama setidaknya selama tiga tahun atau lebih, biasanya lebih masuk akal untuk menyewa.
Diperlukan waktu yang cukup lama bagi nilai sebuah properti rumah untuk dapat menutupi biaya transaksi yang terkait dengan jual beli properti rumah.
Apakah Anda Terampil Merawat Rumah?
Jika memiliki rumah, Anda memiliki kebebasan untuk mengkonsepnya sendiri. Anda bisa memasang lantai kayu keras dan membangun dek di halaman belakang. Memang benar, kita bisa menyewa seseorang untuk melakukan banyak hal untuk merombak rumah Anda, tetapi itu membutuhkan biaya yang cukup lumayan.
Bergantung pada usia dan kondisi rumah Anda, menangani perawatan dan perbaikan bisa memakan waktu, penuh stres dan mahal.
Sementara, jika kita menyewa rumah maka hal tersebut bisa ditangani oleh si pemilik rumah.
Pertimbangkan Pajak Properti dan Biaya Lainnya
Memang benar bahwa memiliki rumah bisa memberi Anda potongan pajak tambahan yang tidak tersedia bagi penyewa, tapi tidak selalu demikian.
Anda biasanya memiliki pilihan untuk mengurangi bunga hipotek beserta pajak properti yang harus dibayar, namun Anda harus merinci potongan ini untuk mendapatkan manfaat pajaknya.
Juga, perlu diingat bahwa biaya tertentu yang terkait dengan kepemilikan rumah tidak dapat dikurangkan seperti biaya perbaikan, asuransi pemilik rumah dan biaya asosiasi pemilik rumah.
Maka, menyewa rumah membebaskan kita dari semua hal yang terkait dengan pajak properti atau biaya-biaya yang akan muncul kemudian.
Jika Berencana Mencicil, Sudahkah Memiliki Modal?
Modal pembelian rumah secara tunai lumayan besar. Ada opsi untuk membeli secara kredit dengan KPR. Terkhusus bagi Anda yang hendak membeli rumah secara mencicil (KPR), apakah kita sudah menyiapkan uang muka (DP) pembelian rumah? Sudah siapkah kondisi keuangan kita untuk membayar cicilannya untuk jangka waktu tertentu yang biasanya bertahun-tahun untuk pelunasan?
Minimal, Anda perlu memiliki modal untuk pembelian rumahd dengan menyiapkan uang muka (DP) 20-30% dari harga pembelian properti tersebut.
Selain itu, Anda tidak hanya ingin menabung untuk mengumpulkan uang muka pembelian rumah. Anda mungkin akan memerlukan penghematan ekstra untuk semua biaya tambahan yang muncul pada tahun pertama seperti perabot ekstra, perbaikan dan peningkatan rumah tersebut.
Pertimbangkan juga untuk memiliki dana alternatif (dana darurat) jika suatu saat terjadi bencana keuangan pada keluarga kita, misalkan di-PHK, dan lain sebagainya. Cicilan rumah tidak bisa dihentikan di tengah kontrak, terkecuali Anda hendak menjual rumah tersebut.
Sudah Siapkah Seluruh Anggota Keluarga?
Memiliki rumah bukanlah keputusan sepihak dari salah satu anggota keluarga. Tetapi, hasil kesepakatan bersama dari seluruh anggota keluarga.
Dengan membeli rumah, baik tunai ataupun kredit, maka harus dapat dipastikan bahwa seluruh anggota sepakat bahwa siap untuk tinggal menetap di rumah tersebut untuk jangka waktu yang lama. Termasuk menerima semua kondisi lingkungan yang ada di sekitar rumah.
Jika mengkontrak / menyewa rumah, maka seluruh anggota keluarga juga siap untuk berpindah-pindah lokasi / wilayah.
============
Kenyataannya adalah bahwa membeli rumah merupakan keputusan besar dan waktu terbaik untuk membeli adalah saat Anda benar-benar siap.
Ketika Anda berencana untuk tinggal beberapa saat, keuangan Anda dalam keadaan baik, Anda telah memiliki tabungan untuk uang muka, dan Anda tidak keberatan dengan pekerjaan memelihara rumah, mungkin masuk akal untuk membeli rumah.
Jangan biarkan diri Anda ditekan untuk membeli rumah karena orang lain mengatakan bahwa ini adalah saat yang tepat.
Juga, perlu diingat bahwa tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi pada masa depan untuk harga properti dan tingkat suku bunga properti.
Memiliki rumah bisa menjadi cara yang bagus untuk membangun kekayaan dari waktu ke waktu dan juga dapat memberi Anda stabilitas keuangan. Pastikan bahwa Anda siap secara finansial dan bahkan siap secara emosional atas komitmen yang akan dilibatkannya.
Referensi: www.investopedia.com