Margin Trading Bitcoin & Altcoins Bagi Pemula

0 468

Bagi Anda yang ingin terjun di dunia trading Bitcoin dan juga Altcoins lainnya, harus memahami dengan baik istilah-istilah dalam trading itu sendiri. Salah satu yang perlu dipahami dengan baik adalah margin trading Bitcoin dan Altcoins. Berikut ulasannya.

Dalam artikel ini akan dijelaskan dengan sederhana mengenai konsep margin trading Bitcoin dan Altcoins di market seperti Bitfinex, Poloniex, Bitmex, dan lain sebagainya. Bagi para trader yang memiliki dana terbatas untuk melakukan trading Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, ada opsi margin trading Bitcoin yang akan mempengaruhi perdagangan / investasi Anda.

Dengan margin trading Bitcoin & Altcoins tersebut berpotensi meningkatkan jumlah yang akan diinvestasikan tanpa harus benar-benar memiliki aset. Sederhananya, dengan sistem ini Anda dapat melakukan trading / perdagangan dengan kekuatan berkali-kali lipat dibandingkan dengan modal yang Anda miliki.

Penting untuk disebutkan bahwa margin trading Bitcoin & Altcoins tidak disarankan untuk semua orang dan memiliki risiko yang sangat tinggi.

Mari mulai: Apa itu Margin Trading Bitcoin & Altcoins?

Margin trading Bitcoin & Altcoins memungkinkan bagi trader untuk membuka posisi dengan leverage. Misalnya – Anda membuka posisi margin dengan leverage 2X. Aset dasar Anda telah meningkat 10%. Posisi Anda menghasilkan 20% karena leverage 2X. Perdagangan standar diperdagangkan dengan leverage 1: 1.

margin trading bitcoin dan altcoin
Memahami margin trading Bitcoin dan Altcoin lainnya dengan baik.

Margin trading ini dimungkinkan karena adanya lending market (pasar peminjaman). Pemberi pinjaman memberikan pinjaman kepada trader sehingga mereka dapat berinvestasi dalam jumlah koin yang lebih besar, dan pemberi pinjaman mendapatkan manfaat dari bunga pinjaman.

Dalam beberapa bursa exchange cryptocurrency, seperti Poloniex, pengguna menyediakan pinjaman untuk pasar margin dan bursa itu sendiri juga menyediakannya.

Misalnya, di bursa Poloniex, siapa pun dapat meminjamkan Bitcoin atau Altcoins-nya dan mendapatkan manfaat dari bunga pinjaman. Kerugian utamanya adalah koin harus berada di dompet exchange, yang jauh kurang aman dibandingkan cold wallet.

Biaya dan Risiko Margin Trading Bitcoin & Altcoins

Sebagaimana disebutkan di atas, biaya posisi margin adalah termasuk membayar bunga untuk koin yang dipinjam (apakah ke bursa atau ke pengguna lain), dan biaya untuk membuka posisi di bursa tersebut.

Di satu sisi, terdapat peluang untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan, begitu juga di sisi lainnya risiko kehilangan lebih banyak.

Maksimal risiko yang bisa hilang adalah jumlah yang kita investasikan untuk membuka posisi. Level ini disebut nilai likuidasi. Nilai likuidasi adalah nilai di mana pertukaran akan secara otomatis menutup posisi sehingga Anda tidak akan kehilangan uang pinjaman apa pun, dan hanya kehilangan uang milik Anda sendiri.

Contoh Sederhana Margin Trading Bitcoin & Altcoins

Jika kita berbicara tentang perdagangan standar, leverage 1: 1, nilai likuidasi adalah ketika posisi mencapai nilai nol. Dengan meningkatnya leverage, nilai likuidasi akan semakin mendekati harga beli.

Sebagai contoh, nilai Bitcoin berada di harga $ 1.000, Anda membeli satu Bitcoin (posisi Long / Buy) dengan leverage 2: 1. Biaya posisi Anda adalah 1000 USD, selain itu kami meminjam 1.000 lebih banyak US dolar.

Nilai likuidasi posisi tersebut akan sedikit di atas 500 USD – karena pada tingkat itu Anda kehilangan dana awal tepat 1000 USD ditambah bunga dan biaya. Margin trading juga bisa melawan pasar, Anda juga bisa posisi short (jual) dengan leverage.

Contoh Kasus Margin Trading Bitcoin & Altcoins Lebih Mendetail

Anda memiliki modal 1 Bitcoin yang dengan harga BTC berada di level $400. Dengan margin trading, Anda dapat berdagang 3 kali lipat dari modal awal yang dimiliki sehingga 3 x 1 BTC = $1200

Istilah yang dikenal dalam margin trading, yaitu posisi Beli (Long) dan Jual (Short).

  • Margin Sell: Anda meminjam BTC dan kemudian menjualnya. Pada saat menutup posisi, Anda membayar kembali pinjaman tersebut dan mendapatkan selisih penjualan yang disebut sebagai keuntungan / profit
  • Margin Buy: Anda meminjam US Dollar dan membeli BTC. Pada saat menutup posisi, Anda mengambil selisih sebagai profit / keuntungan.

Beberapa Perbedaan Diantara Jenis Order:

Berikut beberapa jenis order yang juga perlu dipahami terkait dengan kondisi trading yang telah disebutkan.

  • Limit: Order untuk jual atau beli di harga tertentu. Sebagai contoh, harga saat ini 1 BTC = $450, ingin Anda beli di harga $449 maka Anda akan menempatkan order limit di $449. Apabila harga pasar mencapai $449, order Anda tersebut akan tereksekusi.
  • Stop: Order untuk menutup posisi / jual di saat harga pasar telah mencapai angka tertentu. Sebagai contoh, harga saat ini 1 BTC = $450, jika harga sudah mencapai $445 Anda ingin jual Bitcoin dan men-STOP kerugian pada harga tersebut. Jika harga pasar sudah mencapai $445, maka order STOP Anda akan tereksekusi.
  • Shorting: Anda ingin mengatur angka STOP di atas harga market saat ini. Contoh, harga 1 BTC = $450, apabila harga mencapai $455, Anda ingin menutup order STOP dan men-STOP kerugian di harga tersebut. Apabila harga sudah mencapai $455, order Anda akan tereksekusi.
  • One Cancels Other (OCO): Anda dapat memasang dua order sekaligus. Apabila satu order tereksekusi sebagaian / penuh, maka order lain otomatis dibatalkan. Order OCO dapat menggabungkan order limit dan stop. Pilihan ini dapat membantu Anda ingin memasang di harga berapa Anda ingin untung, sekaligus di harga berapa Anda STOP mengalami kerugian.

Sebagai contoh untuk order OCO, harga saat ini 1 BTC = $450, Anda memasang STOP kerugian di harga $445, dan sekaligus memasang order limit di $460. Apabila harga pasar mencapai $445, order STOP akan tereksekusi dan otomatis order di harga $460 terbatalkan. Sebaliknya, jika harga pasar lebih dulu menyentuh $460, maka order di harga $445 akan otomatis dibatalkan.

Sebagai catatan, apabila Anda menambahkan salah satu order dengan manual, maka Anda harus membatalkan order lainnya secara manual juga.

Contoh Kasus Posisi Long (Buy):

Anda memasang order Limit Margin Buy pada harga $500, lalu memasang order OCO Limit Margin Sell, dengan harga $540 sebagai Limit dan OCO Stop-nya di posisi $450.

Dengan pilihan ini, Anda akan mendapatkan keuntungan jika harga NAIK hingga $540 dan mengalami kerugian jika harga TURUN di bawah level $500 dengan batas STOP kerugian Anda di level $450.

Contoh Kasus Posisi Short (Sell):

Anda memasang order Limit Margin Sell pada harga $421, lalu memasang order lainnya OCO Limit Margin Buy, dengan harga $411 sebagai Limit-nya dan OCO Stop-nya pada level $431.

Melalui pilihan dalam kasus ini, Anda akan mendapatkan keuntungan jika harga TURUN mencapai $411, dan sebaliknya akan mengalami kerugian jika harga NAIK lebih dari $421 dengan batas stop untuk kerugian pada level $431.

Inilah perbedaan dengan melakukan trading Bitcoin biasa tanpa menggunakan Margin Trading. Jika menggunakannya, Anda akan bisa memperoleh keuntungan di dua kondisi, yaitu saat harga pasar BTC sedang dalam tren NAIK dan juga TURUN. Dengan cara memasang posisi yang sesuai dengan analisis Anda terkait tren pasar BTC saat itu.

Tips Melakukan Margin Trading Bitcoin & Altcoins

#1 Pertimbangkan Manajemen Risiko

Ketika melakukan margin trading penting untuk dipertimbangkan bahwa Anda memiliki aturan manajemen risiko yang jelas, berhati-hatilah terhadap keserakahan yang berlebihan.

Perhitungkan jumlah yang ingin Anda perdagangkan, mengingat hal itu dapat hilang sepenuhnya. Tetapkan level yang jelas untuk posisi penutupan, ambil untung atau stop loss.

#2 Menganalisis dengan Seksama

Koin crypto dianggap aset dengan volatilitas yang tinggi. Dengan melakukan margin trading mata uang kripto akan menggandakan risikonya. Karena itu cobalah untuk membuat posisi leverage perdagangan jangka pendek. Selain itu, meskipun biaya harian atau posisi margin dapat diabaikan, dalam jangka panjang biaya tersebut jumlahnya sangat signifikan.

#3 Hati-hati Pergerakan Ekstrim

Trading crypto kadang-kadang memiliki fluktuasi ekstrim yang terjadi di kedua arah. Risiko dalam hal ini adalah bahwa posisi tersebut akan menyentuh nilai likuidasi Anda.

Itu bisa terjadi ketika leverage relatif tinggi sehingga nilai likuidasi relatif dekat. Bahkan, Anda dapat mengambil keuntungan dari posisi dua arah ini dan mencoba untuk menetapkan posisi target penutupan, berharap posisi tersebut akan menyentuhnya, Anda mendapatkan profit yang layak dan kemudian kembali ke harga sebelumnya.

Loading...
Sumber cryptopotato.com forumbitcoin.co.id
Tinggalkan komentar