Jamil Azzaini adalah seorang trainer sekaligus Inspirator. Rekan-rekannya menyebut sebagai Inspirator Sukses Mulia. Julukan itu muncul didasari oleh kepiawaiannya mendorong orang untuk selalu meraih sukses sekaligus kemuliaan hidup. Mula-mula ia memberikan training atas nama pribadi, naming sejak tahun 2004 ia bergabung dan mengembangkan PT. Kubik Kreasi Sisilain bersama Farid Poniman dan Indrawan Nugroho yang telah merintis usaha itu sejak tahun 1999. Bersama dua rekannya ini pula ia menulis buku ‘Kubik Leadership’ di akhir tahun 2005 dan hingga kini sudah naik cetak enam kali.
Pria kelahiran Purworejo Jawa Tengah, 09 Agustus 1968 ini menempuh jenjang pendidikan formal strata satu (S-1) dan (S-2) di Institut Pertanian Bogor. Sejak tahun 1995, Jamil Azzaini juga menjadi pembicara publik dengan berbagai tema, khususnya pengembangan diri, kewirausahaan, dan pemberdayaan masyarakat.
Namun sejak tahun 2004, Jamil fokus memberikan training maupun pencerahan Kubik Leadership di berbagai perusahaan atau instansi di Brunei Darussalam, Philipina, Hongkong, dan Makao. Di Indonesia ia menjadi trainer langganan untuk Bank Indonesia, Bank Mandiri, BNI 46, Bank Niaga, Bank BTN, Bank DKI, Telkom, perusahaan Gas Negara, Samudera Indonesia, Jasa Raharja, Jiwasraya, Elnusa, Bakrie & Brothers, Bakrie Telecom, Perum Peruri, Pama Persada, Pupuk Kaltim, Pelindo 2, Holcim, Sucofindo, Lido Resort, ACT, HM. Sampoerna, Jakarta International Container Terminal (JICT), Good Year, Permodalan Nasional Madani, Adhi Karya, Tunas Toyota, dan puluhan perusahaan lainnya.
Keinginannya untuk memutus rantai kemiskinan diwujudkan dengan bergabung Dompet Dhuafa Republika selama 11 tahun. Beberapa program di Dompet Dhuafa Republika yang ditangani dan menginspirasi banyak orang antara lain; Baitul Maal wat Tamwil, Tebar Hewan Kurban, Masyarakat Mandiri.
Selain itu, bersama kakak kandungnya, Jamil Azzaini juga mendirikan sekolah murah tingkat menengah di Lampung. Saat ini muridnya lebih dari seribu orang. Jamil juga mendirikan Pesantren Wirausaha Agribisnis Abdurrahman bin Auf secara cuma-cuma di Klaten Jawa Tengah.