Dollar cost averaging adalah suatu metode investasi dengan cara membeli sejumlah saham dengan sejumlah uang yang tidak berubah, dalam jarak waktu yang sama secara teratur. Ini merupakan strategi diversifikasi waktu.
Metode ini dapat dipakai pada saham yang dinilai sebagai investasi jangka panjang yang menguntungkan.
Bagaimana cara menghitung dollar cost averaging ini?
Harga rata-rata = Harga pasar per lembar saham total : jumlah investasi total
Dengan menginvestasikan suatu jumlah yang tetap setiap saat, lebih banyak lembar saham yang dibeli pada harga yang rendah dan lebih sedikit pada harga tinggi.
Pendekatan ini secara khusus akan menghasilkan suatu rata-rata biaya per lembar saham yang lebih rendah karena investor membeli lebih banyak lembar saham dengan dolar yang sama.
Contoh. Seorang investor menanamkan uangnya sebesar $100.000 per bulan di perusahaan ABC dan terlibat dalam transaksi berikut ini.
Tanggal | Investasi | Harga pasar per lembar saham | Lembar saham yang dibeli |
---|---|---|---|
1/6 | $100.000 | $40 | 2.500 |
1/7 | $100.000 | $35 | 2.857 |
1/8 | $100.000 | $34 | 2.941 |
1/9 | $100.000 | $38 | 2.632 |
1/10 | $100.000 | $50 | 2.000 |
Investor tersebut membeli lebih sedikit lembar saham pada harga yang lebih tinggi dan lebih banyak pada harga yang lebih rendah. Harga rata-rata per lembar saham adalah:
$197 : 5 = $39.40
Namun, dengan menginvestasikan $500.000, dia telah membeli 12.930 lembar saham sehingga biaya per lembar saham adalah $38,67. Pada tanggal 1 Oktober, harga pasar saham tersebut ($50) melampaui rata-rata biaya $38.6, merefleksikan keuntungan yang menarik.
Siapa yang menggunakan rumus dollar cost averaging dan bagaimana caranya?
Investor perorangan, Perseoran, dan Lembaga Investasi. Pendekatan dollar cost averaging lebih unggul ketika harga saham bergerak dalam suatu kisaran yang sempit.
Jika ada penurunan harga saham, investor akan mengalami kerugian yang lebih sedikit dengan menggunakan pendekatan ini dibandingkan pendekatan lainnya.
Jika ada suatu kenaikan harga saham, investor akan memperoleh keuntungan, tetapi lebih sedikit dibanding menggunakan pendekatan pembelian saham yang lain.
Kelemahan dollar cost averaging adalah:
- Biaya transaksi yang jauh lebih besar
- Tidak dapat digunakan ketika harga saham bergerak secara terus-menerus apakah naik atau turun
Dollar cost averaging merupakan suatu strategi investasi yang konservatif, karena metode ini menghindari godaan untuk membeli ketika harga pasar tinggi atau menjual ketika pasar rendah.
Saham yang konservatif bisa diperoleh dengan risiko yang relatif kecil, dan memperoleh manfaat dari apresiasi harga jangka panjang. Lebih jauh, dengan dollar cost averaging, seorang investor tidak terpaku dengan terlalu banyak lembar saham pada harga yang tinggi.
Sebagai tambahan, dalam suatu bear market (pasar yang cenderung menjual saham; pasar lesu) banyak lembar saham bisa dibeli pada harga yang sangat rendah.
Tambahan referensi: www.investopedia.com