Ada banyak tawaran investasi yang menggiurkan, baik online dan offline. Tetapi, tidak semua bentuk investasi tersebut legit / kredibel, ada banyak investasi bodong yang perlu diwaspadai, termasuk di dalamnya investasi bodong skema ponzi.
Jika Anda seperti kebanyakan orang, pasti akan mencari peluang untuk menanamkan uang Anda ke investasi yang menjanjikan tingkat pengembalian (return) di atas rata-rata pasar.
Tetapi, jika seseorang menawarkan kepada Anda kesepakatan dengan imbal hasil “tidak wajar”, maka berhati-hatilah. Anda bisa jadi salah satu korban investasi bodong skema Ponzi. Sebuah tipu muslihat yang selama hampir 100 tahun menghancurkan banyak investor puluhan miliar dolar.
Dalam investasi skema Ponzi, seseorang menjanjikan keuntungan yang sangat tinggi dan dapat diandalkan. Skema ini menjanjikan imbal hasil keuntungan besar untuk sementara waktu. Yang pasti, dengan skema ini, dana Anda tidak murni 100% diinvestasikan.
Sebagai gantinya, skema investasi seperti ini sebagian besar menggunakan uang dari investor baru untuk membayar hasil kepada orang yang lebih dahulu bergabung. Termasuk, pengembalian dengan keuntungan besar kepada mereka yang paling awal bergabung.
Tetapi, jika dalam skema ini, pada suatu waktu tidak bisa mendatangkan uang segar yang baru, maka lambat laun pasti akan ambruk.
Bentuk investasi dengan skema Ponzi itu sendiri berawal dari seseorang bernama Charles Ponzi, seorang penjahat finansial paling terkenal yang melahirkan skema Ponzi, dan pengelola hedge fund Bernard Madoff. Orang ini telah dijatuhi hukuman 150 tahun penjara.
Dia dinyatakan bersalah telah melakukan operasi keuangan yang menghilangkan dana sekitar $50 miliar. Dalam sebuah pengaduan yang diajukan penuntut Amerika Serikat terhadapnya, Madoff telah menjalankan operasi keuangan dengan “skema Ponzi raksasa”.
Skema Ponzi ini semakin gencar dipromosikan baru-baru ini, setelah hadirnya mata uang virtual, Bitcoin. Kehadiran mata uang ini semakin memuluskan investasi bodong skema ponzi karena sifat dari Bitcoin itu sendiri yang anonim.
Meski terkait, jangan sampai Anda bingung antara investasi skema Ponzi dengan apa yang disebut sebagai skema piramida yang melibatkan banyak peluang bisnis dengan bentuk MLM palsu.
Dalam kedua kasus tersebut, uang dari anggota baru sering digunakan untuk membayar mereka yang bergabung sejak dini. Dan akhirnya keduanya menjadi berantakan seiring operasi tumbuh ke tingkat yang tidak berkelanjutan.
Tetapi, skema piramida ini berfokus pada merekrut anggota untuk menjual produk, sementara investasi dengan menggunakan skema Ponzi berkonsentrasi untuk menarik investor baru.
Bagaimana cara melindungi diri kita agar terhindar dari jebakan investasi bodong skema Ponzi?
Setidaknya, ada 6 cara berikut yang bisa Anda lakukan agar terhindari dari investasi bodong skema Ponzi.
#1 Jadilah Skeptis
Jika ada seseorang mencoba menawarkan kepada Anda investasi yang memiliki keuntungan besar dan / atau langsung tanpa risiko, itu bisa berpotensi adanya kecurangan, dan menjurus ke skema Ponzi.
Misalnya, Bernie Madoff memberikan kepada investor imbal hasil sebesar 1-1,5% per bulan yang konsisten selama 10 tahun sebelum semuanya berantakan. Atau misalkan, ada banyak investasi online yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu cepat, semacam investasi HYIP.
Bersikaplah skeptis untuk berhati-hati jika ada penawaran yang menjanjikan keuntungan tidak wajar.
#2 Waspadalah terhadap Undangan yang Tidak Terduga
Seseorang yang menghubungi Anda secara tidak terduga, bisa jadi teman / kerabat lama yang sudah tak lama berkomunikasi, dan mengundang Anda ke sebuah seminar tentang finansial / investasi.
Seringkali, undangan tak terduga ini adalah sebuah pintu masuk awal untuk “mencuci” otak kita. Penipuan investasi sering menargetkan orang lanjut usia, atau mereka yang mendekati usia pensiun.
Tetapi, juga banyak di usia produktif mendapatkan undangan seminar investasi yang ujung-ujungnya menawarkan bergabung dalam sistem bisnis skema Ponzi.
#3 Cek Orang yang Menawarkan Investasi Tersebut
Jika seseorang menawarkan bentuk investasi, cek dan ricek siapa mereka. Bentuk investasi yang legal dan sah secara hukum, selalu berasal dari broker, penasihat keuangan, perusahaan pialang, firma konsultan investasi yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pastikan mereka yang menawarkan kepada Anda adalah orang-orang profesional yang berlisensi. Dengan begitu, bentuk investasi yang mereka tawarkan bisa dipertanggungjawabkan jika terjadi masalah di kemudian hari.
#4 Verifikasi Investasi Tersebut apakah Terdaftar atau Tidak
Investasi bodong skema Ponzi seringkali merupakan bentuk investasi yang tak terdaftar. Kalau di Indonesia, terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Jika investasi dari luar negeri, terdaftar di negaranya, misalkan Amerika Serikat dengan Securities and Exchange Commission (SEC).
Mulailah untuk meminta kepada orang yang menawarkan kepada investasi tersebut, apakah investasinya terdaftar secara resmi atau tidak. Jika tidak, mengapa investasinya tak terdaftar.
Jika sudah terdaftar, verifikasi lagi di institusi keuangan tersebut apakah memang benar sudah terdaftar.
#5 Memahai dengan cermat seperti apa bentuk investasinya
Jangan pernah memasukkan uang Anda ke dalam investasi yang sepenuhnya tidak Anda pahami dengan baik. Ada banyak sumber online untuk membantu Anda belajar bagaimana berinvestasi dan mengevaluasi peluang investasi terkait dengan risiko dan potensi keuntungan, termasuk di Portal Investasi.
Jangan pernah menempatkan uang Anda kepada siapapun yang tidak sepenuhnya bisa menjawab pertanyaan Anda atau yang mencegah pertanyaan dengan dalih bahwa investasinya menggunakan strategi rahasia. Atau mengatakan bahwa kepemilikan investasi atau strateginya terlalu kompleks bagi orang awam.
#6 Laporkan jika menemukan bentuk investasi bodong skema Ponzi
Jika menurut Anda, ada penawaran investasi skema Ponzi atau jenis investasi penipuan lainnya, atau bahkan Anda sudah menjadi korban, segera laporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Salah satu tanda bahwa Anda telah memasukkan uang ke dalam skema Ponzi, Anda tidak memperoleh pembayaran yang sesuai dengan yang dijanjikan. Bahkan, beberapa penipu menawarkan kepada investor imbal hasil yang lebih tinggi untuk mencegah melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Keenam cara tersebut bisa Anda lakukan agar terhindar dari jebakan investasi bodong skema Ponzi. Jadilah investor cerdas dan cermat!
Referensi: www.investopedia.com