Cara Memulai Bisnis Saat Masih Berstatus Karyawan

0 484

Bagi sebagian besar orang yang berstatus karyawan, terlalu berisiko jika ingin memulai bisnis atau usaha baru. Akan tetapi, ternyata risiko tersebut bisa diminimalkan dengan memulainya saat masih berstatus karyawan. Berikut cara memulai bisnis dengan mudah saat masih berstatus karyawan.

Metode ini merupakan perlindungan yang baik terhadap risiko ketika memulai bisnis Anda sendiri. Anda mulai bekerja membangun usaha / bisnis saat masih berstatus karyawan full-time.

Mengapa sebaiknya menggunakan metode ini? Alasan utamanya adalah saat memulai bisnis ketika bekerja, Anda bisa mendapatkan keuntungan dari dua dunia tersebut. Sumber pendapatan yang stabil dan bisa diandalkan bisa memberikan rasa percaya diri dalam menguji bisnis yang baru dibangun. Banyak bisnis baru berpotensi gagal di tahun pertama.

Berikut ini beberapa cara memulai bisnis baru saat masih bekerja dengan panduan hal-hal yang Perlu Dilakukan dan Tidak Boleh Anda Lakukan.

5 Poin Cara Memulai Bisnis Baru bagi Karyawan

#1 Pertimbangkan menjalankan bisnis Anda sebagai paruh waktu disamping pekerjaan yang ada saat ini.

Ini merupakan cara memulai bisnis yang tepat karena Anda bisa tetap memiliki pendapatan yang stabil saat menguji usaha / bisnis baru. Anda berpotensi mendapatkan penghasilan tambahan dari bisnis sampingan tersebut.

Selain itu, jika tidak memiliki pendapatan utama, Anda bisa mendapatkan tekanan tambahan dari tagihan usaha yang bisa menguras tabungan. (Baca Juga: 7 Manfaat Memiliki Bisnis Paruh Waktu di Rumah)

#2 Pahami dan ikuti kontrak kerja Anda.

Setiap perusahaan memiliki peraturan-peraturan yang tertuang dalam kontrak kerja dengan karyawannya. Anda tetap harus mematuhi aturan tersebut, misalkan tidak seenaknya menggunakan peralatan / fasilitas kantor untuk usaha pribadi.

Jangan sampai fasilitas kantor Anda saat ini digunakan untuk keperluan pribadi yang pasti merugikan bagi perusahaan.

#3 Simpan penghasilan sampingan Anda.

Sisihkan cadangan uang tunai dari pemasukan yang didapatkan dari usaha yang baru dirintis. Hal ini penting untuk menopang Anda kapan pun saat memutuskan berhenti dari pekerjaan full-time saat ini.

Selain itu, pastikan untuk membuat anggaran usaha yang tercatat untuk memastikan pengeluaran yang jelas sehingga tidak melebihi kemampuan finansial bisnis tersebut.

Menyimpan atau menginvestasikan keuntungan dari bisnis / usaha sampingan Anda bisa membantu membangun jaring pengaman di masa depan jika sudah tidak memiliki pekerjaan tetap.

#4 Bersikaplah terbuka dengan atasan.

Hal ini penting untuk dilakukan agar tidak terjadi salah paham di kemudian hari. Bahkan, jika bisnis Anda pun tidak berkompetisi dengan perusahaan saat ini, apakah ada kemungkinan bisa diubah menjadi mitra kolaborasi, klien atau pelanggan.

Dalam beberapa kasus, mungkin saja atasan Anda saat ini berinvestasi di bisnis rintisan atau memegang sejumlah saham di bisnis patungan. Jika Anda akan melakukan hal ini, pertimbangkan untuk mendapatkan saran / konsultasi dari profesional, seperti hal-hal yang terkait legalitasnya.

#5 Prioritaskan waktu Anda dengan serius.

Jika Anda mempertahankan pekerjaan utama saat ini dan berusaha mengembangkan usaha / bisnis sampingan di saat yang sama, tidak ada waktu tersisa untuk kegiatan tidak penting.

Prioritaskan apa saja kegiatan-kegiatan yang penting bagi pekerjaan dan bisnis Anda. Komunikasikan dengan anggota keluarga lain tentang rencana Anda tersebut. Buat daftar target tanggung jawab dan kegiatan agar tidak saling bentrok satu dengan lainnya.

5 Poin yang Jangan Anda Lakukan

#1 Jangan gunakan komputer perusahaan atau sistem email yang terkait bisnis sampingan Anda.

Ya, Anda menggunakan properti perusahaan yang bertujuan untuk bisnis pribadi. Ini tentu tidak beretika. Bahkan, bisa jadi jika Anda menggunakan fasilitas kantor akan ada masalah hukum nantinya.

#2 Jangan terburu-buru meninggalkan pekerjaan utama karena bisnis Anda mulai berkembang.

Bisnis baru membutuhkan siklus hidup dan beberapa keuntungan awal tidak berarti Anda memiliki bisnis yang sudah sukses. Anda harus memvalidasi model bisnis dengan pelanggan yang nyata dan membayar, kemudian melewati periode beberapa bulan dengan pertumbuhan yang konsisten di basis pelanggan Anda.

Penghasilan sampingan Anda harus melampaui apa yang diperlukan untuk pengeluaran, sebelum mempertimbangkan berhenti dari pekerjaan utama dan fokus penuh waktu pada bisnis baru tersebut.

#3 Jangan salah memilih bisnis.

Sebuah bisnis yang membutuhkan keterlibatan penuh pemiliknya, tidak akan cocok bagi Anda yang hanya bisa melakukannya paruh waktu untuk memulai. Sebagai contoh, usaha kuliner bisa menjadi usaha yang sangat membutuhkan keterlibatan pemiliknya secara penuh.

Jika Anda tidak bisa dihubungi setiap hari oleh calon pelanggan, maka persiapkan diri untuk mengalami kegagalan dalam bisnis.

Anda bisa mencari bisnis yang tepat sambil tetap mempertahankan pekerjaan utama saat ini. Ada banyak referensi bisnis sampingan yang realistis dan bisa dilakukan.

#4 Sebaiknya tidak membicarakan bisnis sampingan Anda dengan karyawan lain di perusahaan saat ini.

Mengapa? Ini bisa ditafsirkan sebagai promosi bisnis pribadi di waktu kerja perusahaan. Salah paham dalam komunikasi dengan rekan kerja terkait bisnis sampingan dapat memunculkan masalah potensial dengan atasan. Hal ini bisa terjadi jika rekan kerja memberitahukan manajemen sebelum Anda siap berkomunikasi langsung dengan atasan.

Tidak membicarakan masalah bisnis sampingan juga harus dilakukan saat bertemu dengan supplier atau klien perusahaan.

#5 Jangan takut untuk terjun ke kewirausahaan penuh waktu ketika waktunya tepat.

Menjalankan bisnis sampingan bisa berpotensi berhasil. Akan tetapi, jika Anda menjadi sebatas investor pasif, bisnis hanya akan tumbuh hingga titik tertentu tanpa komitmen penuh dari Anda.

Setelah Anda mengidentifikasi permintaan yang jelas untuk bisnis sampingan dan memiliki tingkat pendapatan yang berkelanjutan dari basis pelanggan yang berkembang, aman untuk mulai mempertimbangkan beralih ke wirausaha.

Itulah beberapa cara memulai bisnis baru bagi karyawan dan langkah penting yang tidak boleh dilakukan. Bagaimana menurut Anda?

Loading...
Sumber www.thebalancesmb.com
Tinggalkan komentar