Bisnis Stagnan Walaupun Sudah Lama Dijalankan? Mungkin ini Masalahnya!
Begitu banyak pelaku bisnis yang sudah bertahun-tahun tetapi usahanya tidak berkembang. Sekedar hanya hidup, dan penghasilan pun hanya sekedar untuk menyambung hidup sehari-hari saja.
Ada juga sih yang penghasilan dari bisnisnya sudah mencapai Rp. 10 juta sebulan, tapi….. Sudah bertahun-tahun setiap bulan ya cuma segitu-segitu aja.
Kalau yang posisi penghasilannya sudah lebih tinggi dari kebutuhan hidup sih mungkin tidak terlalu bermasalah ketika bisnis stagnan di penghasilan seperti itu terus.
Tapi apa bener, tidak mau bisnis anda berkembang lebih besar dan tentu saja penghasilan juga meningkat?
Nah, untuk tahu solusi dari masalah kita, tentunya kita harus tahu betul, sebenarnya yang menjadi masalah di dalam bisnis anda itu apa?
Yuk kita analisa:
1. Adanya Pesaing Yang Lebih Baik
Persaingan di dalam bisnis adalah hal yang wajar. Dan wajar pula jika anda tidak mampu berkompetisi, maka bisnis anda akan stagnan dan bahkan jatuh bangkrut.
Kompetisi jika disikapi dengan cara negatif, maka akan membuat anda panik, membuat anda semakin frustasi, dan pada akhirnya malah anda tidak tahu cara menghadapi persaingan bisnis.
Kompetisi yang disikapi secara positif, akan melahirkan ide-ide kreatif, bisnis yang semakin inovatif dan tentu saja imbasnya malah bisnis bisa semakin maju.
Tidak ada kompetisi biasanya malah membuat orang terlena, sehingga dia tidak pernah berpikir kreatif dan inovatif. Padahal, didalam bisnis ada prinsip “Tidak Inovatif = MATI”.
Di dalam persaingan, anda bisa evaluasi, kenapa pesaing bisa lebih laris dari anda. Ada beberapa hal penyebabnya :
a. Harga
Harga masih menjadi hal yang sensitif, terutama jika anda bergerak dibidang retail seperti sembako, conter HP, dan semacamnya.
b. Pelayanan
Ketika orang membeli, mereka bukan cuma menilai produk dan harga anda, jauh yang lebih mempengaruhi mereka untuk membeli adalah pelayanan. Pelayanan yang ramah dan cepat, menjadi hal yang sangat penting.
Pelayanan yang baik tidak hanya sekedar mengucapkan terima kasih ketika sudah selesai belanja. Ada tugas lainnya yang sederhana tapi efektif, yakni menawarkan dan berpesan.
Menawarkan maksudnya adalah, ketika pelanggan anda sudah selesai belanja, tawarkan produk yang kira-kira belum dibeli oleh pelanggan tersebut, sehingga dengan kita menawarkan, kita bisa mengingatkan sekaligus bisa meningkatkan penjualan.
Menurut statistik, 75% orang MAU ketika ditawari produk lainnya.
Bayangkan, jika anda selama ini tidak mau menawarkan, maka bisa jadi anda sudah kehilangan omzet 75% dari yang seharusnya.
Lalu Berpesan, maksudnya, ketika sudah selesai belanja, sudah membayar dan sudah mengucapkan terima kasih, maka pesankan, misal : “Terima kasih pak, besok kembali lagi ya pak.”
Hampir dipastikan orang akan menjawab dengan YA.
Dan tahukah anda, jika hal ini terus menerus dilakukan, maka pesan ini akan masuk ke otak bawah sadar pelanggan, sehingga ketika membutuhkan produk yang juga dijual ditempat anda, maka otak akan langsung mereferensikan untuk datang ke toko anda.
2. Market sudah maksimal
Ada kalanya, anda menggenjot dengan segala macam usaha marketing, dengan memberikan promo, diskon, hadiah dan semacamnya, tetapi tetap saja bisnis anda stagnan, pendapatan tidak meningkat, atau meningkat tetapi tidak sepadan dengan biaya promosi yang anda keluarkan.
Hal ini bisa jadi karena market diwilayah anda memang sudah maksimal.
Saya contohkan sebuah jaringan toko waralaba retail yang tersebar diseluruh Indonesia. Mereka menarget wilayah yang memiliki konsumen sekitar 5000 orang. Sehingga, mereka tidak akan menggenjot habis-habisan, karena memang konsumennya hanya segitu2 saja.
Lalu apa yang harus dilakukan, jika memang marketnya sudah maksimal?
a. Membuka Cabang
Jangkauan bisnis konvensional itu sangat terbatas, sehingga untuk menjangkau market yang lebih luas, sangat baik jika mulailah untuk membuka cabang baru ditempat yang memiliki market yang baik.
b. Tingkatkan Usaha Anda Menjadi Bisnis
Untuk membuat cabang, maka syaratnya adalah usaha yang anda jalankan harus dijadikan bisnis dulu, sehingga nantinya ketika mau membuka cabang atau difranchisekan akan ada SOP yang sama.
Maksud dari usaha yang dibisniskan adalah:
Usaha yang anda jalankan mulailah dibuat sistem, sehingga ada atau tidak adanya anda sebagai owner, bisnis tetap jalan. Kalau usaha, jika anda tidak terlibat secara langsung, tentu penghasilannya juga macet.
Jadi, mulailah bisniskan usaha yang anda miliki. Caranya dengan mendelegasikan secara bertahap tugas-tugas rutin yang biasa anda lakukan kepada karyawan.
Nah, 2 tips ini Insya Allah sudah cukup powerfull untuk bisa membangkitkan usaha yang selama ini stagnan.
Sumber Tulisan:
Mentor Bisnis Much. Nasrulloh