10 Cara Mengajarkan Anak Hidup Hemat

0 812

Melakukan penghematan merupakan kebiasaan yang membutuhkan waktu untuk membangunnya. Bahkan, beberapa orang dewasa pun belum menguasainya. Anda pun bisa memulai mengajarkan pada anak-anak sejak dini. Berikut beberapa cara mengajarkan anak hidup hemat.

Tidak banyak orang yang memiliki tabungan yang disisihkan untuk masa depan atau sebagai dana darurat. Dan, kebiasaan ini akan terus terulang jika sejak dini tidak dikenalkan tentang bagaimana cara menghemat uang.

Oleh karena itu, sebagai orangtua tentu dapat melakukan beberapa hal untuk mulai mengajarkan kepada anak-anak tentang menabung dan melakukan penghematan.

Bagaimana caranya?

Sepuluh cara mengajarkan anak hidup hemat ini bisa jadi panduan awal bagi Anda.

#1 Diskusikan antara Keinginan vs Kebutuhan

Langkah pertama cara mengajarkan anak hidup hemat adalah dengan dengan membantu mereka membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

Jelaskan bahwa kebutuhan mencakup hal mendasar, seperti makanan, tempat tinggal dan pakaian, sedangkan keinginan adalah semua tambahannya.

Anda bisa menggunakan anggaran rumah tangga Anda sendiri sebagai contoh untuk menggambarkan bagaimana keinginan harus diposisikan di tempat kedua setelah kebutuhan dalam hal belanja.

#2 Izinkan Anak Anda mengelola Uang Mereka Sendiri

Seringkali kita hanya memberikan uang saku kepada anak-anak setiap hari. Coba lakukan hal yang berbeda. Biarkan mereka mengelola uangnya sendiri dengan memberikan uang untuk 1 minggu.

Jika anak Anda ingin menjadi penabung, mereka harus belajar bagaimana mengatur uang tersebut selama 1 minggu. Jika Anda menawarkan untuk memberikan hadiah atas imbalan tugas, mereka juga akan belajar bagaimana bekerja keras.

#3 Bantu anak-anak untuk menetapkan tujuan menabung

Bagi anak-anak, disuruh untuk menghemat uang tanpa menjelaskan mengapa hal tersebut harus dilakukan, maka akan sia-sia.

Bantulah anak-anak Anda untuk menemukan tujuan mereka menabung sehingga lebih termotivasi untuk melakukannya.

Jika mereka sudah mengetahui apa tujuan dari menabung, bantulah untuk merincikan sasaran tersebut menjadi beberapa bagian yang mudah dikelola.

Misalkan, jika mereka menabung dengan tujuan untuk membeli sepeda seharga Rp 500 ribu, dan mereka mendapatkan uang saku 100 ribu setiap minggunya. Maka, bantu mereka untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.

#4 Berikan anak-anak tempat khusus untuk menyimpan uang

Cara mengajarkan anak hidup hemat selanjutnya adalah dengan memberikan tempat khusus bagi mereka untuk menabung.

Bagi anak-anak kecil, mungkin dibutuhkan celengan. Tetapi, jika anak-anak sudah beranjak dewasa, maka dibutuhkan rekening tabungan untuk mereka sendiri di bank.

Dengan cara ini, anak-anak akan melihat secara langsung bagaimana uang mereka bisa berkembang dan bertambah. Serta mengetahui seberapa dekat mereka dengan tujuan mereka dalam menabung tersebut.

#5 Mendorong Anak-anak untuk Melacak Pengeluarannya

Bagian penting untuk menjadi seorang yang hemat adalah dengan mengetahui kemana saja uang Anda keluar. Ini juga bisa diterapkan pada anak-anak Anda.

Jika mereka mendapatkan uang saku, mintalah mereka untuk menuliskan semua pembeliannya setiap hari sehingga menjadi pengalaman langsung bagi mereka.

Dorong mereka untuk memikirkan bagaimana menghemat pengeluaran dan seberapa cepat mereka bisa mencapai tujuan menabung dengan mengubah pola pengeluaran mereka.

#6 Menawarkan Insentif Ketika Berhemat

Siapa yang tak menyukai reward / insentif? Hampir semua orang menyukainya. Ini juga berlaku sebagai cara untuk mengajarkan anak hidup hemat. Menawarkan insentif atas usaha mereka untuk menghemat.

Bentuk reward ini akan semakin memotivasi mereka untuk berhemat sehingga akan terus berusaha untuk meningkatkan usaha mereka.

Misalkan, jika anak Anda sudah menetapkan tujuan ingin membeli barang seharga 1 juta rupiah, Anda bisa menawarkan insentif ketika dia sudah mencapai 500 ribu dengan tambahan uang 50 ribu.

Ada bentuk banyak reward lainnya selain uang yang bisa memotivasi mereka untuk terus bersemangat dalam menabung.

#7 Berikan Ruang untuk Kesalahan

Bagian dari memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang cara mengendalikan uang mereka sendiri adalah dengan membiarkan mereka belajar dari kesalahannya.

Mungkin, banyak orangtua yang ingin mengarahkan anak-anak jauh dari kesalahan yang berpotensi hilangnya uang, tetapi mungkin lebih baik untuk menggunakan kesalahan tersebut sebagai momen dalam pembelajaran.

Dengan begitu, anak-anak akan memahami di masa depan bagaimana cara menghindari kesalahan atau solusi atas kesalahan dalam mengatur uang mereka.

#8 Bertindaklah sebagai Kreditor bagi anak-anak

Salah satu prinsip dasar penghematan adalah tidak hidup melebihi kemampuan Anda. Jika anak Anda memiliki sesuatu yang dia ingin beli tetapi tidak sabar untuk menabung, jadilah kreditur bagi anak Anda dapat membantu mengajarkan nilai tabungan.

Misalnya, jika anak Anda ingin membeli sesuatu dengan biaya Rp 1 juta, Anda bisa “meminjamkan” uang itu dan meminta pembayaran dari uang saku yang Anda berikan, seperti cicilan dengan sedikit biaya.

Pelajaran yang ingin Anda ajarkan adalah bahwa menabung mungkin berarti menunda kepuasan lebih lama, tetapi hal yang ingin Anda beli tidak akan berakhir dengan biaya lebih banyak hanya karena Anda harus menunggu untuk mendapatkannya.

#9 Selalu Mengedepankan Komunikasi Dua Arah

Dalam survei T. Rowe Price pada 2016, sekitar 44% orang tua mengatakan bahwa mereka tidak pernah berbicara dengan anak-anak mereka tentang nilai investasi jangka panjang.

Atau berdiskusi tentang volatilitas pasar atau menunjukkan kepada mereka laporan keuangan.

Jika Anda ingin anak-anak belajar tentang menabung, hal-hal tersebut sebaiknya mulai dikomunikasikan.

Apakah Anda menjadwalkan secara rutin untuk membicarakan tentang uang atau melakukan obrolan tentang manajemen pengelolaan keuangan rumah tangga Anda.

Kuncinya adalah tetap berkomunikasi dengan mereka.

#10 Memberikan Contoh Teladan dalam Menabung

Masih dari survei T. Rowe Price yang sama, sekitar 17% orangtua mengatakan bahwa mereka tidak memiliki tabungan apapun untuk masa pensiun, keadaan darurat, perguruan tinggi atau tujuan keuangan lainnya.

Jika Anda ingin anak-anak Anda menjadi penabung, harus dimulai dari Anda sendiri sebagai orangtua.

Sebagai contoh, memiliki tabungan untuk pensiun, tabungan untuk dana darurat, dan lain sebagainya merupakan langkah nyata untuk mendorong aktivitas menabung sebagai gaya hidup keluarga.

Anda juga bisa memutuskan untuk menabung bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya untuk mencapai tujuan bersama, misalkan membuat kolam renang di rumah, dll.

Itulah kesepuluh cara mengajarkan anak hidup hemat yang bisa dimulai dari sekarang. Anda punya tips lainnya?

Referensi: www.investopedia.com

Loading...
Tinggalkan komentar