Keuntungan dan kerugian akibat nilai tukar valuta asing (valas) merepresentasikan unsur yang tidak stabil dalam kondisi ekonomi yaitu ketika kurs valas (foreign exchange rate) bergerak tidak beraturan.
Rasio yang melibatkan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing memberikan pemahaman yang mendalam tentang dampak fluktuasi valas terhadap kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Tingkat pergerakan kurs valas dapat diukur oleh persentase perubahannya terhadap perubahan waktu dan/atau deviasi standarnya.
Bagaimana menghitung keuntungan dan kerugian yang diakibatkan nilai tukar valuta asing?
Kesimpulan tentang apakah keuntungan dan kerugian valas memiliki kontribusi terhadap variabilitas arus pendapatan, dapat diperoleh dengan menggunakan tiga buah rasio, yaitu:
- Keuntungan dan kerugian valas terhadap laba bersih
- Keuntungan dan kerugian kurs valas terhadap total pendapatan
- Foreign earning (pendapatan dari luar negeri) terhadap laba bersih
Contoh. Perbandingan laporan laba rugi suatu perusahaan selama 3 tahun di bawah ini, memberikan data untuk dasar analisis:
Keuntungan & kerugian kurs valas
19X1 = $1.000.000
19X2 = $2.000.000
19X3 = $400.000
Laba bersih
19X1 = $4.000.000
19X2 = $4.300.000
19X3 = $3.900.000
Pendapatan
19X1 = $7.000.000
19X2 = $7.200.000
19X3 = $6.800.000
Rasio yang relevan adalah:
Keuntungan & kerugian valas terhadap laba bersih
19X1 = 25,0%
19X2 = 46,5%
19X3 = 10,3%
Keuntungan & kerugian valas terhadap pendapatan
19X1 = 14,3%
19X2 = 27,8%
19X3 = 5,9%
Tren dari keuntungan dan kerugian valas dalam contoh ini bersifat tidak beraturan jika diukur dalam dolar absolut dan jika diukur sebagai rasio laba bersih dan pendapatan.
Lebih jauh, kualitas pendapatan di tahun 19X2 buruk, karena persentase yang tinggi dalam rasio keuntungan valas terhadap laba bersih (46,5%). Angka itu menunjukkan bahwa keuntungan seperti itu kecil kemungkinannya untuk terulang.
Sebagaimana dibuktikan oleh jauh lebih rendahnya persentase keuntungan valas terhadap laba bersih (10,3%) pada tahun 19X3.
Siapa yang menggunakan dan bagaimana caranya?
Analis Keuangan dan Manajer Keuangan. Karena kurs tukar mata uang beberapa negara lebih tidak stabil dibandingkan negara lainnya, seorang analis harus mengetahui di negara mana perusahaan itu sedang beroperasi.
Untuk negara-negara yang kurs mata uangnya sangat tidak stabil, pihak manajemen harus mempertanyakan apakah ketidakstabilan itu bersifat jangka panjang atau jangka pendek.
Ketidakstabilan jangka panjang menandakan akan berlanjut naik-turunnya pendapatan yang disebabkan oleh transaksi valas.
Jika pendapatan dari luar negeri merupakan persentase yang besar dari laba bersih, harus disimpulkan apakah pendapatan itu diperoleh dari negara yang tidak stabil politik dan ekonominya.
Jika memang demikian, terdapat tingkat risiko yang lebih besar berkaitan dengan sumber daya pendapatan.
Manajemen harus mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko tersebut, terutama ketika tingkat pengembalian (rate of return) rendah yang diperoleh.