Bagi banyak keluarga, khususnya bagi pasangan yang baru menikah, masalah keuangan merupakan hal yang lumrah terjadi. Terlebih di awal tahun menikah sehingga diperlukan perencanaan keuangan keluarga. Bagaimana cara mengatur keuangan keluarga dengan mudah?
Jawabannya juga mudah. Tergantung seberapa besar kemauan Anda membuat perencanaan keuangan rumah tangga ini dijalankan.
Jikalaupun sudah direncanakan, tetapi tidak disiplin dalam menjalankannya maka juga akan berakhir sia-sia. Terlebih lagi, jika kehadiran si kecil ada di tengah-tengah Anda dan pasangan, maka akan jauh lebih mudah lagi kita tergoda untuk tidak disiplin dengan perencanaan keuangan keluarga yang sudah dibuat.
Pertanyaan umum yang seringkali terlontar bagi banyak keluarga, apakah memang masalah keuangan itu terjadi hanya karena kecil-besarnya pendapatan sebuah keluarga?
Sebenarnya, jika mau ditelusuri lebih mendalam, masalah finansial dalam keluarga bukan ada di besar kecilnya pendapatan, tetapi ketidaktahuan keluarga tersebut tentang cara mengatur keuangan keluarga dengan benar.
Seorang ahli perencanaan keuangan, Ligwina Hananto, seperti dilansir AyahBunda.co.id beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa masalah utama keuangan keluarga bukan pada penghasilannya yang kurang, tetapi kebiasaan salah dalam mengelola keuangan keluarga.
Terdapat contoh kasus nyata bahwa seorang kepala rumah tangga memiliki penghasilan ratusan juta, dapat kaget saat mengetahui kondisi finansial keluarganya yang hanya tinggal 500 ribu di akhir bulan. Dan masih banyak contoh kasus serupa pada keluarga lainnya.
Masih menurut Ligwina, sebenarnya ada beberapa poin utama sebagai cara mengatur keuangan keluarga dengan mudah, diantaranya:
1. Memahami portofolio finansial keluarga
Ini yang seringkali diabaikan dan menjadi salah satu sumber masalah keuangan dalam keluarga. Kita bahkan tidak mengetahui seberapa besar jumlah tagihan, seperti listrik, air, telepon, biaya kesehatan, belanja, servis kendaraan, isi tabungan, dan lain-lain.
Kita juga tak tahu-menahu, berapa pastinya hutang pinjaman bank, cicilan kendaraan dan rumah, hutang kartu kredit, dan lain sebagainya.
STOP kebiasaan cuek tersebut. Cara mengatur keuangan keluarga yang pertama adalah buatlah daftar portofolio keuangan keluarga Anda secara tertulis setiap bulannya. Ini untuk mengetahui dengan pasti berapa besar sebenarnya pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga Anda.
2. Menyusun anggaran / rencana keuangan keluarga secara sederhana
Setelah Anda dan pasangan mengetahui daftar portofolio keuangan keluarga, langkah berikutnya sebagai cara mengatur keuangan keluarga dengan lebih mudah adalah membuat rencana anggaran keluarga yang realistis.
Ini sangat membantu keluarga Anda untuk bersikap lebih objektif tentang pengeluaran yang terlalu berlebihan.
Dan tidak perlu rencana keuangan tersebut ideal. Anda tetap perlu memikirkan kebutuhan diri sendiri dan keluarga. Kebutuhan seperti perawatan diri, liburan, dll tetap dimasukkan dalam anggaran.
Tetapi, jauh lebih baik untuk dianggarkan lebih realistis menyesuaikan dengan pemasukan dan pos keuangan lainnya. Dan yang pasti, DISIPLIN dengan anggaran yang sudah dibuat.
3. Bedakan dengan cermat antara KEINGINAN dan KEBUTUHAN
Ini yang selalu menjadi dilema bagi banyak keluarga. Belum bisa membedakan mana item-item yang termasuk “kebutuhan” mana yang “keinginan” semata.
Seringkali, banyak keluarga terjebak membelanjakan keuangannya untuk membeli item-item yang tidak penting hanya karena didorong keinginan belaka, bukan kebutuhan utama.
Cara mengatur keuangan keluarga untuk mengatasi masalah yang satu ini adalah dengan membuat daftar yang berbentuk tabel dengan kolom berisi item-item belanja, dan bedakan mana yang kebutuhan dan mana keinginan.
Isi item belanja tersebut dengan lengkap, dan berikan tanda cek list (V) pada setiap item yang termasuk “kebutuhan”. Ini menandakan itu poin utama yang harus dibelanjakan sebelum memenuhi item “keinginan”.
4. Sedapat mungkin, hindari hutang terutama hutang konsumtif
Di era sekarang, banyak dari kita terjebak dengan hutang karena hanya ingin mengikuti gaya hidup konsumtif. Kita sangat mudah untuk memutuskan membeli sesuatu yang diinginkan dengan cara kredit walaupun kondisi finansial tak memungkinkan.
Sebagai salah satu cara mengatur keuangan keluarga dengan bijak, sebaiknya HINDARI sejauh mungkin kebiasaan untuk berhutang. Kondisi keuangan keluarga akan jauh lebih sehat jika tidak memiliki hutang konsumtif yang menumpuk.
5. Meminimalkan belanja konsumtif
Keperluan belanja konsumtif memang tak bisa dihindari. Misalkan, kita terbiasa untuk menonton bioskop, liburan, dan lain sebagainya. Itu tetap perlu.
Tetapi, yang diperhatikan seberapa sering keluarga Anda melakukannya. REM sedapat mungkin keinginan ini jika terlalu sering. Anda bisa mengalokasikan pengeluaran tersebut untuk pos keuangan yang lebih positif, seperti tabungan atau investasi.
6. Membuat tujuan finansial keluarga
Setiap menjalani kehidupan, tentu memiliki tujuan. Termasuk hal keuangan keluarga. Tetapkan target finansial keluarga Anda yang ingin diraih secara berkala, misalkan 3, 6, 12 bulan ke depan.
Buat target keuangan keluarga tersebut secara spesifik, terukur, dan realistis untuk kurun waktu tertentu. Target ini akan sangat membantu dalam merancang perencanaan keuangan keluarga yang lebih baik.
7. Klasik tetapi tetap penting, MENABUNG
Saran keuangan yang sangat klasik, tetapi tetap akan selalu penting sampai kapanpun. Biasakan diri kita dan anggota keluarga untuk menabung.
Dimulai dengan mengubah pola pikir dan kebiasaan. Saat terima pemasukan, selalu sisihkan sejumlah nominal tertentu yang telah direncanakan sebelumnya untuk menabung.
Ini akan mendorong lebih cepat menuju tujuan finansial yang hendak dicapai. Direkomendasikan untuk memisahkan rekening tabungan dan rekening kebutuhan sehari-hari keluarga.
8. Smart Family, Do Invest!
Salah satu hal yang tak kalah penting sebagai strategi / cara mengatur keuangan keluarga adalah kebiasaan untuk berinvestasi.
Ini sebagai pelengkap dari kebiasaan menabung tadi. Jika menabung merupakan dorongan, maka berinvestasi adalah roket yang membawa Anda lebih cepat menuju tujuan finansial keluarga.
Pikirkan dengan baik dan cermat, investasi seperti apa yang hendak dilakukan. Ada banyak produk-produk investasi yang dapat menyesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga.
Risiko investasi tetap perlu dipertimbangkan dengan cermat, tetapi bukan menjadi penghalang untuk memulai berinvestasi. Konsultasikan langsung dengan ahli keuangan agara bisa memulai berinvestasi dengan benar dan baik.