Dapur adalah salah satu tempat yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan, jika Anda menyukai masak-memasak. Ini salah satu kegemaran yang bisa mendatangkan uang tambahan dengan mendirikan usaha kue rumahan.
Selain digunakan untuk keperluan memasak keluarga, dapur juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kue dan roti. Dengan biaya yang tak terlalu besar dan strategi yang tepat, Anda bisa mendapatkan keuntungan maksimal dari usaha kue rumahan tersebut.
Alat-alat untuk membuatnya pun sebagian besar sudah tersedia di dapur. Lalu, bagaimana cara memulai usaha kue rumahan ini? Berikut panduan lengkapnya.
A. Pembelian Alat dan Bahan Baku
Ada baiknya, sebelum proses produksi, Anda melakukan riset kecil-kecilan untuk harga terlebih dahulu di beberapa toko bahan baku kue dan roti.
Tanyakan kepada teman / saudara / kerabat yang mengetahui dimana letak toko yang menjual bahan dengan harga yang tidak terlalu mahal tetapi kualitasnya tetap terjamin.
Akan lebih baik, jika Anda membeli bahan baku dan peralatan tersebut langsung di supplier tangan pertama ataupun di pasar besar, karena pastinya harga yang dipatok bisa lebih murah dibandingkan membeli di toko-toko kecil.
Agar bisa mendapatkan harga yang jauh lebih murah lagi, Anda bisa membeli bahan-bahan baku tersebut dalam jumlah yang banyak, karena biasanya akan mendapatkan diskon serta menghemat ongkos transportasi.
Sementara itu, untuk menyediakan peratalan memasak, tidak harus baru. Gunakanlah alat-alat second / bekas. Tetapi, tetap pastikan alat-alat bekas tersebut masih bisa digunakan dengan baik dan bisa hemat listrik atau gas.
Kue dan roti merupakan makanan yang tidak bisa bertahan lama. Diperlukan etalase khusus untuk menyimpannya. Dalam etalase ini, roti dan kue bisa bertahan maksimal 3 hari.
Etalase tersebut bisa didapatkan di perusahaan-perusahaan yang memproduksi berbagai perlengkapan dan peralatan toko. Anda bisa menemukannya di berbagai wilayah sekitar lokasi Anda saat ini.
Beberapa peralatan sederhana yang diperlukan untuk memulai usaha kue rumahan seperti tercantum dalam tabel berikut ini.
Ini merupakan perkiraan harga untuk tahun 2013.
Keterangan | Nilai (Rp) |
---|---|
Stand Mixer | 137.900 |
Blender (1,5 L) | 209.900 |
Microwave | 1.259.000 |
Microwave (800 watt) | 949.000 |
Oven toaster | 489.000 |
Teflon presto (24cm) | 339.900 |
Kompor gas | 219.000 |
Lemari es (172 L) | 1.549.000 |
Frypan | 25.000 |
Loyang | 20.000 |
Saucepan (16 cm) | 109.900 |
Peralatan masak (bermacam bentuk sodet) | 20.000 |
Panci | 17.000 |
Jika ingin membuka usaha kue rumahan, maka Anda memerlukan etalase yang bisa dibeli dengan kisaran harga Rp 1.500.000,-.
Jika usaha kue rumahan semakin berkembang pesat dan besar, maka dibutuhkan etalase khusus dengan pengatur suhu yang dibandrol di kisaran harga 19 juta rupiah (baru), sedangkan etalase bekas di kisaran harga 10 juta rupiah.
Diperlukan juga peralatan-peralatan yang mendukung produksi dalam skala besar seperti mixer second kapasitas besar dengan harga kisaran 4,5 juta rupiah hingga 7,5 juta rupiah.
Sedangkan untuk oven gas yang berkapasitas 8 loyang sekaligus bisa didapatkan dengan kisaran harga 1,5 hingga 2,5 juta rupiah.
B. Pemasaran dan Tempat
Jika Anda belum memiliki tempat untuk berjualan, maka bisa dicarikan alternatif penjualan dengan menitipkan roti atau kue buatan tersebut ke toko-toko / warung dengan sistem bagi hasil.
Sebagai contoh, jika harga kue dipatok 1000 rupiah / potong, pemilik toko bisa menjualnya dengan harga 1.300 hingga 1.500.
Atau, Anda bisa menerapkan 2 cara sekaligus, yaitu menitipkan produksi di toko-toko dan juga membuka outlet di rumah. Sehingga ini salah satu cara untuk menyiasati jika di satu tempat sedang sepi, masih ada peluang ramai di tempat lainnya.
Mengingat konsumen usaha kue rumahan ini tidak terbatas pada usia, maka sebuah outlet sederhana di rumah pun bisa dibuka dengan target pasar adalah tetangga sekitar.
Anda pun bisa menawarkan produk kue dan roti pada saat momen-momen khusus seperti saat pengajian, arisan, pertemuan RT dengan harga perkenalan yang relatif murah.
Setelah itu, Anda bisa menerima pesanan snack kotak, berisi berbagai jenis roti dan kue, dengan harga yang lebih terjangkau tetapi kualitas dan mutu serta rasa tetap terjaga.
C. Penetapan Harga
Harga kue dan roti yang ditetapkan untuk dijual, tidak hanya didasarkan pada harga bahan dan isi dari kue / roti tersebut, tetapi juga berdasarkan tingkat kesulitan pengerjaan serta waktunya.
Misalkan, jika Anda membuat kue tart untuk ulang tahun atau pernikahan, keterampilan dalam menghias kue tersebut juga perlu diperhitungkan meskipun harga bahan bakunya tidak terlalu besar.
Sebagai gambaran untuk Anda, berikut ini harga roti dan kue yang berlaku di pasaran Jakarta:
- Aneka bolu dijual di kisaran harga Rp 17.000 – Rp 25.000
- Pisang molen dijual dengan kisaran harga Rp 1.000 – Rp 2.000
- Kue ulang tahun (tergantung diameter & kerumitan) dipasarkan di rentang harga Rp 160.000 – Rp 500.000
- Aneka tart potong (satuan) dipasarkan dengan harga Rp 1.000 – Rp 2.000
D. Analisis Usaha
Analisis usaha ini didasarkan pada perhitungan dan harga yang berlaku di pasaran pada tahun 2013. Perhitungan ini merupakan kalkulasi kotor dari beberapa sumber informasi yang dikumpulkan oleh redaksi.
Untuk informasi-informasi yang belum tertera, sangat mungkin untuk disesuaikan dengan kondisi Anda. Asumsi yang digunakan sebagai berikut:
- Masa pakai untuk tabung gas dan kompor adalah 3 tahun
- Masa pakai untuk stand mixer adalah 1 tahun
- Masa pakai untuk lemari es adalah 5 tahun
- Masa pakai untuk microwave adalah 2 tahun
- Masa pakai untuk blender adalah 1 tahun
- Masa pakai untuk etalase adalah 3 tahun (jika membuka outlet di rumah)
- Masa pakai untuk perlengkapan lainnya (frypan, loyang, panci, dll) adalah 1 tahun
E. Biaya Investasi
Untuk biaya investasi / modal yang diperlukan dalam membangun usaha kue rumahan, bisa dilihat dalam tabel berikut ini:
Keterangan | Nilai (Rp) |
---|---|
Biaya renovasi outlet | 2.000.000 |
Lemari es | 1.500.000 |
Tabung gas dan kompor | 350.000 |
Etalase | 1.500.000 |
Microwave (800 watt) | 949.000 |
Stand mixer (3.5 L) | 137.900 |
Blender (1.5 L) | 209.900 |
Peralatan lain: 1. Frypan 2. Loyang (8x20.000) 3. Saucepan (16 cm) 4. Panci 5. Peralatan lain | 1. 25.000 2. 160.000 3. 109.900 4. 17.000 5. 20.000 |
Total Investasi | 6.978.700 |
F. Biaya Operasional Setiap Bulan
Sama seperti usaha lainnya, usaha kue rumahan ini juga membutuhkan biaya operasional yang perlu dikeluarkan setiap bulannya dalam mendukung produksi. Berikut kalkulasi untuk biaya operasional usaha kue rumahan:
Keterangan | Nilai (Rp) |
---|---|
Biaya Tetap | |
Penyusutan lemari es (1/60 x 1.500.000) | 25.000 |
Penyusutan etalase (1/36 x 1.500.000) | 41.700 |
Penyusutan kompor gas (1/36 x 200.000) | 5.600 |
Penyusutan microwave (1/24 x 949.000) | 39.550 |
Penyusutan stand mixer (1/12 x 137.900) | 11.500 |
Penyusutan blender (1/12 x 209.900) | 17.500 |
Penyusutan peralatan lain (1/12 x 331.900) | 27.700 |
Gaji karyawan (2 orang x 500.000) | 1.000.000 |
Total Biaya Tetap | 1.168.550 |
Biaya Variabel | |
Pembelian bahan baku | 3.600.000 |
Biaya komunikasi | 100.000 |
Biaya promosi | 200.000 |
Biaya transportasi | 100.000 |
Biaya listrik | 200.000 |
Biaya gas | 120.000 |
Total Biaya Variabel | 4.320.000 |
Total Biaya | 5.488.550 |
Untuk pembelian bahan baku itu sendiri sangat bergantung pada kebutuhan produksi usaha kue rumahan Anda. Kadangkala, Anda akan memproduksi kue dan roti dalam jumlah yang banyak, seperti untuk keperluan di hari-hari besar.
Tetapi, untuk di hari-hari biasa, Anda bisa memperhitungkan kebutuhan produksi tersebut sesuai dengan perkiraan produksi.
G. Penerimaan Rata-Rata per Bulan
Untuk hari-hari biasa, dalam kondisi pasar yang stabil, dimana konsumen masih memiliki daya beli yang cukup tinggi, maka Anda bisa mendapatkan pemasukan yang lumayan dari usaha kue rumahan ini.
Di bawah ini adalah perkiraan / estimasi pendapatan yang bisa diperoleh setiap bulannya:
- Penjualan kue basah (50 x Rp 1.500 x 30 hari) = Rp 2.250.000
- Penjualan tart potong (25 x Rp 1.500 x 30 hari) = Rp 1.125.000
- Penjualan kue ulang tahun (Rp 200.000 x 5 hari) = Rp 1.000.000
- Penjualan black forest (2 x Rp 80.000 x 10 hari) = Rp 1.600.000
- Penerimaan pesanan snack kotak (500 x Rp 3.500 x 3 hari) = Rp 3.150.000
- Total pendapatan = Rp 9.125.000
H. Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan – total biaya operasional
= Rp 9.125.000 – Rp 5.488.550 = Rp 3.636.450
Pay back period = (Total investasi : keuntungan) x 1 bulan
= Rp 6.978.700 : Rp 3.636.450 x 30
= 1 bulan 27 hari