Budidaya Ikan Lele Sangkuriang, Bagaimana Analisis Usahanya? Cek Disini!
–Budidaya Ikan Lele Sangkuriang– Kebutuhan ikan lele ukuran konsumsi semakin hari, semakin meningkat, baik itu untuk kebutuhan rumah tangga, untuk berbagai acara pesta, maupun untuk memenuhi kebutuhan rumah makan dan restoran.
Kebutuhan yang besar ini adalah salah satu peluang usaha yang sangat bagus untuk dibangun bagi Anda yang memiliki jiwa wirausaha.
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan sekaligus dapat meraup untung yang lumayan besar adalah dengan mengembangkan budidaya ikan lele sangkuriang.
Kenapa harus lele sangkuriang?
Lele sangkuriang dipilih karena memang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis lainnya. Apa itu?
Selain karena alasan memiliki produktivitas yang lebih tinggi, lele jenis ini juga dapat dibudidayakan dalam jumlah yang lebih banyak dalam waktu yang relatif lebih singkat, dengan budidaya ikan lele dumbo biasa.
Yang tak kalah menariknya adalah rasa lele sangkuriang pun lebih lezat dan gurih dibandingkan dengan lele biasa sehingga banyak disukai oleh orang-orang.
Tantangan dan Hambatan
Sebenarnya, salah satu tantangan terberat dalam budidaya ikan lele sangkuriang adalah proses pembudidayaannya itu sendiri. Akan sangat dibutuhkan ilmu dan praktek yang cukup agar handal dalam pembudidayaannya.
Anda harus mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang cara membudidayakan ikan lele jenis ini. Akan lebih baik, jika mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh beberapa peternak lele sangkuriang, terutama di daerah Bogor, Sukabumi, dan kota-kota lainnya.
Kunci Sukses Budidaya Ikan Lele Sangkuriang
Salah satu kunci sukses di bidang usaha ini adalah sukses dalam budidayanya terlebih dahulu. Jika Anda termasuk pemula dalam bidang budidaya ikan lele sangkuriang, maka sangat disarankan untuk mengikuti pelatihannya terlebih dahulu.
Salah satu tempat pelatihan yang direkomendasikan, bisa dicek disini.
Kunci sukses lainnya dalam usaha ini adalah segi pemasaran. Sebenarnya, pemasaran untuk lele sangkuriang tidaklah sulit, apalagi pasar lele di Indonesia masih terbuka lebar.
Peternak lele berpengalaman tidak pernah kesulitan dalam memasarkan lele. Hal ini disebabkan karena permintaan masyarakat atas ikan lele memang terbilang sangatlah tinggi.
Lele memang memiliki kelebihan yang sulit untuk ditandingi oleh ikan jenis lainnya, yaitu gurih, murah, dan tersedia setiap saat.
Meskipun memang, belum ada data yang tepat, namun diduga permintaan lele di Indonesia di atas produksi totalnya.
Meskipun tergolong mudah dalam segi pemasaran, tetapi bagi pemula mungkin akan mengalami kesulitan untuk memasarkannya. Padahal, bisa jadi pasar lele tidak jauh-jauh dari tempat budidaya ikan lele sangkuriang.
Berikut ini beberapa tempat yang sangat membutuhkan pasokan lele secara rutin:
1. Warung Makan
Warung makan, terutama warung pecel lele, adalah salah satu target pemasaran yang paling utama. Rata-rata satu warung pecel lele membutuhkan antara 1-5 kg lele setiap harinya.
Apabila dalam satu wilayah terdapat warung pecel lele berjumlah 100 warung, maka diasumsikan dibutuhkan sekitar 100 hingga 500 kg lele sangkuriang setiap harinya, atau 3 ribu hingga 15 ribu kg lele per bulannya.
Dengan perkiraan setiap wilayah / daerah belum tentu memiliki peternak lele, maka kesempatan untuk mendapatkan pasar yang besar masih sangatlah tinggi.
2. Restoran
Restoran dan rumah makan besar juga banyak yang menyajikan masakan berbahan baku lele, yang mungkin dahulu tidak ditemukan disana. Salah satu bisnis waralaba restoran berbahan baku lele yang telah sukses adalah Pecel Lele Lela.
Setiap restoran Pecel Lele Lela sangat membutuhkan pasokan lele dalam jumlah yang cukup besar. Ini salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan bagi Anda untuk menjalin kerjasama.
Ikan lele memang sudah naik pamor dalam 10 tahun terakhir ini, dan sudah mulai dianggap sederajat dengan ikan air tawar yang lebih dahulu populer, seperti nila, gurame, ikan mas, dan lain sebagainya.
3. Rumah Tangga
Rumah tangga juga merupakan salah satu target pasar yang cukup besar meskipun tidak rutin. Konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara maju.
Namun, seiring dengan meningkatnya kesejahteraan, konsumsi ikan akan terus mengalami peningkatan. Tentunya, lele akan mendapat pasar tersendiri karena keunggulannya.
Dengan harga yang relatif murah, konsumen mendapatkan ikan yang enak dengan kualitas yang baik. Benar-benar spesifikasi ikan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
4. Peternak Lele
Peternak lele merupakan pasar sasaran untuk bibit lele sangkuriang. Berdasarkan pantauan yang dilakukan di lapangan, pasar bibit lele sangkuriang sangatlah terbuka.
Banyak penyedia bibit yang kewalahan untuk memenuhi permintaan peternak. Hal tersebut dapat dipahami karena memang potensi keuntungan dari budidaya ikan lele sangkuriang lebih besar dibandingkan dengan jenis lele dumbo biasa.
Analisis Usaha Budidaya Ikan Lele Sangkuriang
Analisis usaha seirngkali dilupakan oleh para peternak lele karena mereka menganggap analisis usaha itu tidak ada sangkut pautnya dengan keberhasilan budidaya.
Percayalah, keterkaitan antara budidaya dengan analisis usaha sangatlah erat. Analisis usaha seringkali dapat menunjukkan ketidakefisienan dalam budidaya sehingga peternak kemudian dapat melakukan berbagai perbaikan dalam mengelola usahanya.
Dengan adanya perbaikan tersebut, keuntungan dari peternak akan semakin meningkat.
Belajar budidaya ikan lele sangkuriang tanpa mempelajari analisis usaha dapat dikatakan seperti memiliki pedang namun tak pernah diasah.
Bukannya semakin maju, tetapi justru akan semakin mundur tanpa diketahui pelakunya. Hal itu karena pelaku usaha tidak memiliki pedoman yang jelas mengenai usahanya.
Pedoman itu hanya dapat diperoleh apabila pelaku usaha melakukan analisis usaha. Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk melakukan analisis usaha.
Yang diperlukan hanya kecermatan dan ketekunan dalam mencatat setiap data yang terkait dengan usaha tersebut.
Analisis Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang
Usaha pembesaran lele sangkuriang merupakan usaha pokok dalam budidaya ikan lele sangkuriang karena pembesaranlah didapatkan lele yang hendak dijual untuk dikonsumsi.
Di dalam usaha pembesaran ini, terdapat potensi keuntungan yang sangat besar, namun memiliki risiko yang juga tinggi.
Oleh sebab itu, sebaiknya peternak lele benar-benar memahami perilaku biaya dalam budidaya ikan lele sangkuriang dalam hal pembesaran.
Berikut adalah contoh yang dapat dijadikan pedoman untuk menghitung usaha pembesaran lele sangkuriang. Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Usaha pembesaran dilakukan secara konvensional selama 1 tahun proses pada luas lahan 1.400 m² atau 100 ubin.
- Waktu untuk sekali produksi ditambah pengosongan kolam ± 2,5 bulan. Berarti dalam setahun dilakukan 4 kali proses produksi.
- Bibit yang digunakan berukuran 3-5 cm, dengan ukuran lele saat dipanen 100-150 gram / ekor.
- Kepadatan tebar bibit adalah 100 bibit / m², dengan 80% diasumsikan dapat hidup hingga dewasa.
A. Biaya Investasi
BIAYA | KUANTITAS | HARGA / SATUAN (Rp) | TOTAL NILAI (Rp) |
---|---|---|---|
Lahan | 100 ubin | 300.000 | 30.000.000 |
Pembuatan kolam terpal (4x5 m) | 60 buah | 200.000 | 12.000.000 |
Pompa air | 1 buah | 2.500.000 | 2.500.000 |
Pipa paralon | 1 paket | 500.000 | 500.000 |
Alat perikanan (ember, jaring, jaring kecil, dsb) | 1 paket | 500.000 | 500.000 |
Sistem listrik | 1 paket | 5.000.000 | 5.000.000 |
TOTAL INVESTASI | 50.700.000 |
B. Biaya Tetap
BIAYA | MASA PAKAI (TAHUN) | TOTAL NILAI (Rp) | DIPERHITUNGKAN (Rp) |
---|---|---|---|
Lahan | (sewa) | 30.000.000 | 1.000.000 |
Pembuatan kolam terpal 4x5 m | 5 | 10.000.000 | 2.400.000 |
Pompa Air | 5 | 2.500.000 | 500.000 |
Pipa paralon | 5 | 500.000 | 100.000 |
Alat perikanan (ember, dll) | 2 | 500.000 | 250.000 |
Sistem Listrik | 10 | 5.000.000 | 500.000 |
TOTAL BIAYA TETAP | 4.750.000 |
C. Biaya Operasional
BIAYA | KUANTITAS | HARGA / SATUAN (Rp) | TOTAL NILAI (Rp) |
---|---|---|---|
Pakan buatan a. Pelet 781-1 b. Pelet 781-2 c. Pelet 781-3 | a. 1.000 kg b. 1.000 kg c. 1.000 kg | a. 8.000 b. 8.000 c. 8.000 | a. 8.000.000 b. 8.000.000 c. 8.000.000 |
Tenaga kerja | 300 HOK | 15.000 | 4.500.000 |
Biaya listrik | 12 bulan | 100.000 | 1.200.000 |
Biaya lain-lain | 12 bulan | 75.000 | 900.000 |
TOTAL BIAYA VARIABEL | 30.600.000 |
D. Total Biaya
KETERANGAN | TOTAL NILAI (Rp) |
---|---|
Biaya Tetap | 4.750.000 |
Biaya Variabel | 30.600.000 |
Total Biaya Eksplisit | 35.350.000 |
Biaya tak terduga (10% dari total biaya eksplisit) | 3.535.000 |
TOTAL BIAYA | 38.885.000 |
E. Penerimaan
KETERANGAN | NILAI |
---|---|
Jumlah Lele= 80% x 50 x 1200 x 4 : 10 (kg) | 19.200 |
Harga per bibit (Rp / ekor) | 7.000 |
TOTAL= jumlah x harga (Rp) | 134.400.000 |
F. Keuntungan
KETERANGAN | NILAI (Rp) |
---|---|
Total Penerimaan | 134.400.000 |
Total Biaya | 38.885.000 |
Keuntungan / tahun | 95.515.000 |
Keuntungan / bulan | 7.959.583 |
G. ANALISIS EKONOMI
JENIS ANALISIS | FORMULASI | NILAI |
---|---|---|
BEP Harga | Total Biaya : Total Produksi | Rp 2.025,26 / kg |
BEP Volume Produksi | Total Biaya : Harga | 5.555 kg |
Waktu Pulang Pokok (PBP) | Total Biaya : Keuntungan x Lama Usaha | 4 bulan 27 hari |
Rasio Penerimaan Biaya (R/C Ratio) | Total Penerimaan : Total Biaya | 3,46 |