“Bagaimana sih bank ini? Gara-gara bunga berubah, angsuran saya kok malah naik?”

Teman, tetangga, saudara Anda mungkin pernah mengeluhkan hal tersebut. Reaksi berikut dari pendengar biasanya begini, “Ya, itulah risiko utang. Makanya jangan berhutang.” Ini adalah reaksi spontan yang mungkin sering Anda temui juga. Jawaban tersebut adalah jawaban skeptis atas sebuah persoalan. Oh ya, anda juga bisa mengenali jenis kredit bank dan jaminannya disini.

Kalau usaha Anda membutuhkan suntikan dana sementara Anda tidak memilikinya, maka salah satu alternatif pembiayaan adalah dengan meminjam dana atau utang. Utang dalam dunia bisnis bukan sebuah hal yang tabu untuk dilakukan. Sayang, banyak orang tidak memahami bagaimana cara berhutang yang baik dengan mempertimbangkan banyak faktor. Katakanlah, faktor pemilihan bunga. Bagaimana memilih sistem angsuran yang tepat untuk kondisi kita? Baik untuk orang lain belum tentu baik untuk diri kita.

Bagi anda yang menghindari sistem riba, maka hindarkan berhutang / meminjam dengan bunga. Tetapi bagi anda yang masuk dalam sistem konvensional, anda harus paham tentang jenis-jenis bunga kredit. Acapkali, orang terpesona hingga terkecoh dengan bujukan kata-kata sponsor dalam promosi bunga kredit. Angka bunga kredit yang rendah belum tentu merupakan angsuran termurah. Bisa jadi, angka bunga kredit yang tinggi merupakan angsuran termurah. Promosi angka bunga kredit yang rendah tidak dapat menjadi jaminan total pinjaman Anda bisa rendah juga.

Mari mengenali bunga kredit! Pertama, jenis bunga yang didasarkan atas sifat bunga, yaitu bunga tetap dan mengambang. Kedua, menurut perhitungan terhadap pokok (kredit), yaitu sistem bunga flat, efektif, dan anuitas.

1. Bunga Kredit Tetap (Fixed Interest)

Dalam sistem ini, tingkat suku bunga tidak akan berubah selama periode tertentu sesuai kesepakatan. Jika tingkat suku bunga pasar (market interest rate) berubah (naik atau turun), bank akan tetap konsisten pada suku bunga yang telah ditetapkan. Lembaga pembiayaan uang yang menerapkan sistem bunga tetap menetapkan jangka waktu kredit antara 1-5 tahun.

Keuntungan bagi Anda adalah jika suku bunga pasar naik, anda tidak akan terbebani bunga tambahan. Sebaliknya, jika suku bunga pasar turun dan selisihnya lumayan besar, maka ada baiknya mempertimbangkan untuk melakukan refinancing. Anda harus menyelesaikan kredit lebih cepat dan mengganti dengan kontrak baru yang berbunga rendah.

2. Bunga Mengambang (Floating Interest)

Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan mengikuti naik turunnya suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar naik, maka bunga kredit Anda juga ikut naik, demikian pula sebaliknya. Sistem bunga ini diterapkan untuk kredit jangka panjang, seperti kredit kepemilikan rumah, modal kerja, usaha dan investasi.

3. Bunga Flat (Flat Interest)

Pada sistem bunga flat, jumlah pembayaran pokok dan bunga kredit besarnya sama tiap bulan. Bunga flat biasanya diperuntukkan untuk kredit jangka pendek. Misal, kredit mobil, motor, dan KTA (Kredit Tanpa Agunan).

4. Bunga Efektif (Effective Interest)

Pada sistem ini, perhitungan beban bunga dihitung setiap akhir periode pembayaran angsuran berdasarkan saldo pokok. Beban bunga akan semakin menurun setiap bulan karena pokok utang juga berkurang seiring dengan cicilan.

Jangan membandingkan sistem bunga flat dan efektif hanya dari angkanya saja. Bunga flat 6% tidak sama dengan bunga efektif 6%. Besar bunga efektif biasanya 1,8-2 kali bunga flat. Jadi, bunga flat 6% sama dengan bunga efektif 10,8%-12%.

5. Bunga Anuitas (Anuity Interest)

Bunga anuitas boleh disetarakan dengan bunga efektif. Bedanya, ada rumus anuitas yang bisa menetapkan besarnya cicilan sama secara terus menerus sepanjang waktu kredit. Jika tingkat suku bunga berubah, angsuran akan menyesuaikan.

Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal sangat besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil. Mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan akan menjadi berbalik. Porsi angsuran pokok akan sangat besar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil.