Bisnis atau usaha menjadi salah satu alternatif bagi Anda untuk mendapatkan penghasilan di samping bekerja. Terkadang berbisnis lebih menjanjikan penghasilan yang lebih besar daripada bekerja menjadi karyawan. Akan tetapi, berbisnis juga memiliki faktor-faktor pendukung agar bisnis tersebut bisa berhasil. Terlebih lagi, jika Anda baru mengawali membangun bisnis. Banyak tantangan dan kendala yang harus Anda hadapi dan persiapkan secara mental dan fisik. Apa saja kiat membuka bisnis baru?
Berikut ini adalah kiat membuka bisnis baru bagi Anda yang mau memulainya.
Mental Berwirausaha
Ini salah satu poin terpenting sebelum memulai bisnis baru. Tidak semua orang siap dengan mental untuk berbisnis. Terlebih lagi, jika seseorang terbiasa bekerja untuk orang lain, membuka usaha bisa jadi SANGAT MENAKUTKAN.
Kiat membuka usaha harus dimulai dengan menyiapkan mental. Sangat berbeda mental seorang wirausaha dan pekerja. Wirausaha harus SIAP dengan berbagai ketidakpastian, yang pastinya sangat dihindari oleh pekerja atau karyawan. (Baca Juga: Beda Mental Pengusaha dan Pekerja)
Mencari Referensi
Ya, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mencoba mencari informasi tentang bidang usaha yang akan Anda tekuni. Bagaimana caranya? Bisa lewat buku-buku mengenai usaha, seperti cara beternak ayam. Artikel di media massa, juga bisa menjadi rujukan. Selain itu, media digital seperti internet merupakan salah satu sumber referensi yang sangat murah dan berlimpah.
Seminar tentang wirausaha bisa Anda sambangi. Internet juga bisa menjadi pintu bagi Anda untuk menjelajah informasi dari seluruh dunia. Ada banyak media referensi bisnis yang bisa Anda ikuti. Terakhir, observasi atau wawancara dengan pelaku usaha yang Anda kenal.
Mereka bisa memberi masukan berharga tentang seluk beluk dunia usaha yang ingin Anda geluti.
Teknis
Dalam membuka suatu usaha, terus terang Anda tidak bisa hanya memikirkan segi permodalan atau pemasarannya saja. Semua hal yang menyangkut urusan teknis juga harus ikut dipikirkan matang-matang. Kiat membuka bisnis yang satu ini seringkali diabaikan.
Sekarang, bagaimana bila Anda tidak menguasainya? Ada berbagai macam buku yang membahas tentang hal tersebut tanpa adanya istilah-istilah teknis yang rumit. Atau kalau perlu, Anda juga bisa mencari informasi pada orang yang menguasainya.
Apa saja sih yang dimaksud dengan hal-hal teknis ini? Macam-macam. Misalnya, soal perizinan atau urusan tetek bengek hukum yang lainnya. Suatu usaha juga perlu pengelolaan keuangan.
Jadi mau tidak mau Anda tetap membutuhkan pembukuan yang teratur, serta melakukan pemisahan antara keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Begitu juga pengelolaan SDM atau karyawan. Anda harus bisa menghitung berapa banyak karyawan yang Anda butuhkan berikut hak dan kewajiban karyawan sesuai UU Ketenagakerjaan.
Persoalan teknis lainnya, bagaimana memasarkan produk dan jasa Anda, bagaimana strategi promosi, segmen pasar apa yang dituju, anggaran yang harus disediakan, menghadapi persaingan dan mengevaluasi pemasaran Anda.
Terakhir adalah teknologi. Mungkin untuk suatu usaha yang kecil, teknologi belum terlalu diperlukan. Tapi Anda perlu memikirkan jangka panjangnya saat usaha kian maju dan berkembang. Teknologi tentu akan menghemat banyak tenaga dan waktu, sehingga pada akhirnya dapat menekan biaya usaha.
Permodalan
Tidak semua orang punya tabungan yang cukup untuk membuka usaha. Jadi tak perlu kecil hati, yang penting Anda sudah mantap. Soal modal, banyak alternatif yang bisa Anda tempuh. Anda bisa meminjam atau bekerja sama dengan pihak lain.
Meminjam bisa dilakukan pada perorangan atau lembaga. Carilah bunga pinjaman yang tidak memberatkan dan masih bisa dibayar dengan laba dari usaha Anda nantinya.
Nah, bila Anda meminjam modal usaha dari orang tua atau teman, mungkin yang dibutuhkan hanyalah kepercayaan. Tetapi kalau Anda meminjam dari sebuah lembaga seperti bank, koperasi, atau kantor Anda, maka dibutuhkan proposal usaha yang berisi detil usaha yang akan Anda buka nantinya.
Mulailah menganalisa kebutuhan modal untuk SDM, teknologi, keuangan, masalah pajak dan hukum, iklan dan pemasaran dalam usaha Anda nantinya.
Alternatif berikut adalah bekerja sama dengan orang lain. Tentunya orang itu adalah seseorang yang bisa Anda percaya. Walaupun begitu tetap harus ada perjanjian tertulis untuk kerjasama tersebut agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
Bila setelah semua usaha tersebut dilakukan tetapi modal Anda masih belum cukup, cobalah untuk mengurangi berbagai pengeluaran yang masih bisa ditekan. Contohnya, dengan membuka usaha di rumah daripada harus sewa kantor.
Nah, demikian kiat membuka bisnis yang sederhana sebelum Anda menjalankan bisnis baru tersebut. Semoga Anda semakin terpacu untuk menjadi seorang entrepreneur!
Selamat Berbisnis!