Saat ini sudah banyak orang yang menggunakan saham investasi jangka panjang. Berinvestasi di saham maka keuntungan yang didapatkan bisa untuk jangka waktu yang lama. Bagaimana caranya? Berikut ulasannya!
Hal ini tentunya sangat bagus sebab jika perusahaan tersebut terus-menerus untung maka keuntungannya juga akan terus dirasakan oleh investor. Tentunya bisa dapat membantu Anda menjadikan saham sebagai salah satu investasi untuk jangka waktu yang panjang.
Investasi itu sendiri merupakan salah satu hal yang sangat penting terutama untuk keuangan Anda. Terlebih lagi, berinvestasi jauh lebih baik dibandingkan hanya mengendapkan dana di tabungan saja.
Investasi ada yang bertujuan untuk jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan investasi jangka panjang dapat membantu keuangan Anda menjadi baik dan stabil.
Terdapat beberapa cara dalam melakukan investasi yang wajib Anda ketahui sehingga tidak akan membuat Anda salah langkah dalam berinvestasi.
Salah langkah bisa mengakibatkan kerugian bahkan kebangkrutan. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika Anda melakukan investasi saham untuk jangka panjang dengan beberapa cara ini.
4 Cara Investasi Saham Investasi Jangka Panjang
1. Value Investing
Cara pertama dalam melakukan investasi saham untuk jangka waktu yang panjang adalah dengan value investing. Value investing sendiri merupakan cara berinvestasi dengan membeli saham berdasarkan dengan perhitungan nilai wajarnya atau intrinsik sebuah saham dibandingkan dengan harga saham tersebut yang beredar di pasaran.
Apabila harga saham tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai intrinsiknya maka seorang value investor sudah pasti melirik saham tersebut dan membelinya.
Cara yang satu ini dapat diibaratkan seperti membeli pakaian untuk musim kemarau yang sedang diobral di pasaran pada saat musim hujan.
Terdapat beberapa kriteria saham yang termasuk dalam kriteria value investing. Diantaranya adalah saham termasuk dalam 10% dimana memiliki rasio PER terkecil. Serta memiliki rasio utang lebih kecil dari 1 dan jumlah aset lancar yang dimiliki 2 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan utang lancar yang dimiliki.
Serta jangan lupa memperhatikan harga saham tersebut, yakni harus lebih rendah 2/3 jika dibandingkan dengan harga wajar yang dimiliki.
Jika anda membeli saham tipe ini, maka kesabaran merupakan kunci utama. Anda harus mencari saham perusahaan yang bagus dan kemudian menunggu waktu yang tepat untuk membelinya. Tentunya, banyak sekali model investor yang seperti ini serta berhasil, salah satunya adalah Warren Buffet.
2. Growth Investing
Tentunya cara yang bisa dicoba lainnya adalah growth investing. Cara ini merupakan strategi dalam berinvestasi dengan saham yang memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat.
Orang yang menggunakan cara ini merupakan investor yang membeli saham yang memiliki prospek pertumbuhan laba yang bagus sehingga tidak akan asal saja dalam memilih sahamnya.
Jadi apabila sebuah perusahaan nantinya memiliki pertumbuhan laba secara konsisten maka seorang investor akan membeli saham perusahaan tersebut. Tentunya tidak sembarangan perusahaan yang dapat dipilih.
Perusahaan tersebut haruslah memiliki kriteria tertentu seperti memiliki pertumbuhan laba bersih dalam waktu yang cepat. Kriteria lain memiliki pertumbuhan laba yang tinggi bahkan dari pesaingnya. Tak hanya itu, saham juga memiliki sejarah pernah mengalami kenaikan pendapatan 2 kali lipat dalam jangka waktu yang singkat.
Tentunya terdapat cara yang dapat membantu Anda untuk melihat pertumbuhan laba bersih sebuah perusahaan dalam waktu 5 tahun. Yaitu dengan melihat bahwa pertumbuhan labanya haruslah minimal 12% pada perusahaan kecil, minimal 7% pada perusahaan yang menengah dan 5% pada perusahaan yang berukuran besar. Jadi, dengan standar tersebut maka dapat mempermudah Anda nantinya dalam menilai.
3. G.A.R.P Investing
Cara ketiga yang bisa digunakan adalah G.A.R.P investing atau growth at reasonable price investing. Tentunya cara ini merupakan gabungan dari strategi value investing dan growth investing.
Penemu dari cara ini merupakan seorang manajer investasi yang terkenal yaitu Peter Lynch. Idenya awalnya untuk mencari saham yang memiliki pertumbuhan yang cepat namun memiliki harga yang murah.
Jadi kriteria pencarian saham ini adalah dengan menghitung menggunakan rasio PEG. Terdapat rumus PEG yang bisa digunakan yakni Anda bisa melihat rasio PER yang nantinya dibagi dengan persentasi pertumbuhan pada laba bersih perusahaan tersebut.
Saham yang akan dibeli adalah saham yang memiliki rasio PEG yang kurang lebih dari 1. Jadi mencari saham yang tepat tidaklah mudah, namun dapat mempermudah apabila Anda mengetahui seluruh cara ini.
4. Income Investing
Investasi saham jangka panjang dengan menggunakan cara ini sebenarnya sederhana. Dengan income investing, diharapkan hasil keuntungan yang bersifat cash flow dibandingkan dengan keuntungan yang bersifat capital gain.
Cara berinvestasi saham yang satu ini sangat cocok untuk para investor yang membutuhkan dana secara berkala. Biasanya, investornya adalah pensiunan yang pendapatannya bersumber pada uang pembagian dividen.
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi jika ingin membeli saham dengan cara ini seperti rutin dalam membagi dividen pada waktu 5 hingga 25 tahun terakhir ini. Kemudian besar dividend yieldnya mencapai minimal 3%.
Mengetahui keempat poin tersebut dapat membantu Anda mendapatkan keuntungan investasi dari saham jangka panjang. Pilihlah cara yang memang sesuai dengan tipe profil risiko investasi Anda. (Baca Juga: Tipe Gaya Investasi Para Investor)