Faktor Produksi: Pengertian & Penjelasan Lengkap

0 1,771

Dalam ekonomi dikenal istilah faktor produksi (factors of production). Apa definisi dari factors of production tersebut? Sumber daya apa yang termasuk ke dalamnya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa itu Faktor Produksi

Faktor produksi merupakan istilah dalam ekonomi yang menggambarkan input yang digunakan dalam produksi barang atau jasa dalam rangka menghasilkan keuntungan ekonomi. Input tersebut adalah sumber daya apa pun yang dibutuhkan untuk menciptakan barang atau jasa.

Faktor-faktor produksi meliputi tanah, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan. Faktor-faktor produksi ini juga dikenal sebagai manajemen, mesin, material dan tenaga kerja. Selain itu, pengetahun / wawasan baru-baru ini disebutkan sebagai faktor potensial produksi baru.

Penjelasan lebih lanjut tentang faktor produksi

Definisi modern dari faktor produksi terutama berasal dari pandangan neoklasik ekonomi. Pandangan ini menggabungkan pendekatan masa lalu dengan teori ekonomi, seperti konsep tenaga kerja sebagai faktor produksi dari sosialisme, menjadi definisi tunggal.

#1 Tanah (Land)

Tanah memiliki definisi luas sebagai faktor produksi dan dapat mengambil berbagai bentuk, dari lahan pertanian, properti komersial sampai sumber daya yang tersedia dari sebidang tanah tertentu. Sumber daya alam, seperti minyak dan emas, dapat diekstraksi dan disempurnakan untuk konsumsi manusia dari daratan. Budidaya tanaman di lahan oleh petani meningkatkan nilai dan utilitasnya.

Sementara lahan merupakan komponen penting dari sebagian besar usaha, kepentingannya dapat berkurang atau meningkat berdasarkan industri. Sebagai contoh, perusahaan teknologi dapat dengan mudah memulai operasi dengan investasi nol di darat. Di sisi lain, tanah adalah investasi paling signifikan untuk usaha real estate.

#2 Tenaga kerja (Labor)

Tenaga kerja mengacu pada upaya yang dikeluarkan oleh individu untuk membawa produk atau layanan ke pasar. Sekali lagi, ini bisa dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, pekerja konstruksi di sebuah konstruksi hotel adalah bagian dari tenaga kerja seperti pelayan yang melayani tamu atau resepsionis hotel.

Dalam industri perangkat lunak, tenaga kerja mengacu pada pekerjaan yang dilakukan oleh manajer proyek dan pengembang dalam membangun produk akhir. Bahkan seorang seniman yang terlibat dalam pembuatan seni, apakah itu lukisan atau simfoni, dianggap sebagai tenaga kerja.

Pekerja produksi dibayar untuk waktu dan usaha mereka dalam upah yang bergantung pada keterampilan dan pelatihannya. Tenaga kerja oleh pekerja yang tidak terdidik dan tidak terlatih biasanya dibayar dengan harga rendah.

Pekerja yang terampil dan terlatih disebut sebagai modal manusia dan dibayar upah lebih tinggi karena mereka memiliki kapasitas lebih untuk pekerjaan tersebut. Sebagai contoh, pekerjaan akuntan membutuhkan keahlian analisis data keuangan untuk suatu perusahaan.

Negara-negara yang kaya akan modal SDM berpengalaman meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Perbedaan tingkat keterampilan dan terminologi juga membantu perusahaan dan wirausahawan mengatur perbedaan yang sesuai dalam skala gaji.

Ini dapat menghasilkan transformasi faktor-faktor produksi untuk seluruh industri. Contohnya adalah perubahan dalam proses produksi di industri Teknologi Informasi (TI) setelah pekerjaan diserahkan ke negara-negara dengan tenaga kerja terlatih dan gaji yang jauh lebih rendah.

#3 Modal (Capital)

Dalam ilmu ekonomi, modal biasanya mengacu pada uang. Tetapi uang bukanlah faktor produksi karena tidak terlibat langsung dalam menghasilkan barang atau jasa. Sebaliknya, uang memfasilitasi proses yang digunakan dalam produksi dengan memungkinkan pengusaha dan pemilik perusahaan untuk membeli barang modal atau tanah atau membayar upah.

Sebagai faktor produksi, modal mengacu pada pembelian barang yang dibuat dengan uang dalam produksi. Misalnya, traktor yang dibeli untuk pertanian adalah modal. Meja dan kursi yang digunakan di kantor juga merupakan modal.

Penting untuk membedakan modal pribadi dan swasta dalam faktor-faktor produksi. Kendaraan pribadi yang digunakan untuk mengangkut keluarga tidak dianggap sebagai barang modal. Tetapi kendaraan dinas yang secara tegas digunakan untuk tujuan resmi dianggap sebagai barang modal.

Selama penurunan ekonomi atau ketika terjadi kerugian, perusahaan mengurangi pengeluaran modal untuk (tetap) mendapatkan keuntungan. Selama periode ekspansi ekonomi, perusahaan berinvestasi dalam mesin dan peralatan baru untuk membawa produk baru ke pasar.

#4 Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah konsep penting yang menggabungkan semua faktor produksi lainnya ke dalam produk atau layanan untuk pasar konsumen. Contoh kewirausahaan adalah evolusi media sosial raksasa Facebook Inc. (FB).

Mark Zuckerberg mengambil risiko untuk keberhasilan atau kegagalan jaringan media sosialnya ketika ia mulai mengalokasikan waktu dari jadwal hariannya menuju aktivitas itu. Pada saat dia mengkodekan produk minimum yang layak itu sendiri, tenaga kerja Zuckerberg adalah satu-satunya faktor produksi.

Setelah Facebook menjadi populer dan tersebar di kampus-kampus, Zuckerberg menyadari bahwa dia membutuhkan bantuan untuk membangun produk dan, bersama dengan pendiri Eduardo Saverin merekrut karyawan tambahan. Dia menyewa dua orang, seorang insinyur (Dustin Moskovitz) dan juru bicara (Chris Hughes), yang keduanya mengalokasikan jam untuk proyek, yang berarti bahwa waktu yang mereka investasikan menjadi faktor produksi.

Popularitas produk yang terus berlanjut berarti bahwa Zuckerberg juga harus meningkatkan teknologi dan operasi. Dia mengumpulkan modal ventura untuk menyewa ruang kantor, mempekerjakan lebih banyak karyawan, dan membeli ruang server tambahan untuk pengembangan.

Pada awalnya, tidak ada kebutuhan untuk tanah. Namun, karena bisnis terus berkembang, Facebook membangun ruang kantor dan pusat data sendiri. Masing-masing membutuhkan real estat dan investasi modal yang signifikan.

Contoh lain dari kewirausahaan adalah Starbucks Corporation. Perusahaan ritel kopi ini membutuhkan keempat faktor produksi: lahan (real estat utama di kota-kota besar untuk rantai kopinya), modal (mesin besar untuk memproduksi dan menghasilkan kopi), dan tenaga kerja (karyawan di pos-pos ritel untuk layanan). Pendiri perusahaan Howard Schulz adalah orang pertama yang menyadari bahwa pasar untuk rantai semacam itu ada dan menemukan hubungan antara ketiga faktor produksi lainnya.

Kepemilikan Faktor Produksi

Definisi untuk faktor-faktor produksi dalam sistem ekonomi mengandaikan kepemilikan terletak pada pemilik lahan, yang meminjamkan atau menyewakannya kepada pengusaha dan organisasi. Tapi itu adalah konstruk teoritis dan jarang terjadi dalam praktek.

Dengan pengecualian tenaga kerja, kepemilikan untuk factors of production bervariasi berdasarkan industri dan sistem ekonomi. Sebagai contoh, perusahaan yang beroperasi di industri real estat biasanya memiliki bidang tanah yang signifikan. Tetapi perusahaan ritel atau toko menyewa tanah untuk waktu yang lama. Modal juga mengikuti model serupa yang dapat dimiliki atau disewa dari pihak lain. Bagaimanapun juga, tenaga kerja dimiliki oleh perusahaan. Transaksi tenaga kerja dengan perusahaan didasarkan pada upah.

Kepemilikan faktor produksi juga berbeda berdasarkan sistem ekonomi. Sebagai contoh, perusahaan swasta dan individu memiliki sebagian besar faktor produksi dalam kapitalisme. Namun, kebaikan kolektif adalah prinsip yang mendominasi dalam sosialisme. Dengan demikian, faktor produksi, seperti tanah dan modal, dimiliki oleh pekerja.

Peran Teknologi dalam Faktor Produksi

Meskipun tidak terdaftar secara langsung sebagai faktor, teknologi memainkan peran penting dalam mempengaruhi produksi. Dalam konteks ini, teknologi memiliki definisi yang cukup luas dan dapat digunakan untuk merujuk perangkat lunak, perangkat keras atau kombinasi keduanya. Teknologi digunakan untuk merampingkan proses organisasi atau manufaktur.

Teknologi bertanggung jawab atas perbedaan efisiensi diantara perusahaan. Untuk itu, teknologi, seperti uang, adalah fasilitator dari faktor-faktor produksi. Pengenalan teknologi ke dalam proses tenaga kerja atau modal membuatnya lebih efisien. Misalnya, penggunaan robot di bidang manufaktur memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas dan output. Demikian pula, penggunaan kios di restoran swalayan dapat membantu perusahaan mengurangi biaya tenaga kerjanya.

Loading...
Sumber www.investopedia.com
Tinggalkan komentar