Setiap investor tentu memiliki strategi investasi yang berbeda-beda dalam rangka mengembangkan portofolio investasinya. Setidaknya, 5 strategi investasi ini bisa diterapkan untuk menumbuhkan aset investasi Anda.
Meskipun, ada beberapa sekelompok kecil investor yang sudah puas dengan memperoleh penghasilan dari portofolio investasinya tanpa harus menumbuhkannya, tetapi sebagian besar lainnya ingin sarang telur investasinya terus berkembang seiring waktu.
Ada banyak cara untuk menumbuhkan portofolio investasi, dan pendekatan terbaik untuk setiap investor bergantung pada berbagai faktor. Faktor tersebut seperti toleransi risiko, batas waktu, dan jumlah pokok yang dapat diinvestasikan.
Pertumbuhan dapat didefinisikan dengan beberapa cara ketika berinvestasi. Dalam pengertian yang paling umum, setiap kenaikan nilai aset investasi dapat dianggap sebagai pertumbuhan. Sebagai contoh, ketika sertifikat deposito menghasilkan bunga pada pokoknya.
Tetapi pertumbuhan biasanya didefinisikan lebih spesifik dalam arena investasi sebagai peningkatan modal, yaitu harga atau nilai investasi meningkat seiring waktu. Pertumbuhan dapat terjadi baik dalam jangka pendek maupun panjang, tetapi pertumbuhan substansial dalam jangka pendek umumnya membawa tingkat risiko yang jauh lebih tinggi.
Ada beberapa cara untuk membuat portofolio investasi tumbuh nilainya. Sebagian strategi membutuhkan waktu lebih lama atau memiliki lebih banyak risiko daripada yang lain.
Akan tetapi, 5 strategi investasi berikut dapat dicoba bagi para investor yang ingin menumbuhkan uangnya.
1. Beli dan Tahan
Membeli dan menahan / menyimpan aset investasi mungkin merupakan strategi paling sederhana untuk mencapai pertumbuhan. Seiring waktu, strategi ini juga bisa menjadi salah satu yang paling efektif.
Para investor dengan mudah membeli saham atau investasi pertumbuhan lainnya dan kemudian menyimpannya dalam portofolio. Sesekali melakukan pantauan, maka akan didapatkan hasil yang signifikan.
Seorang investor yang menggunakan strategi beli dan tahan biasanya tidak peduli dengan pergerakan harga jangka pendek dan indikator teknikal.
2. Waktu Pasar (Market Timing)
Mereka yang mengikuti pergerakan harga pasar atau investasi tertentu dapat mengalahkan strategi sebelumnya, beli dan tahan. Diperlukan waktu pasar yang tepat dan konsisten untuk menerapkan strategi ini, yaitu membeli saat harga rendah dan menjualnya di saat harga tinggi.
Market timing yang merupakan salah satu dari 5 strategi investasi yang direkomendasikan akan menghasilkan return yang jauh lebih tinggi dibandingkan menahan aset untuk beberapa waktu. Tetapi di sisi lain, jika ingin menggunakan strategi ini dibutukan kemampuan untuk mengukur waktu pasar yang tepat.
Bagi investor rata-rata yang tidak memiliki waktu untuk menonton pasar setiap hari, mungkin lebih baik untuk menghindari strategi Market Timing. Fokuslah pada strategi investasi lain yang lebih diarahkan untuk jangka panjang.
3. Diversifikasi
Salah satu taktik dari 5 strategi investasi dalam menumbuhkan portofolio yang termudah adalah diversifikasi. Strategi diversifikasi sering kali dikombinasikan dengan pendekatan beli dan tahan.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa alokasi aset adalah salah satu faktor kunci dalam pengembalian investasi, terutama dalam jangka waktu yang lebih lama.
Kombinasi yang tepat antara saham, obligasi, dan uang tunai dapat memungkinkan portofolio tumbuh dengan risiko dan volatilitas yang jauh lebih kecil.
Hal ini dibandingkan dengan portofolio yang diinvestasikan sepenuhnya dalam saham. Diversifikasi bekerja sebagian karena ketika satu kelas aset berkinerja buruk, yang lain biasanya bekerja dengan baik.
4. Berinvestasi dalam Sektor yang Tumbuh
Investor yang menginginkan pertumbuhan agresif dapat melihat ke sektor ekonomi seperti teknologi, kesehatan, konstruksi, dan saham berkapitalisasi kecil. Ini dilakukan untuk mendapatkan pengembalian di atas rata-rata sebagai pertukaran untuk risiko dan volatilitas yang lebih besar.
Beberapa dari risiko ini dapat diimbangi dengan periode holding yang lebih lama dan pemilihan investasi yang hati-hati.
5. Strategi “CAN SLIM”
Metode pemilihan saham ini dikembangkan oleh William O’Neil, pendiri Investor’s Business Daily. Metodologinya diukur dalam akronim CAN SLIM, yang berarti:
(C)urrent – Penghasilan per saham (EPS) per kuartal perusahaan saat ini, setidaknya 18 hingga 20 persen lebih tinggi daripada setahun yang lalu.
(A)nnual – Penghasilan netto tahunan per saham perlu mencerminkan pertumbuhan materi setidaknya selama lima tahun sebelumnya.
(N)ew – Perusahaan perlu memiliki sesuatu yang baru, seperti produk baru, perubahan manajemen, dll.
(S)hare – Perusahaan harus mencoba membeli kembali sahamnya, yang sering dilakukan ketika perusahaan mengharapkan laba masa depan yang tinggi.
(L)eader – Perusahaan harus menjadi pemimpin di kategorinya.
(I)nstitusional – Perusahaan harus memiliki beberapa, tetapi tidak terlalu banyak, sponsor institusional.
(M)arket – Investor harus memahami bagaimana keseluruhan pasar dalam mempengaruhi saham perusahaan dan kapan sebaiknya dibeli dan dijual.
Untuk informasi lebih lanjut tentang gaya investasi ini, bacalah buku terkenal William O’Neil, “How to Make Money in Stocks.”
Kesimpulan
Kelima strategi tersebut hanyalah sebagian metode sederhana dalam menghasilkan uang. Ada lebih banyak teknik / strategi canggih lainnya yang digunakan investor individu atau institusi dalam menghasilkan return yang lebih besar.
Sebagai contoh, investor tertentu memilih investasi alternatif seperti derivatif (atau instrumen lainnya) untuk mengendalikan risiko dan meningkatkan potensi menghasilkan keuntungan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Anda dapat menemukan strategi pertumbuhan yang tepat untuk portofolio Anda, konsultasikan dengan pialang saham atau penasihat keuangan Anda.