Melalui kartu kredit dan beragam pembayaran secara kredit lainnya, Anda bisa mendapatkan apa pun yang diinginkan dengan segera, terlepas apakah Anda memiliki uang tunai untuk membayarnya atau pun tidak. Ada banyak alasan mengapa sebaiknya mengatakan TIDAK pada pembelian kredit tersebut.
Penggunaan kartu kredit semakin populer di masyarakat dewasa karena berbagai fasilitas kemudahan yang ditawarkan. Ada alasan kuat mengapa pembelian secara kredit tersebut dapat diterima, seperti:
- Anda sudah cukup lama menunggu untuk produk-produk terbaru atau liburan dan sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi
- Anda akan melunasi hutang kredit tersebut segera setelah gaji didapatkan
- Anda butuh barang atau jasa untuk meningkatkan kehidupan sosial
- Dan alasan kuat lainnya…
Melihat beragamnya alasan tersebut, tak sulit memahami mengapa masyarakat kita lebih konsumtif dan menjamurnya fasilitas kredit yang ditawarkan. Sebagai bentuk refleksi atas kenyataan itu, terdapat pengetahuan mendasar mengapa kita sebaiknya menjauhkan diri dari pembelian kredit tersebut.
Berikut 9 alasan kuat mengapa sebaiknya tidak melakukan pembelian secara kredit.
#1 Pembeliaan kredit tidak mengajarkan kontrol diri
Keengganan untuk melakukan kontrol diri ketika menyangkut uang dapat merampas keamanan finansial Anda. Paling buruk, sikap impulsif terhadap pembelian dapat berdampak negatif di area lain dalam hidup Anda, termasuk harga diri, penyalahgunaan zat, dan hubungan interpersonal.
Ya, menahan diri mungkin sulit dan membosankan, tetapi menawarkan banyak penghargaan dan keuntungan, seperti dapat membeli rumah sendiri, terhindar dari penyakit karena stres, dll.
#2 Pembelian secara kredit berarti mengabaikan anggaran
Anda tidak punya anggaran keuangan pribadi? Nah, jangan putus asa karena itu lebih mudah daripada yang Anda pikirkan. Bagi banyak orang, anggaran keuangan pribadi adalah alat yang hebat untuk mengendalikan pengeluaran. Sangat mudah untuk melupakan bagaimana pengeluaran-pengeluaran dapat terus bertambah dan membuat Anda dalam kesulitan.
Solusinya adalah merencanakan pengeluaran Anda dan menulis semuanya. Penganggaran dapat sesederhana membuat daftar yang menunjukkan berapa banyak uang yang dihasilkan dalam sebulan, diikuti dengan total biaya yang berjalan. Sisa saldo akan memberi tahu Anda berapa banyak yang dapat Anda belanjakan.
#3 Suku bunga kredit itu mahal
Alasan pengendalian diri sangat penting ketika menyangkut keuangan bukanlah hal moral atau spiritual: Ini adalah hal yang praktis. Suku bunga kartu kredit tinggi, yang membuat pembelian Anda lebih mahal.
Jika tidak memiliki uang untuk membayar tunai pada pembelian tertentu, tentu saja Anda mungkin tidak ingin membuatnya lebih mahal dengan menambahkan bunga ke harga pembelian tersebut.
#4 Suku bunga dapat meningkat saat tidak membayar saldo kredit
Ada kerugian lebih besar, annual percentage rate (APR) yang “dimiliki” di kartu kredit Anda mungkin merupakan tingkat awal, yang dapat meningkat jika saldo tidak lunas sepenuhnya. Itu sebabnya APR 8,99% dapat dengan mudah meroket ke APR 29,99% dalam sekejap mata.
“Tapi itu tidak akan pernah terjadi pada saya,” Anda mungkin berkata. “Aku akan membayar cicilan kreditku segera setelah hari gajian.” Anda mungkin memiliki niat terbaik tetapi dapat dengan mudah tergelincir oleh biaya tak terduga seperti perbaikan mobil.
#5 Skor kredit yang buruk dapat mempengaruhi aspek lain
Jika saldo kartu kredit tidak dibayar, skor kredit Anda akan mulai berkurang dan mungkin mendapatkan kenaikan tarif tak terduga pada tagihan asuransi. Perusahaan asuransi yang memeriksa skor kredit saat menghitung premi dapat mengasumsikan bahwa jika Anda tidak dapat membayar tagihan, Anda mungkin orang yang tidak bertanggung jawab, membuat Anda berisiko lebih tinggi.
Skor kredit yang buruk dapat menimbulkan masalah lain juga. Beberapa perusahaan menjalankan pemeriksaan kredit pada pelamar kerja dan tidak dapat mempekerjakan Anda jika skor terlalu rendah. Skor kredit Anda sangat penting ketika membeli atau membiayai kembali rumah karena akan menentukan tingkat bunga hipotek dan apakah Anda memenuhi syarat untuk hipotek di level tertentu.
#6 Kebiasaan keuangan yang buruk dapat membahayakan hubungan
Studi menunjukkan bahwa pasangan dan keluarga bertengkar tentang uang lebih dari subjek lain, dan itu bisa menjadi topik yang sangat sensitif ketika keuangan tidak cukup.
Akibatnya, pasangan dan keluarga harus bekerja dengan anggaran dan disiplin diri keuangan bersama-sama, kapan pun itu memungkinkan.
#7 Pembelian kredit bisa mengarah ke pengeluaran lebih tinggi
Banyak orang menghabiskan lebih banyak uang dengan membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan atau terlalu mahal ketika mereka membayar dengan kredit bukan uang tunai. Ini bersifat psikologis karena membeli laptop atau ponsel cerdas seharga 10 juta tidak akan mengubah kehidupan jika Anda hanya menandatangani tanda terima dan tidak perlu memikirkan untuk membayar selama satu bulan.
Di sisi lain, Anda dapat secara fisik merasakan uang 1 juta yang pindah dari tangan jika Anda membayar dengan uang tunai. Memberikan gambaran yang lebih baik tentang berapa banyak barang-barang itu berharga dan berapa banyak uang yang tersisa di dompet yang sekarang lebih ringan.
#8 Kebiasaan pembelian kredit berpotensi menyebabkan bangkrut
Jika Anda pergi menghabiskan pengeluaran yang cukup tanpa rencana, atau jika rencana Anda menjadi kacau karena kehilangan pekerjaan atau mendapatkan tagihan medis, Anda akan terlilit hutang.
Dinyatakan bangkrut akan melukai sejarah kredit Anda bertahun-tahun. Anda harus memulainya dari awal lagi.
#9 Menghindari pembelian kredit bisa membuat pikiran tenang
Jika tidak berutang, Anda tidak perlu khawatir tentang biaya keterlambatan, bunga, biaya tahunan, atau biaya over-the-limit. Cara terbaik untuk memperlakukan diri Anda dengan sesuatu yang baik adalah dengan menabung dan membelinya ketika benar-benar mampu membelinya.
Ketenangan pikiran yang datang dengan tidak membiayai pembelian itu itu akan membuat hidup jauh lebih indah.
Kesimpulan
Kredit berfungsi dengan baik ketika cicilan dilunasi setiap bulan tetapi dapat menjadi bencana ketika tidak dikelola dengan baik. Kenyamanan, perlindungan, dan hadiah yang ditawarkan oleh kartu kredit menjadikannya alat keuangan yang berguna, tetapi pertimbangkan risiko penggunaan yang tidak bijak.